MENGECIL, TAPI TETAP EKSIS
Meskipun penjualannya tergerus mobil murah (LCGC), namun segmen mobil perkotaan atau citycar diyakini masih akan tetap ada
S egmen mobil perkotaan atau citycar di Tanah Air kontribusinya memang semakin mengecil. Tidak lain, karena mobil mungil ini pasarnya tergerus oleh segmen mobil murah (LCGC). Salah satu penyebabnya, haga yang tidak jauh antar keduanya.
Jika melihat penjualan citycar secara wholesales dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun lalu, penjualannya merosot tajam.
Penurunan penjualan ini mencapai 38,40 persen, atau secara angka turun sebesar 13.982 unit, dari total 36.416 unit pada 2015 menjadi 22.434 unit.
Secara model, penjualan citycar peringkat teratas diwakili mobil perkotaan milik Honda Prospect Motor (HPM), Brio, sebesar 10.026 unit, Toyota Etios terjual 3.444 unit, Daihatsu Sirion terlego 2.950 unit, Mitsubishi Mirage terdistribusi 2.925 unit, dan Nissan March terkirim 2.099 unit.
Sedangkan untuk tiga posisi terbawah, ditempati Suzuki Splash 479 unit, KIA Picanto 330 unit, dan Hyundai i10 134 unit.
KARAKTER KONSUMEN BERBEDA
Walaupun pasarnya terus mengecil, namun beberapa agen pemegang merek (APM), seperti Nissan Motor Indonesia (NMI), masih meyakini segmen citycar akan tetap ada.
Dijelaskan Budi Nur Mukmin, GM Marketing Strategy NMI, meskipun pasar citycar mengecil, namun pabrikan asal Jepang ini tetap meyakini segmen ini akan terus ada.
“Secara customer profile berbeda, kalau segmen LCGC pembelinya ‘lulusan pemakai motor’ atau orang yang menjadikan citycar mobil pertama,” jelas Budi. Sementara untuk konsumen
citycar, biasanya yang sudah memiliki mobil pertama, menjadikannya sebagai mobil kedua. “Banyak juga konsumen yang memang tidak mau disamakan dengan pemakai mobil sejuta umat (LCGC), jadi kami tetap akan menjaga sisi kompetitif segmen ini (Nissan March),” tambahnya.
Sementara itu, bagi Proton Holding Berhad, induk perusahaan Proton yang baru saja meluncurkan city hatchback terbarunya di Indonesia, Iriz, sebagai momentum kembalinya pabrikan asal Negeri Jiran ini menilai peluang citycar masih tetap ada.
“Meskipun bukan segmen terbesar, namun menurut saya permintaan mobil kecil akan meningkat,” jelas Dato’ Ahmad Fuaad Kenali, CEO Proton.
Meningkatnya permintaan ini seiring dengan bakal meningkatnya konsumen LCGC yang hendak naik kelas, setelah dua atau tiga tahun menggunakan mobil murah tersebut. “Pengguna mobil LCGC yang mau menengok citycar yang lebih baik, bisa menengok Iriz, karena mobil ini dilengkapi dengan teknologi dan fitur yang canggih di kelasnya,” tambahnya.
PROMO HABIS-HABISAN
Untuk terus bertahan di segmen yang terus mengecil ini, para APM berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan agar modelnya tetap bisa diterima pasar. Entah itu mendatangkan model baru, atau promo penjualan untuk menggaet konsumen.
Salah satunya Nissan, dengan menghadirkan March facelift, atau dengan promo penjualan seperti trade-in festival dan promo DP murah. “Untuk DP murah ini cukup membantu, dengan DP Rp 16 juta, konsumen bisa membawa pulang Nissan March,” terang Budi.
Sementara bagi Hyundai Motor Indonesia (HMI), rencana mendatangakan versi terbaru Hyundai i10, jadi salah satu langkah mempertahankan eksistensinya di pasar citycar.
“Hyundai i10 terbaru memang sudah diperkenalkan di Eropa, dan pasti kita bawa ke Indonesia, namun kapan waktunya kita lihat nanti. Kemungkinan besar kita luncurkan di IIMS atau GIIAS 2017,” pungkas Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director HMI. • Arief