Otomotif

biar enggak pasaran

Awalnya terinspira­si dari Volvo 850 yang dipakai ajang balap BTCC tahun 1990-an, belakangan ia membuat gaya sendiri

-

Jarang-jarang lihat VW Tiguan yang dimodifika­si nih! “Gue lebih suka Tiguan karena menurut Golf terlalu pasaran,” ujar Arya Prabu, pemilik SUV berkelir silver ini.

Demi mencari mobil idaman yang kondisinya nyaris seperti baru, ia pun rela mencari sampai ke seberang pulau. Begitu tiba di Jakarta, ia pun langsung mencari ide. Untunglah ia masih punya ‘kuncian’ pelek yang langka yang menurutnya cocok dengan kontur bodi Tiguan.

“Gue punya pelek Enkei Sport Tarmac ukuran 17x8,5 inci, bannya pakai Delium ukuran 225/55R17,” ucap Arghia, panggilan akrabnya. Suspensiny­a pakai coilover untuk VW Golf MKVI biar bisa ceper.

Kelar di kaki-kaki, giliran mesin. Arghia memasang intake kit buatan K&N yang memang khusus untuk Tiguan, lalu mengganti seluruh sistem exhaust dengan custom made bengkel knalpot langganann­ya di kawasan Joglo, Jakbar.

Terakhir barulah ia melakukan reflash ECU di J2D.ID. “Masih stage 1, tapi lumayan lah kalau lagi iseng pengin ngebut, hahaha,” gelaknya.

Lalu di kabin, ia mengganti jok depan asli bawaan Tiguan dengan jok Recaro SR11. “Gue pilih ini karena cocok dengan interiorny­a yang sebagian besar masih lapis kulit asli,” ujarnya.

Yang enggak kalah keren adalah dudukan relnya dibuat serapi mungkin, sehingga terlihat seperti dudukan jok aslinya. Top!

Jadi ini mobil buat harian ke sekolah? “Enggak tiap hari juga sih, kalau lagi pengin saja. Tapi itu juga parkirnya enggak boleh di area sekolah. Jauuuhhhh,” gelaknya sambil menutup obrolan. • Kyn

Awalnya cuma ganti pelek dan suspensi, lama-lama malah merembet ke mesin

Dulu gue suka lihat Volvo 850 yang turun balap BTCC dari majalah. Cuma enggak pernah kepikiran punya 850 waktu itu, masih senang merek Jepang,” ucap Andre Irawan, pemilik Volvo 850 GLT berkelir biru ini.

Sampai akhirnya ia diajak sepupunya yang punya Volvo 960 yang sudah dimodifika­si. “Dari situlah gue baru naksir Volvo dan langsung nyari,” tuturnya.

Untunglah ia kenal dengan Edwyn dari RR Boutique yang terkenal sebagai juragan Volvo. “Dia punya Volvo 850 standar, gue disuruh nyoba dan akhirnya malah gue bayarin langsung,” ujar Andre lagi.

Dasar hobinya suka modifikasi, saat itu langsung saja 850-nya diubah bergaya ala 850 BTCC. Namun bosan tampilan ala BTCC, ia pun ganti aliran. “Gue pengin ala street racing, belum ada yang bikin kayak gitu,” yakin Andre.

Sejurus kemudian, sedan ini dibongkar habis. Cat asli biru metalik gelap, dicat ulang dengan warna biru hasil racikannya sendiri dari Spies Hecker. Lalu di bagasi belakang ia menambahka­n wing asli BMW M3 E30. “Asli nih! Cuma gue custom sedikit, nambahin diffuser,” jelasnya.

Agar tampilan street racing makin jelas, pelek OZ Chrono ukuran 17x8+9 inci, dengan ban Toyo Proxes T1R ukuran 225/45R17 depan dan 255/40R17 belakang dipasang.

Lalu untuk menceperka­n suspensiny­a, ia memasang coilover lansiran Cusco. “Sempat mau pasang brake kit, tapi mentok di palang Oz-nya, akhirnya lepas lagi,” ucap pemukim di Cijantung, Jaktim, ini.

Tak hanya tampilan, sumber tenaga 5 silinderny­a ikut dioprek. Walau sempat bingung mencari part racing- nya, akhirnya Andre dapat per klep, berikut klep keluaran Molnar, yang memang khusus 850.

Sekalian saja ia pasang piggyback Dastek Unichip Q+, header custom 5-1 dari bahan stainless steel dan engine mounting dari bahan Polyuretha­ne custom. Alhasil, sekarang power mesin melonjak jadi 320 dk. • Kyn

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? Mesin pasang intake kit dan reflash ECU
Mesin pasang intake kit dan reflash ECU
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? Interior pasang bucket seat dan rollbar, keren!
Interior pasang bucket seat dan rollbar, keren!
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia