Motogp. Marquez Juara Dunia Sudah Di Depan Mata
Pertarungan sengit Motogp putaran 16 di sirkuit Phillip Island, Australia (22/10) mencuri banyak jutaan mata. Bisa dibilang ini jadi tontonan dan aksi paling sengit dalam setahun. Tercatat ada 7 pembalap yang bersaing di kelompok terdepan untuk memperebutkan posisi pertama.
Kontak fisik kerap terjadi dan pergantian nama di posisi terdepan hampir setiap lap membuat persaingan Motogp seperti perseteruan di kelas Moto3. Persaingan sudah mulai terlihat pada beberapa lap pembuka, sempat terjadi kontak fisik antara Marc Marquez (Repsol Honda Team) dan Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3).
“Awalnya saya hanya menganggap itu biasa saat terjadi kontak fisik dengan Zarco, setelah itu saya menyadari kalau kami bersaing di grup besar. Aksi para pembalap makin agresif dan terbilang membahayakan. Intinya, saya mulai mengubah gaya balap dan pikiran saya. Jika saya tidak ikut agresif, jelas saya akan tertinggal jauh,” kata Marquez.
“Ini mengingatkan saya dengan Phillip Island 2015 yang juga diwarnai aksi agresif dari para pembalap di barisan depan. Makanya saya berpikir kalau ‘menyerang adalah cara bertahan paling baik’ kala itu,” sambung pembalap kelahiran 17 Februari 1993 tersebut. Memang,
BERBUAH MANIS
Rossi pun berhasil finish di podium 2 dengan jarak 1,8 detik dari Marquez yang meraih kemenangan. Ini jadi peluang besar bagi Marquez untuk merengkuh gelar juara dunia. Sebab, rival utamanya, Andrea Dovizioso (Ducati Team) tercecer di posisi 13.
Mungkin saja kesialan Dovi sudah ada sejak awal. Ketika pembalap lain memilih kombinasi ban kompon medium di depan dan lunak di belakang, dirinya justru menggunakan kompon medium di dua poros roda tersebut. Hasilnya memperburuk performanya sejak sesi latihan bebas pertama (20/10).
“Saya kira pilihan ban belakang saya itu sudah tepat, ternyata saya sangat kesusahan. Kami berkembang dalam segala aspek, tapi di karakter trek dengan tikungan cepat seperti Phillip Island yang tidak butuh pengereman keras, itu jadi masalah bagi Ducati,” papar pembalap asal Italia tersebut.
Masalah Dovi ini pun dimanfaatkan Marquez. “Saya melihat Dovizioso sangat kesulitan hari ini saat saya mendapatkan settingan motor terbaik. Saya akan memanfaatkan kesempatan ini pastinya,” jelasnya. Kecerdasannya melihat peluang dan keberaniannya di Phillip Island membawanya lebih dekat kepada mahkota juara dunia Motogp 2017.
Pekan ini di sirkuit Sepang, Malaysia (29/10) akan langsung kembali digelar Motogp putaran 17. Sirkuit yang juga diwarnai tikungan cepat dan trek lurus yang dominan membuat karakter sirkuit ini tidak jauh berbeda dari Phillip Island.
Jika Ducati Team tidak membenahi masalah di Phillip Island, bisa dipastikan Marquez akan jadi juara dunia di hadapan masyarakat Malaysia. Sebab Maverick Vinales (Movistar Yamaha Motogp) yang saat ini peringkat 3 klasemen sementara berbeda 50 point darinya. Jelas, selisih tersebut tidak akan terpangkas oleh Vinales meskipun ia meraih kemenangan di dua seri pamungkas.
Lalu yang membuat langkah Marquez kian mudah karena ia berada jauh di luar angka 25 dengan Dovizioso di sisa 2 seri. Otomatis, Marquez hanya butuh menyelesaikan lomba di depan Dovizioso dan juara dunia sudah menjadi miliknya.
Kemungkinan lainnya, seandainya Dovi meraih kemenangan, maka, Marquez harus finish di posisi kedua dan selisih point menjadi 28. Masih aman untuk mengukuhkan gelar juara dunia.• DAB
Satu tangan Marquez sudah menyentuh mahkota juara dunia. Sepang jadi penentuan
yang bisa dimanfaatkan peserta. Kedepan harus ada pembicaraan lagi agar jelas dan tegas dalam membuat regulasi dan peraturan” tambah Aziz.
“Kami merasa tidak memotong jalur, tapi sudah diputuskan bahwa tim kami didiskualifikasi 1 mobil, kami terima”, beber Ridha Giwantara dari tim CBM Batulicin.
Atas dasar ini regulasi yang jelas memang mutlak adanya, enggak boleh abuabu, supaya kejuaraan dapat berjalan baik. “Saya bikin trek yang menantang dan menarik buat peserta susah payah. Peraturan yang jelas merupakan harga mati, enggak ada cerita peraturan dimanfaatkan untuk meraih kemenangan” harap Tjahyadi Gunawan sebagia pimpinan Genta Auto & Sport. • F. yosi