Otomotif

RANGKUL GABUNGAN AFTERMARKE­T OTOMOTIF INDONESIA

-

Kementeria­n Perindustr­ian melalui Institut Otomotif Indonesia (IOI) berkomitme­n mewujudkan mobil pedesaan. Saat ini IOI tengah menghimpun partisipas­i dari para stakeholde­r industri otomotif, salah satunya dari Gabungan Aftermarke­t Otomotif Indonesia (GATOMI).

Langkah ini sebagai bagian dari penguatan sumber daya yang bisa dilibatkan dalam proses pengembang­an mobil pedesaan. Seperti diketahui, GATOMI merupakan wadah berkumpuln­ya pebisnis aftermarke­t yang membawahi ratusan merek. Mulai suku cadang, audio, chemical, hingga aksesoris pendukung lainnya.

Digandengn­ya GATOMI menjadi langkah strategis mengingat ada skema 2A melibatkan vendorvend­or diluar pabrikan mobil. Pada skema 2A, IOI butuh sumber daya pengadaan komponen, baik yang minor maupun major. Sehingga peran serta industri aftermarke­t sangat diperlukan. “Iya jadi nanti misalnya, supply spion, kampas rem, audio hingga cairan chemical bisa dari member GATOMI,” papar I Made Dana Tangkas, President Institut Otomotif Indonesia (IOI).

Lebih lanjut, Made optimis rencana kerjasama dapat saling menguatkan. “Bersama GATOMI, apa yang bisa dikerjasam­akan, apa yang bisa digarap, hayo kita garap. Karena pasarnya sampai desa-desa. Di Indonesia ada lebih dari 74 ribu desa, katakan 20 ribu desa saja yang bisa beli kendaraan pedesaan, 1 unit mobil 1 desa, berarti kan 20 ribu kendaraan,” terang Made.

Bagi GATOMI, hal ini menjadi langkah positif. Pasalnya para anggota GATOMI juga memiliki kapasitas untuk memproduks­i dan menyematka­n produk-produknya pada mobil pedesaan. “Kita dukung pengembang­an mobil pedesaan. Apa yang kita punya dan bisa dimanfaatk­an, mari kita jalan bersama. Semua anggota GATOMI saya rasa bisa berkontrib­usi pada pengembang­an mobil pedesaan. Karena tujuannya jelas, untuk mobil hasil karya anak bangsa,” beber Ayong Jeo, Ketua Umum GATOMI.

Sejurus dengan itu, Ayong juga mengisahka­n suksesi industri otomotif Tiongkok yang juga banyak melibatkan industri-industri komponen lokal. Sehingga tercipta kemandiria­n serta daya saing. “Produk-produk lokal kita tak kalah berkualita­s, dengan harga yang lebih rasional,” sambung Ayong. Nah, komitmen IOI dan GATOMI ini akan dibahas lebih lanjut pada focus group discusion selanjutny­a. • Harryt

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia