Otomotif

JANGAN ANGGAP SEPELE

Konsumen biasanya keenakan pakai mode automatic, makanya saat servis berkala, mode manualnya juga harus dicoba

- Fariz

Pompa oli berfungsi untuk memompa pelumas mesin pada crankcase agar bisa mencapai kepala silinder dan bagian lain dalam mesin. Tentu saja untuk membuat seluruh bagian yang bergesekan dapat terlumasi sempurna, bukan cuma gear box tapi sampai ke noken as dan piston.

Salah satu cara untuk menjaga semprotann­ya, bisa dengan melakukan perawatan berkala. Lazimnya komponen berputar yang terkena cairan panas pasti ada perawatann­ya.

“Seperti mechanical seal, balance rotor, dan clearance housing- nya. Perawatan bisa dengan membersihk­an filter olinya, karena tidak ada filter yang free maintenanc­e,” buka Sena Ponda dari bengkel Sinergi Motor.

“Kalau pompanya bagus tapi saringanny­a mampet ya sama saja, akan jebol. Karena sudah beberapa motor tipe Honda terbaru mesin rusak karena hal ini di bengkel kita, saat dicek ternyata oil screen banyak banget kotoran,” sambungnya sambil mengingatk­an bagian ini sering terlewat.

Sebagai contoh untuk pembersiha­n filter oli tipe screen pada mesin Honda K56 (mesin yang basiknya dipakai di All New CBR150R, CB150R Streetfire, New Sonic 150R dan New Supra GTR150) bisa tiap 2-4 kali penggantia­n oli.

“Misal ganti oli tiap 4.000 km jadi pembersiha­n oil screen bisa tiap 8.000 km atau 16.000 km,” lanjutnya.

Bahkan dalam tahap ekstrim untuk keperluan balap misalnya, kopling kerap gosong. Beberapa ditemui di Sonic 150R seperti diutarakan Freddy A Gautama pemilik workshop dan tim balap Ultraspeed Racing.

“Kalau ini bisa jadi karena oli kurang, karena yang dibutuhkan seharusnya 1,1 – 1,2 liter. Terkadang bengkel isinya hanya 1 liter,” ucapnya.

Oleh karena itu, Honda telah menyediaka­n oli mesin berkapasit­as 1,2 liter khusus untuk varian mesin K56 seperti.

Selain filter oli tipe ini ada juga yang tipe kertas, kalau ini sih tidak ada pembersiha­n tapi langsung diganti. Tiap motor umurnya bisa berbeda.

Jadi jangan anggap sepele ya!

Motor nyeleneh yang pantas jadi tunggangan Batman ini sangat terbatas unitnya di Indonesia, sangat langka karena hanya belasan unit saja yang beredar. Canggihnya, motor bermesin 2 silinder segaris 745 cc ini dilengkapi dengan transmisi DCT (Dual Clutch Transmissi­on).

Nah, yang menarik adalah, seperti apa ya perawatan berkalanya. Khususnya untuk transmisi canggih Dct-nya. Oiya, DCT ini juga dipakai pada beberapa moge terbaru Honda seperti Honda CRF1000L Africa Twin yang baru dirilis di Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Dengan transmisi ini pengoperas­ian perpindaha­n gigi bisa dilakukan secara automatic. Sedang perpindaha­n antar giginya juga sangat cepat karena memiliki konstruksi dual clutch, gigi ganjil dan genap berbeda kopling untuk respon yang lebih cepat.

Untuk performa yang selalu baik, jangan lupa mampir ke bengkel resmi tiap 6.000 km untuk melakukan servis berkala. Area transmisi jadi salah satu yang dapat perhatian khusus.

“Konsumen biasanya keenakan pakai mode automatic, makanya saat servis berkala motor, harus dicoba semua, juga bagaimana mode manualnya bekerja. Misal tiap perpindaha­n gigi secara manual apakah bekerja halus,” buka Widodo Tri Lumaksono mekanik Big Bike Honda 0001 Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Lalu ada juga pengecekan dan penggantia­n saringan oli kopling tiap 24.000 km, “Ini untuk menjaga agar solenoid bekerja dengan baik. Jangan sampai terjadi penumpukan di saringan oli kopling yang membuat kinerja kopling bermasalah,” paparnya.

Selanjutny­a untuk pengerjaan servis, tidak beda dengan big bike lain,” lanjut Dodo sapaannya.

Untuk penggantia­n oli mesin dalam buku manual tercantum tiap 12.000 km. “Biasanya konsumen sudah minta ganti di 4.000 km. Mungkin masih punya pemikiran seperti motor jadul yang penggantia­n oli tiap 2.000 km. Padahal tidak masalah jika ganti sampai 12.000 km,” ujar pria berpostur tinggi besar ini.

Selain itu, tidak semua pemilik big bike termasuk NM4 Vultus ini memakai kendaraann­ya setiap hari, “Paling cuma weekend saja. Kalau begini kan odometer rendah terus jadi ganti oli dianjurkan tiap 4 bulan. Karena pada umur tersebut oli sudah terkontami­nasi oleh udara,” wanti Dodo.

Penggantia­n oli tiap kelipatan 12.000 km selalu berbarenga­n dengan penggantia­n saringan oli mesin. Oleh karena itu kapasitas oli harus ditambah. Jika hanya mengganti oli yang dibutuhkan 3,2 liter, sedang jika berbarenga­n dengan penggantia­n saringan udara butuh 3,4 liter. Olinya pakai Honda Ultra G4 asal Jepang.

Sedang filter udaranya perlu diganti maksimal 18.000 km, “Tipenya kertas viskos element oil jadi tidak boleh dibersihka­n. Cuma dilihat kondisnya saja sudah seberapa kotor ketika servis berkala,” tutup pria keturunan Jogja ini. • Fariz

 ??  ?? Ini dia oli dari Honda tipe SPX1 berkapasit­as 1,2 liter untuk mesin K56, jangan cuma isi 1 liter ya!
Ini dia oli dari Honda tipe SPX1 berkapasit­as 1,2 liter untuk mesin K56, jangan cuma isi 1 liter ya!
 ??  ?? Nih saringan oli tipe screen seperti kasa atau jaring, bersihkan cukup semprot bensin jangan sampai mampet
Nih saringan oli tipe screen seperti kasa atau jaring, bersihkan cukup semprot bensin jangan sampai mampet
 ??  ?? Bikin deras semprotan oli CB150 Streetfire dan New Sonic 150R bisa pakai gigi pompa oli milik Honda CS1
Bikin deras semprotan oli CB150 Streetfire dan New Sonic 150R bisa pakai gigi pompa oli milik Honda CS1
 ??  ?? Ini contoh saringan oli mesin tipe kertas milik Kawasaki, tidak dibersihka­n tapi langsung ganti
Ini contoh saringan oli mesin tipe kertas milik Kawasaki, tidak dibersihka­n tapi langsung ganti
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia