Crosser MASIH MENDOMINASI
Meski sempat tidak ada kabar Kejurnas Supermoto, namun akhirnya putaran pertama terselenggara di Sentul International Karting and Motorcycle Circuit (SIKMC) (23/7). Event yang bertajuk ‘Indonesia Supermoto Championship’ ini diikuti 70 starter dan menyediakan tujuh kelas lomba.
“Awalnya kami memang ingin di Bandung, hanya saja Sentul Karting ini kan sudah identik dengan komunitas yang sering latihan supermoto di sini juga. Makanya sebagai awal, alangkah baiknya di lokasi yang kebanyakan peserta mengenalnya,” kata Endiyatmo Widagdo, Direktur Event dari EW702SPORTS, promotor nasional (pronas) Kejurnas Supermoto.
Terdapat beberapa bagian dari sirkuit yang sering disebut ‘Sentul kecil’ ini dimodifikasi. Misalnya pada bagian gravel tikungan pertama yang dimodifikasi menjadi area off-road dengan beberapa obstacle. Bagi pembalap yang sering ikut kejuaraan motocross, area off-road yang tidak begitu banyak memang kurang menantang.
“Kalau ada satu zona off-road lagi pasti lebih seru. Kalau kebanyakan aspal, dan gak banyak pembalap road race yang ikut balap jadi kurang menantang,” kata Farhan Hendro dari AHRS Kawasaki Greentech Idemitsu FH162.
KURANG TRANSFER ILMU
Endiyatmo pun mengaku kalau antusiasme pembalap road race cukup tinggi terhadap seri pertama Kejurnas Supermoto ini. Beberapa nama seperti Galang Hendra Pratama, Gerry Salim, Wahyu Aji Trilaksana, Imanuel Pratna pun sudah menyampaikan pesan pada pria yang akrab disapa Endi ini untuk ikut serta.
“Galang bahkan sudah bayar biaya pendaftaran. Cuma tidak jadi karena dia sedang fokus untuk Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sentul beberapa pekan lagi. Gerry juga katanya masih ada balapan pekan depan,” jelas Endi.
Gerry Salim masih melanjutkan kewajibannya sebagai peserta Asia Talent Cup yang akan berkompetisi di sirkuit Sepang, Malaysia (29-30/7). Sehingga ia hanya menyaksikan aksi teman-teman dan kakaknya, Tommy Salim yang menjadi peserta.
Tommy Salim menjadi satusatunya pembalap road race profesional yang jadi peserta. Beban memang ada, tapi tetap dijalani secara enjoy. “Soalnya meskipun beda kejuaraan tapi rata-rata di sini teman semua. Semoga saja nanti seri dua lebih seru, karena sudah banyak yang masuk jeda paruh musim balap buat yang di Asia,” ungkap pembalap yang biasa berkompetisi di Motorprix Region 2 bersama Yamaha Putra Anugerah.
Hal ini ditanggapi oleh salah satu crosser nasional, Ivan Harry. “Kalau pembalap road race- nya kan bisa saling belajar. Bagaimana cara menikung di aspal, mereka juga mungkin bisa dapat ilmu dari kita yang sering main di tanah. Dari cara mengerem sama menikung pasti berbeda kan,” jelas pembalap IM Product Genta Autosport Mariachi ini.
Seri kedua rencananya digelar di Yogyakarta, September mendatang dan seri tiga di Malang untuk mewakili Jawa Timur sebagai seri pamungkas. “Di seri terakhir akan ada kelas internasional dan pembalap supermoto luar negeri sudah ada yang daftar,” bisik Endi. • DAB