SERAMNYA TEROR MESIN
Pasangan Kris Meeke/paul Nagle dari Citroen Total Abu Dhabi WRT menjadi juara di event reli Meksiko (9-12/3). Dengan kemenangan pembesut Citroen C3 ini, membuat WRC memiliki tiga pemenang berbeda di tiga event awal
Kemenangan pasangan tersebut bukan hal yang mudah. “Saya sempat melakukan kesalahan dan start kurang mulus. Tapi mampu memperbaiki dan akhirnya mampu mengendalikan mobil dengan baik. Kami juga sudah mengetahui kelemahan sekaligus kekuatan mobil ini,” sebut Kris.
OVERHEAT
Selain kemampuan Kris memimpin dan menjaga lomba, pereli Inggris ini juga terbebas dari masalah yang ada. Hampir setiap kontestan mengalami ketakutan, bukan dengan trek, tapi overheat mesin.
Berlomba dengan kondisi cuaca 30 derajat celcius, membuat mesin dan transmisi kepanasan. Para pereli harus mampu menjaga kondisi supaya tetap dapat tampil maksimal, tapi juga tidak overheat.
Sebastien Ogier/julien Ingrassia dari tim M-sport WRT yang terkena teror tersebut. Nyaris sepanjang SS di El Chocolate, pembesut Ford Fiesta WRC ini harus gas pol dengan lampu tanda mesin overheat selalu berkedip. Namun, dengan kepiawaiannya, Ogier terbebas dari mesin jebol meski mesin overheat.
Selain itu, tiga pereli andalan Hyundai Motorsport juga mengalami hal yang sama. Haydon Paddon, Dani Sordo, dan Thierry Neuville yang berhasil finish di posisi tiga, empat dan lima juga harus berjibaku.
Dengan teror overheat tersebut, membuat ketiga pembesut Hyundai i20 Coupe harus menjaga mesin “Kami harus menjaga supaya bisa finish gelaran. Tidak ada gunanya nekat kalau akhirnya berhenti. Saya akan kembali menyerang setelah masalah ini selesai,” ucap Paddon.
Bahkan, rekan satu tim Ogier, Ott Tanak harus melupakan persaingan tersebut dan kehilangan waktu sekitar 80 detik.disebabkan suhu mesinnya sudah 120 derajat, potensi jebol jika diteruskan.
Sebenarnya, suhu 30 derajat tersebut merupakan hal biasa di daerah Meksiko. Sayangnya, mesin-mesin mobil WRC didesain untuk berada dalam kondisi suhu Eropa. • toncil