Otomotif

Toyota: tidak ada Persaingan ketat

-

Sebagai pemimpin pangsa pasar LMPV, Toyota Indonesia mengaku biasa saja dengan kehadiran dua pendatang baru LMPV. Artinya dengan kelahiran kompetitor baru, tidak menjadikan­nya sebagai pesaing ketat. “Market tetap berkembang dan jualan Toyota Avanza tetap 10 ribu unit dan tidak berubah. Sejumlah konsumen telah menjadi loyalis Avanza. Di tahun 2017, sebanyak 40 persen komposisi market berada di segmen MPV di Indonesia,” ujar Executive General Manager PT Toyota–astra Motor ( TAM), Fransiscus Soerjopran­oto.

Soerjo, panggilan akrabnya menambahka­n, PT TAM tetap fokus dan bertahan pada segmen MPV dengan line up Toyota Calya, Avanza dan Innova.

Tentunya, market otomotif Indonesia tidak bisa diisi penuh oleh hanya satu merek saja. Oleh karenanya, siasat PT TAM kini membidik pasar gemuk untuk tetap mengembang­kan MPV sebagai primadona.

“Market tidak bisa diisi penuh hanya oleh kita, jadi market dipenuhi dengan saling mengisi. Kami merasa persaingan seperti biasa saja karena kami percaya market Toyota Avanza masih tetap menjadi loyalis kami,” tambah Soerjo.

Karena tidak merasa adanya persaingan ketat, PT TAM pun tetap menjalanka­n strategi marketing seperti biasa dan tidak menghadirk­an promo khusus. “Tidak ada promo khusus. Pada level mana saja masyarakat bisa membeli kendaraan Toyota. Seperti DP kita bisa 30 persen atau 50 persen. Dan ada juga DP 10 persen namun cicilan yang lebih besar,” jelas pria ramah ini.

Mencermati pasar industri otomotif di segmen LMPV, TAM berpendapa­t bahwa persaingan yang terjadi tergantung pabrikan yang muncul dengan varian mobil terbarunya. “Secara market akan bertambah. Penetrasi ke marketnya akan terjadi persaingan. Diibaratka­n industri otomotif seperti satu kertas putih dan tidak mungkin kami akan mengambil 100 persen. Semua bergantung pada konsumen,” tutur Soerjo lagi.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia