audio di atas ruang
S ebelum ini pakai Mazda CX-5 yang dirombak audionya juga. Ingat sempat enggak kuat tanjakan karena audio di bagasi terlalu berat, hehehe,” guyon Richard Leonard, pemilik Toyota Camry keluaran 2010.
Seperti belum belajar, sedan mewahnya itu pun kini mendapat
treatment yang sama. Lihat saja cup holder depan dan fungsi bagasi belakang yang hampir tak bisa terpakai.
Namanya hobi tak bisa disalahkan. Toh ada maksudnya Camry 2.4 V miliknya tersebut dibawa ke workshop Dynamics Auto Sound di Kemayoran, Jakarta Utara. “Beliau inginnya dibuatkan sistem yang mendetail,
musical dan punya low bass,” ujar Suryadi Susanto, punggawa gerai tersebut.
Langkah awal, dimulai dari pilihan speaker di depan. Kini ada dudukan raksasa untuk midbass, yang terpaksa menghilangka fungsi cup holder dan
Beberapa bagian audio yang membutuhkan totalitas membuat ruang kabin harus dikorbankan
storage lain di pintu. Tujuannya, demi mendapatkan suara midbass lebih naik, sehingga nyambung dengan output dari tweeter dan midrange. Lebih ekstrem lagi, tiap speaker tersebut dipasangkan ke masing- masing satu amplifier 2- channel, alih-alih menggunakan satu 4- channel untuk semua.
“Dengan menggunakan 3 power Genesis Dual Mono seperti ini untuk tiap midbass, midrange dan tweeter bisa membuat output- nya lebih bertenaga. Power supply-nya pun lebih baik karena bisa sendiri per driver,” tambah Suryadi, sang instalatur.
Meski begitu, bukan 3 amplifier ini yang memakan tempat di bagasi, melainkan subwoofer Ground Zero 12 incinya. Dibuatkan dudukan di tempat ban serep, volume 40 liter yang dibutuhkan boks membuat permukaan bagasi menjadi tidak rata.
“Sebenarnya bisa dibuat rata naik, tapi konsekuensinya amplifier Genesis dan Ground Zero di samping dan di belakang jadi terlihat tidak rata,” tambah Suryadi.
Wah, jangan sampai ruang penumpang belakang hilang juga, Pak!