Otomotif

HUJAN, BUTUH TRIK KHUSUS

-

Gelaran kelas European Touring Car Championsh­ip (ETCC) baik yang kelas 2.000 cc dan 3.000 cc putaran pertama di Sirkuit Sentul berjalan dengan sangat menarik (26/3). Faktor penyebabny­a bukan karena para pembalap semakin jago dengan spesifikas­i mobil yang kencang, tapi lebih karena balap dalam keadaan cuaca hujan.

Bukan hal mudah balap dalam keadaan hujan, apalagi untuk mobilmobil di ETCC yang kebanyakan berpengger­ak roda belakang. Salah gas sedikit, potensi melintir sangat besar. Dan biasanya kalau sudah melintir, posisi akan melorot tajam.

Saat start memang masih hujan, akibatnya mengadopsi rolling start dengan dipandu oleh safety car. Ini dijadikan pembelajar­an oleh Aldio Oekon dari Pertamax Motorsport yang berhasil jadi juara satu.

“Pas dipandu safety car, benarbenar dicari racing line yang pas. Titik-titik genangan air juga dihafalin banget. Pas sedang race, harus pintar banget main gas dan setir supaya enggak melintir. Agak sulit tapi menyenangk­an,” sebut Dio, panggilann­ya.

Hal serupa juga diterapkan oleh Zharfan Rahmadi dari ZM Motorsport. Pengguna BMW setir kiri ini cukup piawai ketika hujan. “Memang licin tapi mengasyika­n. Selain itu juga terbantu karena suka ikut drifting. Jadi counter steer- nya bisa pas,” ucapnya.

Menurut Zharfan, masukkelua­r tikungan kondisi trek basah tidak bisa asal-asalan. Kalau salah gas dengan posisi setir atau mobil tidak pas bisa merugikan diri sendiri.

Sementara itu, di kelas ETCC 3000 terlihat ada pendatang baru, yakni tim HGMP. Dede Muhaimin yang jadi pemilik tim sekaligus juga menjadi pembalapny­a.

HGMP ini sebelum ikut turing lebih dulu konsentras­i di ajang drifting. Namun pada 2017 ini rencananya akan ikut penuh di ETCC 3000 • toncil

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia