Otomotif

PERJALANAN 10 TAHUN

-

Indonesia Retro Race (IRR) termasuk salah satu kelas lomba yang tetap eksis di kancah balap Sentul. Seri perdana musim kompetisi 2017 di Sirkuit Sentul (26/3) berarti sudah 10 tahun IRR menghias lomba di Sentul.

Dalam perjalanan­nya mencapai 10 tahun, tentu cukup banyak hal-hal yang dipelajari dan menjadi masukan. Kelas-kelas yang ada beberapa melakukan penyesuaia­n supaya lomba berjalan seimbang dan tetap menarik untuk ditonton.

Beberapa penyesuaia­n yakni, sempat ada kelas retro untuk mobil penggerak roda depan. Namun akhirnya dihapuskan karena kurangnya peminat. Selain itu, sempat pula dibuka lomba hari Sabtu karena pada seri sebelumnya turun hujan lebat yang tak mungkin kelas IRR digelar dengan alasan keamanan lomba.

“Perjalanan kita sampai sekarang tentu cukup menarik. Waktu 10 tahun sangat baik untuk mobil-mobil retro. Berarti komitmen peserta di kelas itu sangat baik sampai kita masih bisa bertahan,” sebut Djembar Kartasasmi­ta, salah satu founding father kelas IRR ini. Menurut Djembar, kebersamaa­n dan guyubnya para peserta IRR jadi alasan kelas ini mampu bertahan lama.

Mengikuti perjalanan lomba IRR ini cukup menarik. Karena selalu digelar pada sore hari maka nyaris setiap event turun hujan. Bisa dibayangka­n dengan tenaga yang cukup besar dan gerak roda belakang serta mobil sudah berumur, bukan hal yang mudah.

Seperti juga pada seri perdana lalu, lomba IRR digelar saat hujan masih turun. Meski demikian, pembalap-pembalap tersebut seperti tak punya rasa takut untuk melintir.

Di kelas Super Retro, Rommel menjadi juaranya, sementara Robert Paul yang menggebar Alfa Romeo harus puas di posisi tiga karena start yang kurang bagus. • toncil

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia