UTAMAKAN KESELAMATAN SIRKUIT
Balap motor satu merek, Yamaha Cup Race ( YCR) menyambangi Kediri, Jatim untuk menghelat putaran kedua (21-22/10). Dilangsungkan di sirkuit non permanen, GOR Joyoboyo Kediri, balapan kali ini berlangsung sengit.
Sirkuit dengan panjang 950 meter dan lebar 7-8 meter ini, jadi perhatian banyak pembalap. Beragam strategi harus dipikirkan matang, tikungan S kecil dan hairpin yang cenderung menyulitkan serta panasnya suhu udara Kediri jadi tantangan tersendiri.
FOKUS BEBERAPA TITIK
Robby Winaldy, Divisi Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing ( YIMM), yang menjadi koordinator penyelenggara YCR 2017 Kediri mengatakan bahwa beberapa titik di sirkuit non permanen ini diberi perhatian khusus bagi Yamaha.
“Kami punya SOP sendiri, juga mengikuti regulasi dari IMI soal keamanan. Tapi sirkuit di Kediri ini ada beberapa titik yang jadi perhatian kami agar keamanan lebih baik. Tim medis dan marshall di titik itu kami fokuskan,” ujar Robby.
Hal ini tentu tidak terlepas dari campur tangan IMI yang turut serta memberikan masukan dimana titik lemah dari sirkuit yang harus diperhatikan.
Sementara itu, menurut beberapa pembalap, trek yang ada juga sudah aman, hanya saja tetap ada kekurangan. “Sisi tikungan yang agak berbahaya. Tapi secara keseluruhan sirkuit tidak ada masalah,” sebut Andre Sakti pembalap tim Bromo Jayamix Dinar Cahya FDR NHK RCB1 Kate yang jadi juara kelas YCR 3 (150 cc Tune Up Pemula) dan 7 (125 cc (2Tak) Tune Up Seeded).
Hal serupa juga diungkapkan Dicky Ersa, pembalap asal Yogyakarta yang bernaung di tim Yamaha Yamalube NHK IRS NISSIN DID NGK BAHTERA RACING. “Kalau sirkuit sih aman ya. Dengan tumpukan ban yang lebih banyak jadi ngerasa aman. Semoga ronde berikutnya sirkuit yang dipakai bisa ditambah lebarnya supaya kami balapnya lebih nyaman lagi,” ujar pembalap di YCR 2 (150 cc Tune Up Seeded).
Keamanan sirkuit memang menjadi hal yang mutlak. Sehingga pembalap juga merasa aman saat berlaga. •
Pakai Sikat Halus atau Busa
Untuk membersihkan kotoran yang ada pada padding ataupun cheekpad hanya bisa dengan menggunakan sikat halus. Karena kalau tidak bisa merusak bahan busa dan kain penutup yang lembut.
“Kalau sikat gigi masih termasuk kasar, karena jaraknya yang renggang dan ujungnya juga agak tajam, disarankan pakai sikat yang benar-benar halus,” ungkap Dimas.
“Kita sikat juga dibikin khusus, tapi bisa juga dengan cara di peras lembut supaya kotoran atau bekas keringat ikut tercampur keluar sama airnya,” tambah Sony.
Untuk penggunaan air saat mencuci, Eko menjelaskan bisa menggunakan air hangat dan spons agar nodanya hilang. “Yang penting jangan terlalu panas dan direndam sebentar saja, dibersihkannya pakai busa spons yang halus,” ujar pria yang senang menggunakan topi ini.