GALANG HENDRA JUARA WSS 300 SPANYOL
Kembali mendapatkan kesempatan berkompetisi di World Supersport 300 ( WSS300) tidak disisa-siakan oleh Galang Hendra Pratama. Bernaung di tim Team Motoxracing, ini pertama kalinya Galang balapan di sirkuit Jerez, Spanyol (22/10) untuk putaran 9 WSS300.
Mengaku sempat gugup untuk balapan di sirkuit yang berjuluk ‘ The Capital of Motorsport’ ini, ia tidak bisa meredam kegugupannya. Alhasil, ia harus puas berada di peringkat 11 saat sesi latihan bebas pertama (20/10).
“Soalnya ini pertama kali saya balapan di sirkuit Jerez dengan Yamaha YZF-R3. Saya berusaha mengenal sirkuit, juga mencoba beberapa settingan terutama pada perbandingan final gear, “ungkap Galang selepas sesi latihan bebas pertama (FP1).
Setelah berhasil meredam rasa gugupnya dan mengatasi masalah pada final gear, pemuda asal Yogyakarta ini menunjukan performa impresif. Ia berhasil menempati posisi ke-4 dengan catatan waktu yang lebih cepat 0.802 detik sekaligus mencetak top speed terbaik 187,6 km/jam di sesi latihan kedua
“Pas FP2 saya memaksimalkan semua sektor & masuk top 5 besar,” ulasnya. Ia pun berhak untuk langsung masuk ke Superpole 2 (SP2). Nah pada sesi kualifikasi SP2, catatan waktunya 1:55,849 menempatkannya di grid ke-8 untuk memulai balapan.
Tanpa takut dan kegugupannya, saat balapan pun ia langsung merangsek ke barisan 5 terdepan. Berkali-kali terjadi kontak fisik dengan pembalap lain, namun tidak menyurutkan mentalnya sepanjang 11 keluar ongkos untuk jajan,” selorohnya. Memang benar sih, sebab jika masih bergaul dengan saudara sendiri, kegiatannya pun masih terpantau kedua orang tuanya.
Seperti balapan motocross atau supermoto di luar negeri, baru ia menikmati tempat yang pertama kali di kunjungi. Mencoba kuliner dan lokasi wisata ikonik dari kota atau negara tersebut menjadi tujuan utamanya. Dengan catatan, jika ada waktu luang sebelum atau sesudah balapan. • DAB lap balapan. Memilih untuk menahan ritme balap untuk menjaga kondisi ban, remaja 18 tahun ini bertahan di posisi 5.
Hingga 2 lap tersisa, ia kembali menyerang dan mulai mencoba untuk berada di posisi terdepan. Jurus pamungkasnya dikeluarkan saat 3 lap terakhir, kala itu Galang berada di posisi 2. Bertahan di posisinya tersebut dan memanfaatkan slipstreaming hingga garis akhir.
Cara yang kerap ia gunakan di kancah Asia Production 250 (AP250) tersebut ampuh membawanya meraih kemenangan. Ia unggul tipis 0,026 detik dari Scott Deroue (MTM HS Kawasaki). Indonesia Raya berkumandang untuk pertama kalinya di WSS300, lewat pembalap wildcard yang baru dua kali berkompetisi di Eropa.
Ini pun mendapatkan apresiasi dari Presiden Direktur PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing ( YIMM), Minoru Morimoto. “Kami sangat bangga dengan prestasi Galang dan Indonesia. Ini adalah bukti yang sangat baik bagi Indonesia karena WSSP300 merupakan kejuaraan dunia. Galang Hendra bukan hanya pahlawan kita. Tetapi juga pahlawan dunia,“bangga Morimoto.
Jika bisa mempertahankan konsistensinya, bisa saja kakak kandung dari Aldy Satya Mahendra ini ikut serta sebagai pembalap reguler WSS300 musim depan. Bagaimana? “Amiin, doakan saja selanjutnya nanti,” kata Wahyu Rusmayadi, Manajer Tim Yamaha Racing Indonesia. Kami pasti doakan! • DAB
tetap kita lakukan sendiri. Sejak awal berdiri, tim ini selalu berisi orang daerah Bone,” ungkapnya ramah.
Kemudahan riset dan teknologi tersebut membuat persaingan di kelas 150 cc semakin ketat. Bukan saja di grup seeded, tapi juga pemula. Seperti di HDC 2 (Honda Bebek 150 cc Tune Up Pemula) race 1. Persaingan antara Maulana Ibrahim, Mujahirin dan Alfi Husni sangat ketat, bahkan sampai lap terakhir.
“Saya sebenarnya sudah yakin bisa ke depan, tapi ada masalah di gigi.
diungkapkan dengan baik.
Supaya lebih akrab, Awhin melakukan foto bersama dengan para siswa. Bahkan saat sudah keluar kelas sekalipun, para siswa dan siswi terus memburunya.
Menurunnya performa dua pembalap Movistar Yamaha Motogp, Valentino Rossi dan Maverick Vinales di paruh musim kedua menjadi rapor buruk tersendiri. Apalagi hasil balapan di Motegi, Jepang pekan lalu (15/10) yang tidak terlalu baik bagi tim berlogo garpu tala tersebut.
Cibiran dari warganet pun menerpa kedua pembalap ini. Namun di Phillip Island, Australia (22/10) keduanya membungkam semua komentar buruk yang menerpa mereka. Podium ganda, 2 dan 3 digapai Rossi dan Vinales.
Ini juga obat kerinduan podium ganda Yamaha yang terakhir kali diraih pada Motogp putaran kedua di Argentina awal April lalu. Ditambah, podium ganda yang diraih kali ini berhasil dicapai dengan balapan yang sangat ketat.
“Balapan yang hebat dan hampir semua pembalap sangat agresif. Saya bertarung dengan Andrea Iannone, Johann Zarco, Marc Marquez, hingga Maverick Vinales. Semua usaha keras kami terbayar dengan podium 2 ini. Terima kasih banyak kepada tim,” tutur Rossi.
Bak dua buah sisi koin yang berbeda, podium ketiga yang didapatkan Vinales membawa kabar buruk dan kabar baik. Pertama, ia senang bisa meraih podium di kondisi balapan yang sangat ketat, jelas ini membuktikan kalau dirinya memang layak diperhitungkan.
Lalu kabar buruknya adalah. “Saya lepas dari persaingan perebutan gelar juara dunia. Ini alamiah karena ada yang menang dan ada yang kalah. Tapi jika bisa menjaga hasil baik di sini, saya tetap kana berusaha meraih kemenangan di 2 seri terakhir,” lirih Vinales. •