Otomotif

Mobil Motor

Konsultasi.r4@gmail.com konsultasi.r2@gmail.com

-

MOBIL JARANG PAKAI AKI CEPAT TEKOR?

Halo Mas Andhika, apa kabar? Ada yang ingin saya tanyakan nih. Saya kan jarang sekali menggunaka­n mobil saat kerja, lebih sering naik motor. Maklum, kota besar macam Jakarta kan sering macet banget. Mobil paling hanya digunakan saat weekend saja, atau bahkan kadang 2 minggu sekalu baru dipakai.

Nah, menurut info yang saya dengar, jika mobil jarang digunakan, akan membuat aki gampang tekor, apa benar begitu? Tapi setiap mesin mobil dinyalakan, tidak ada gejala tekor tuh. Apa maksudnya itu efek jangka panjangnya? Trus, solusinya gimana biar aki tidak mudah tekor? Segitu aja pertanyaan dari saya. Terimakasi­h atas penjelasan­nya! Andi S. Ciputat, Tangerang Selatan – via email

Hai brother Andi, Alhamdulil­lah kabar saya baik-baik saja. Semoga kamu dan keluarga juga sehat selalu ya. Aamiin..! Okeh.. mengenai pertanyaan yang Anda lontarkan tadi, penjelasan dari kami begini.

Kalau soal cepat tekor, selama kondisi aki dalam keadaan fit dan tidak ada kebocoran setrum, saya rasa pengaruhny­a sedikit sekali. Oh iya, yang dimaksud tekor di sini adalah berkurangn­ya kapasitas tegangan aki tersebut.

Soalnya, saya pun mobilnya juga jarang pakai untuk beraktivit­as sehari-hari. Paling hanya buat jalan-jalan bersama keluarga saat weekend. Dan hingga saat ini memasuki 2 tahun pemakaian aki (dari baru), tidak ada kendala tekor.

Namun menurut penjelasan dari relasi kami yang bekerja di bagian technical sevice pada salah satu produsen mobil di Indonesia, bahwa dampaknya cenderung lebih ke umur pakai dari aki itu sendiri. Dengan kata lain, umur aki akan lebih cepat dibanding yang mobilnya sering digunakan.

Misalnya, yang tadinya umur aki seharusnya bisa sampai 4 - 5 tahun (bila mobil sering digunakan), ketika mobil jarang dipakai, usianya cuma bisa sampai 3 tahun atau bahkan 2 tahun sudah ‘keok’. Dampak tersebut menurut beliau, berdasarka­n hasil uji coba yang pernah ia lakukan. Itu pun bukan cuma sekali uji loh, melainkan sampai beberapa kali.

Nah, agar usia pakai aki lebih panjang, ia menyaranka­n agar sebelum berangkat kerja atau sepulang kerja, sebaiknya mesin mobil dinyalakan selama beberapa menit. Ketika suhu mesin sudah mulai naik, coba naikkan putaran mesin di 2.000 rpm lebih dikit, dan tahan hingga beberapa saat. Tujuannya agar arus pengisian lebih optimal.

MASALAH KOMSTIR HONDA VARIO 150

Mas Aant, minta info dong komstir buat Honda Vario 150 yang bagus pakai merek apa? Rasanya saat ini gletak- gletuk mas, awal rasanya seret seperti kotak. Setiap ketemu jalan tidak rata seperti dilempar ke kanan kiri.

Sempat satu kali servis di AHASS Pamulang jadi normal, tapi tidak lama kambuh lagi. Kemarin servis di AHASS Pondok Jagung malah tambah parah. Kayaknya cuma dikendorka­n saja, rasanya tambah tidak nyaman. Bagaimana solusinya?

Makasih sebelumnya. Agung Jl. H. Samen Samsudin Pakujaya, Tangerang Selatan

Halo juga Agung, apa yang dirasakan memang tersangkan­ya dari komstir yang setelan kurang pas atau sudah rusak. Setang jadi kaku atau malah seperti dilempar-lempar. Saran saya, sebelum ganti ada baiknya coba disetel ulang lagi. Kalau memang sudah tak bisa, berarti memang harus ganti.

Oiya, sebelumnya cek juga kondisi ban, karena kalau sudah gundul atau tekanan angin kurang pas juga makin membuat lebih parah, pengendali­an jadi sangat kurang nyaman.

Nah komstir buat Vario 150 pilihan utamanya tentu saja pakai Honda Genuine Part. Tapi kalau tidak mau yang orisinal, bisa juga pakai produk aftermarke­t. Yang konstruksi­nya seperti bawaan motor misal ada Aspira, SKF Enduro atau Faito.

Produk aftermarke­t tersebut rata-rata bola-bolanya sudah dikasih sangkar, jadi memudahkan saat pemasangan dan juga sudah ada gemuknya, tentunya membuat lebih awet.

Pilihan lain pakai model laher bambu, bantalan model ini lebih kuat dibanding yang pakai bola besi bulat seperti bawaan motor. Salah satunya ada merek HBM, harga memang sedikit lebih mahal dari orisinalny­a, tapi diklaim jauh lebih awet. Demikian jawaban saya, semoga masalahnya segera teratasi ya!

GROGI

The 18th Safety Japan Instructor Competitio­n usai sudah dan tim Indonesia mampu menjaga konsistens­i sebagai juara. Kompetisi tahunan mengenai safety riding ini digelar di Sirkuit Suzuka ,Jepang area Traffic Education Rainbow Center ( TERC) (19-20/10).

Atas undangan PT Astra Honda Motor (AHM), OTOMOTIF menyaksika­n langsung kompetisi tersebut.

Kompetisi yang menguji kemampuan praktek dan teori dalam berkendara ini, bertujuan menimbulka­n kesadaran berkendara dengan aman. Di hari pertama (19/10) peserta di uji dalam tiga bagian yaitu course slalom, braking dan plank ridding. Di hari kedua para peserta diuji dalam group work presentati­on.

Tahun ini AHM mengirimka­n empat orang instruktur terbaik yang merupakan peserta Astra Honda Safety Riding Instructor Competitio­n(ah-sric). Empat orang tersebut adalah Fendrik Alam Pribadi yang turun di kelas 125 cc, Reza Novendri yang turun di kelas big bike 750 cc dan dua orang yang turun di kelas 400 cc adalah Isa Giant Imandra bersama Dimas Satria.

Negara yang berpartisi­pasi adalah Thailand, Singapore, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Filipina, Turki, Australia dan tuan rumah Jepang turut dalam kompetisi yang melombakan keterampil­an berkendara ini.

Berlomba dalam kondisi trek basah karena hujan serta hawa dingin 13 derajat bukan merupakan cuaca ideal untuk bersaing. “Waktu training di Jawa Timur kondisi cuaca panas banget, beda sama disini, jadi harus adaptasi,” ujar Isa Giant Imandra.

Di hari kedua para peserta ujian teori. Kontestan dikumpulka­n dalam suatu ruangan beserta tim dari negara lain. Peserta diskusi serta dituntut mampu memiliki pemahaman secara menyeluruh terkait ilmu pengetahua­n, attitude serta teknik berkendara yang mengedepan­kan unsur keselamata­n.

Hasil akhir dari kompetisi ini, tradisi juara Indonesia masih melekat. Instruktur safety riding PT Mitra Pinastika Mulia, main dealer Honda Wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur berhasil meraih juara di dua kategori. Pada kelas Grom 125 Fendrik berhasil menempati posisi 2 pada kategori grup C, dan juara 3 pada kategori antar grup. Hasil ini setelah dirinya bersaing dengan 11 rider dari 6 negara yang bertanding.

“Saingan terberat memang dari dua negara peserta Vietnam dan Thailand, skillnya bagus-bagus,” ungkapnya. “Di modul slalom kita masih tercepat, dan modul breaking masih yang terbaik, tapi di modul plank ridding saya masih grogi” tambahnya.

Selain mengenai safety riding, di kompetisi ini para panitia memberi kesempatan tiap negara untuk berkampany­e. Makanya terdapat tagar #cari_aman terpampang jelas di area lomba “Kami ingin berbagi inspirasi dengan para ambassador safety riding Honda dari negara lain bahwa kami Astra Honda Motor di Indonesia berusaha mengampany­ekan safety riding ini dengan cara yang unik. Sesuai dengan tren kekinian yang berbasis digital platform,” jelas Ahmad Muhibbuddi­n Deputy Head of Corporate Communicat­ion PT Astra Honda Motor. #cari_aman merupakan ungkapan yang sangat populer di kalangan generasi muda. Kata ini mengandung makna bersikap hati-hati dengan tetap mengangkat sisi keseruan khas anak muda.

“Kami ingin dengan #cari_aman, keselamata­n berkendara menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia,” ungkap pria ramah yang hobi turing ini. • ind

Terutama jika bicara fitur, banyak yang belum ada di kompetitor sekelasnya, misal sudah pakai lampu LED, ada answer back system dan hazard. side stand hanya tidak ada di Nex. Sedang BEAT ESP. Khusus switch ada di Mio S dan ada di BEAT ESP combi brake system hanya tipe CBS dan CBS ISS. bagasi? Bagaimana dengan kapasitas Mio S 10,1 BEAT terbesar 11 liter, disusul Dazz FI tak ada liter, lalu Nex 4,8 liter, sayang datanya. tangki bensin Sementara itu kapasitas yaitu 5,1 liter Dazz ternyata paling besar 4 liter, dan paling disusul Mio S 4,2 liter, BEAT kecil Nex 3,5 liter. skutik ini Desain dari keempat satu persatu, akan kami jabarkan baru dari dimulai dari pendatang tala.yamaha pabrikan garpu n Mio S ke trahnya mengembali­ka yang friendly untuk sebagai skutik oleh wanita. digunakan, terutama kalem dan Desain bodi dibikin ramping. Sayap dimensinya lebih model menanggalk­an sampingnya di Mio M3.lampu runcing yang ada yang sekilas mirip utama ada di dada Sh150i,tapi detailnya dengan Honda lamp warna berbeda, ada positionin­g bawahnya. Sementara biru dan sein di belakang identik bodi tengah ke beda Mio M3,hanya banget dengan bentuk behel saja. paling laris Beranjak ke skutik BEAT ESP. Garis di Indonesia, Honda yang dan punya sudut bodinya tegas Lampu lebih ramping. meruncing, serta sein dengan lampu utama juga di dada tebeng depan.beralih yang berada di bodinya juga masih ke belakang, garis tegas. didominasi desain dari Suzuki Beralih ke kontender pesaing paling yang merupakan melansir Nex imut di sini.suzuki kalem baru yang lebih dengan warna segi 2017 lalu.dari di Jakarta Fair yang berubah, bodinya tampilan tak ada dan lekukan tegas masih simpel tanpa saja beraturan,simak cenderung tak dan sein yang bentuk lampu utama garisnya tak seirama.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia