PROYEK PEREMAJAAN
CBR250R pakai kaki-kaki CBR250RR, jadinya kaya gini. Keren juga!
Maruf asal Pekanbaru, Riau ini memang CBR mania. Setelah All New CBR250RR ditebus, CBR250R lama yang masih satu silinder langsung kena sentuhan modifikasi. “Iya sudah saatnya diremajakan,” bebernya pada motor keluaran 2011 silam ini.
Agar kembali muda belia, satu set kaki-kaki diganti yang masa kini. “Kakikaki pakai All New CBR250RR,” kekehnya sambil menyebut mahar Rp 15 juta buat menebus satu set lengkap dari sokbeker, swing arm sampai ban.
“Pasangnya juga enggak ribet, cuma butuh beberapa penyesuaian ringan saja,” beber Maruf yang juga punya CB500X di garasi rumahnya. Untuk pemasangan, Denoz Motor (DM) di Jl. Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau dapat tugas.
“Yang depan plug and play, langsung plek,” jelas Fauzi Zikri dari DM. Sedang yang belakang harus sedikit mengorbankan swing arm CBR250RR barunya. “Kena papas kanan-kiri masing-masing 2 sampai 3 mm biar bisa masuk rangka,” tuturnya.
Ubahan lain adalah soal rantai, “Pakai swing arm CBR250RR jadi lebih panjang, rantai ganti yang lebih panjang,” yakin Fauzi yang tetap pasang perangkat Antilock Brake System (ABS) bawaan CBR250R lawas.
“Pemasangannya lebih mudah, kaliper sampai modulnya pakai yang lama. Hanya menyesuaikan dudukan sensornya saja,” beber pria ramah ini sambil menjelaskan jika rem ABS lama ini lebih canggih karena menggunakan teknologi C-ABS atau Combine ABS.
Dengan C-ABS, ketika rem belakang diinjak, maka rem depan secara otomatis ikut bekerja menghentikan laju motor. Cirinya, kaliper depan pakai Nissin dengan 3 piston.
Setelah kelar kaki-kaki, bodi ganti baru. “Full fiber dan pakai headlamp projie, biar beda dan kelihatan muda lagi,” sambung Maruf yang juga pentolan Riau CBR CLUB-ATK ini.
Sedang warnanya, pilih biru muda yang segar, sesegar mesinnya yang juga diremajakan dengan penggantian beberapa part agar kembali ngacir. “Kilometernya sudah banyak ini motor,” curhatnya tentang alasan harus meremajakan mesin.
Jadi masih dipakai turing gak nih?