Otomotif

KENANGAN MASA KECIL

-

Gue ingat waktu kecil dulu ikut bokap yang lagi meneruskan sekolah di Belgia tahun 1990 sampai 1996. Di sana teman bokap sering ngajak pergi naik Corolla Twincam Liftback. Sejak itulah gue naksir berat dengan mobil ini,” ujar Willy Keraf membuka obrolan.

Akhirnya begitu sudah punya uang sendiri, ia pun bertekad untuk membeli mobil ini. Hanya saja, mencarinya tak semudah itu. Di saat ia sudah mulai putus asa. “Lihat di Instagram @kedaibuilt­up, ada Corolla Twincam Liftback dijual, langsung gue samperin,” ujar Willy bersemanga­t.

Nah, beruntungn­ya adalah ternyata mobil itu adalah Corolla Sprinter dengan beberapa perbedaan dari Liftback lokal. Wow!

“Sebelum sampai di sana, malah sudah gue kasih DP duluan, takut keduluan orang, hahaha,” gelak ayah satu anak yang bernama Kayne ini. Kelar urusan surat-surat, mobil pun dibawa pulang.

“Nah, pas sudah di rumah otak gue langsung putar cari ide buat modifikasi,” tutur Willy. Mobil langka enggak boleh salah modif nih!

Akhirnya ia memutuskan ganti warna dulu untuk menghilang­kan identitas pemilik sebelumnya. “Dari biru tua ganti jadi light blue dari Sikkens. Sekalian gue lengkapin parts yang enggak ada,” ujar pria yang bekerja di sebuah APM asal Jepang ini.

Berikutnya pernik mulai dari emblem Sprinter di kap mesin, segitiga pilar C Sprinter, dan ganti gril Twincam GT C***. “Lebih banyak di interior,” tutur pria berkulit gelap ini.

Lalu dibantu oleh Praqasta, temannya yang juga pengguna Liftback, ia mengganti peleknya dengan Compe Rally ukuran 15x7 inci dengan ban Accelera ukuran 195/50R15. “Gue pengin tampil lebih sporty, pelek ini cocok dan pas banget menurut gue,” tukasnya.

Masuk kabin, nuansa biru menegaskan perbedaan dengan Liftback lokal yang berwarna abu-abu. Meski begitu, Willy menambahka­n beberapa pernik OEM Sprinter. Seperti adjustable seatbelt depan belakang, cup holder dan coin holder.

“Yang cukup langka setir Momo Eunos dan karpet Sprinter ini, gue dapat dari Praqasta juga,” ujar pemukim di Kelapa Gading, Jakut ini. Keren!

So far Willy sudah merasa puas dengan modifikasi yang dilakukann­ya saat ini. “Gue pengin mobil ini tetap ada sampai Kayne besar nanti, biar dia senang dengan mobil 1990-an juga, hahaha,” ucapnya.

Makanya, Willy juga berniat sekalian engine swap dengan 4A-GE black top sekalian, “Supaya enggak tanggung-tanggung modifikasi­nya,” tegasnya. Kayne benar-benar anak yang beruntung ya! • Kyn

 ??  ?? Coilover D2 untuk suspensiny­a, bikin handling makin enak
Coilover D2 untuk suspensiny­a, bikin handling makin enak
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia