Otomotif

NYA TUNGGANGAN NIH TESTER OTOMOTIF!

-

OTOMOTIF bangga, karena tester di tim desk Roda Dua yang juga pembalap profesiona­l, Fariz Ibrahim, baru saja menang di balap IRS (Indospeed Race Series) seri 4 kelas Honda CBR Dream Cup 250RR. Fariz tergabung di tim Honda Kopiko78 BJB Racetech Ultraspeed Proliner KYT.

“Seri sebelumnya tidak finish karena terjatuh di lap terakhir, akhirnya di seri 4 jadi juara,” lega pembalap yang mencatatka­n waktu terbaik 1 menit 48 detik saat balap. Seperti apa sih ubahan motor bernomor start 117 itu?

“Bikin kencang motor one make race (OMR) bikin pusing. Karena ubahan yang diperboleh­kan sangat minim tapi tetap harus kompetitif,” buka Freddy A. Gautama, bos dari Ultraspeed Racing (USR).

Ubahan pertama rasio kompresi dinaikkan, “Papas kepala silinder agar rasio kompresi naik jadi 13,2:1. Setelah itu hanya dial ulang noken as,” ujarnya. Bagian lain seperti noken as, lubang intake dan exhaust tetap standar sesuai regulasi.

Throttle body juga standar lengkap dengan boks filter udara yang masih terpasang, “Filter udara juga masih pakai, tapi pakai produk Ferrox. Kalau tidak pasang bakalan kotor banget,” lanjut ayah 3 anak ini.

Sektor manajemen mesin jadi kuncian selanjutny­a, tentu pakai aracer karena USR distributo­r resmi ECU aracer di Indonesia. “Dimainkan mapping timing dan fuelnya. AFR dibuat 12,6:1. ECU aracer ini juga bisa baca AFR per silinder, dan bisa menaikkan tenaga sampai 1 dk, tapi saat ini belum diaktifkan karena keterbatas­an waktu,” rinci Freddy yang bengkelnya ada di bilangan Daan Mogot, Jakbar.

Memaksimal­kan performa, knalpot diriset khusus agar kenaikan tenaga makin maksimal. “Knalpot by request semua hitung-hitungan dari kami, selanjutny­a diserahkan ke Proliner untuk dieksekusi,” sebutnya.

Terakhir area pengendali­an dimaksimal­kan. Setang menggunaka­n Bpro yang diredam dengan steering damper RCB. Biar rebah lebih stabil suspensi belakang pakai Traxx-d asal Amerika, sedangkan yang depan masih standar hanya mengganti oli dengan yang lebih kental agar rebound lebih lambat.

Semoga saja seri 5 nanti menang lagi!. Asik martabak lagi !!! •

“Bikin kencang motor kelas OMR bikin pusing.”

Motor tak hanya menjadi sarana transporta­si semata, tapi juga bisa jadi tribut bagi seseorang yang dianggap spesial. Hal itulah yang dilakukan oleh Issa Agung Cristya Wibawa.

Di rumahnya ada Suzuki Inazuma milik ayahnya yang tak terurus. Daripada keadaannya memburuk, Agung berinisiat­if memodifika­sinya, biar lebih menarik sekaligus jadi hadiah hari tua bagi ayahnya.

Tema yang dipilih Agung diambil dari Ducati. “Awalnya gara-gara saya naksir berat sama Ducati, terutama seri Scrambler Café Racer, jadi konsepnya ke situ,” terang Agung. Konsep ini kemudian disampaika­n ke Andi ‘Atenk’ Akbar, owner Katros Garage yang terletak di daerah Rempoa, Tangsel.

Oleh Atenk, Inazuma langsung dilucuti hingga tersisa sasis dan mesin saja. Pertama yang dibikin tangki bensin bermateria­l pelat galvanis 1,2 mm dengan bentuk membulat khas scrambler.

Kemudian, sasis dirombak agar single swing arm dari Ducati Multistrad­a bisa terpasang sempurna. Terpasang juga sokbreker Ohlins yang aslinya untuk Honda CB650F.

Di area depan, suspensi pakai upside down copotan Yamaha R6, berikut kaliper rem dan segitiga, ditemani sepatbor minimalis. Peleknya pakai Ducati MH 900E yang dibalut ban berprofil kasar dari Shinko.

Lalu setangnya ganti tipe fatbar. Uniknya Atenk memberi 2 pilihan setang, fatbar dan model nunduk, sehingga kalau bosan model scrambler tinggal ganti setang saja.

Berikutnya headlamp diganti Daymaker berukuran 7 inci. Selain itu kunci kontak standar dipindahka­n ke samping kanan motor. Pada bagian buritan, stoplamp dan lampu sein LED terpasang manis di dalam subframe.

Mesinnya masih dibiarkan standar, hanya difinishin­g dengan metode powder coating dan dipasang knalpot full system custom dari Custom Kit Katros Garage.

Setelah jadi, oleh Agung Inazuma Scrambler ini diberi nama “Black Pearl” yang berarti Mutiara Hitam, nama yang juga julukan tim sepakbola Persipura, Jayapura. Hal ini karena Agung lahir dan tinggal di Papua.

Lucunya, Agung ternyata belum melihat langsung motor ini, baru lewat media sosial. “Pokoknya modal percaya saja sama Katros, rada miripmirip belanja online,” gelaknya.

Dan saat ini Agung tinggal menunggu Black Pearl dikirim dari Jakarta ke Papua via kapal laut, dan akan diberikan ke ayah tercintany­a. “Senangin bokap dulu, setelah itu nabung untuk beli Ducati,” tutup Agung.

Mantap bro, ditunggu project selanjutny­a! • Rangga

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia