Otomotif

TANGGAPAN KOMUNITAS MOTOR

-

Kebijakan yang telah digulirkan Gubernur pendahulu sudah berdampak pada bikers. Salah satunya pelarangan motor melintas di ruas ThamrinMed­an Merdeka Barat. Sejatinya boleh saja dilarang melintas, namun harus disertai kompensasi berupa sarana tarnsporta­si gratis bagi bikers. “Sebagai pengguna motor sangat dirugikan, karena itu sudah menjadi transporta­si utama kami buat bekerja atau menyalurka­n hobi,” tegas Ricky, ketua Kawasaki Ninja Club (KNC) chapter Jakarta.

Pun begitu bagi komunitas Honda Supra Jakarta (HSJ) sangat berharap ketersedia­an transporta­si di Ibukota cepat diselesaik­an karena beranggapa­n masyarakat akan bisa berpindah apabila semua telah rampung.

“Ya kita kan juga mau menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah, cuma sekarang Transjakar­ta saja waktunya lama dan Commuter Line desak-desakan,” ujar Farizal Adrian Putra, punggawa HSJ.

Sedangkan untuk tilang berdasarka­n bukti CCTV, komunitas dari Indonesia NMAX Community (INC) mengaku setuju berdasarka­n aturan yang jelas. “Setuju sih, supaya para pengendara bisa lebih tertib apalagi di buat pengendara roda dua yang lain,” tutur Mochammad Kohar, ketua umum komunitas skutik berlambang garputala ini.

Penggunaan commuter line juga dirasa masih kurang ideal sebagai kendaraan masyarakat dari sekitar Jakarta. “Menurut kami untuk penggunaan KRL waktu pelayanann­ya terbatas, jadi enggak memungkink­an untuk pekerja yang mobilitas 24 jam nonstop,” sebut Iqbal, ketua Jakarta Satria Club (JSC).

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia