Sistem mekanis
Kopling yang digerakan dengan sistem mekanis atau kabel, umumnya untuk mesin kapasitas kecil. “Biasanya mesin di bawah 2.000 cc. Ambil contoh seperti Vitara atau Jimny. Dua kendaraan ini sistem koplingnya menggunakan kabel,” ucap Ramadhan Dede saat disambangi ke bengkelnya di Depok.
“Karena kerja kopling mesin kecil itu lebih ringan ketimbang mesin besar, makanya
cukup menggunakan mekanik. Tekanan dekrup pada kampas kopling tidak besar, tidak perlu dibantu dengan hidrolik atau biasa dikenal master kopling, bahkan booster. Selama, kopling yang digunakan bawaan kendaraan, enggak bikin kaki pegal,” jelas Ramadhan.
Saran Ramadhan, buat kendaraan 4x4 yang pengoperasian kopling masih menggunakan mekanik, cukup perhatikan kabel koplingnya saja. “Kopling akan terasa lebih berat saat kabel kawat sudah kering, gesekan kawat di dalam selongsongnya pasti menambah beban saat menekan kopling,” ucapnya.
Ada juga tips untuk peringan kopling khusus untuk sistem kerja kopling yang masih menggunakan mekanik. Kalau mau ekstra-ringan, bisa tambahkan dengan sistem katrol pada kabel kopling. Dijamin kerja kopling jadi dua kali lebih ringan ketimbang standarnya.
“Tapi, kita harus membuat beberapa part tambahan seperti batang U dan alat katrol. Lalu sambungkan ke tuas mekanik kopling,” ucap Bei Budiono, pemilik Roemah Hobbie Debeste.