VINALES MAKIN CEPAT DAN MELESAT
Tiga hari tes pramusim Motogp kedua digelar di sirkuit Phillip Island, Australia (15-17/2). Pembalap Movistar Yamaha Motogp, Maverick Vinales mencatat waktu tercepat dalam dua hari terakhir.
Ketika tes, pembalap berusia 22 tahun tersebut tidak menggunakan motor dengan sistem aerodinamika pada ‘fairing spesial’ Yamaha tersebut. Tim lebih memusatkan pengembangan mesin dan daya kerja suspensi terhadap ban pada YZR-M1 milik Vinales.
Akhirnya torehan waktu 1:28,549 milik MV25 di hari penutup menjadi catatan waktu tercepat sepanjang tes. “Cepatnya alur balap yang dilakukan Maverick ( Vinales) membuktikan kalau dengan settingan lama, YZR-M1 masih bisa mendapatkan catatan waktu yang optimal. Bahkan ban bisa lebih awet di trek berkarakter high
speed seperti di sini (Phillip Island),” papar Massimo Meregalli, Direktur Tim Movistar Yamaha Motogp.
Alur balap MV yang cepat pun menjadi pusat perhatian. Sebab gaya balapnya saat di sirkuit sepanjang 4,4 km tersebut lebih bagus dan optimal dibandingkan ketika ia masih membela Suzuki tahun lalu.
KESAL
Hal ini mengundang perhatian juara dunia Motogp 2016, Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda Team tersebut mengaku sampai mengikuti racing line yang dilakukan Vinales pada tes hari pamungkas.
“Saya mencoba melakukan run panjang dan melakukan simulasi balap. Pada saat simulasi balap yang kedua (di hari terakhir) saya lihat dia ( Vinales) juga melakukannya. Saya mencoba mengejarnya sebagai tandem. Ternyata racing line dan titik pengeremannya sangat akurat,” ungkap Marquez yang memperbaiki catatan waktunya di pengujung tes.
Namun hal ini sempat membuat kondisi persaingan dua pembalap Spanyol ini memanas. Sebab Maverick Vinales tidak begitu suka saat Marquez membuntutinya, meski dengan jarak yang tidak terlalu dekat.
“Mungkin ini hal yang normal, semua orang melakukan simulasi balap saat itu dan kita tidak bisa mengelak. Namun selama beberapa lap, ia (Marquez) terus membuntuti saya di trek sepanjang 4,4 km tersebut,” Vinales menjelaskan.
“Ketika saya mengganti ban, ia pun melakukan hal yang sama hingga kita melakukan simulasi balap selanjutnya. Akhirnya persaingan di trek pun makin menyenangkan, seperti balap sungguhan,” pungkas pacar Kiara Fontanesi tersebut.
Namun, perlu digarisbawahi juga, bahwa hasil tes dengan balap sesungguhnya akan sangat berbeda.