Otomotif

Handling dan Kenyamanan

-

Suspensi memang sudah jauh disempurna­kan. Untuk experience berkendara di aspal, bodi Jimny terasa lebih mantap dipakai melaju hingga 140 km/ jam. Bahkan untuk manuver di kecepatan tinggi pun, tidak usah ragu lagi. Body roll tidak begitu terasa dan grip ban tetap mantap napak di aspal. Beda dengan Jimny generasi sebelumnya.

Bicara bantingan suspensi, memang tidak menunjukka­n kesan keras seperti pendahulun­ya. Saat melewati jalan bergelomba­ng atau keriting, kami tidak terlalu diguncang-guncang, pokoknya lebih nyaman deh dibanding naik Jimny generasi sebelumnya. Tapi ingat, itu hanya kesannya aja loh. Sebab, kendaraan 4x4 dengan sumbu roda pendek, kemampuan peredaman suspensiny­a tentu tak sebaik yang wheelbase- nya panjang.

Selain itu, rasa nyaman itu juga mungkin karena ditunjang dengan driving position yang pas dan rileks. Rasanya seperti duduk di interior mobil sedan. Visibilita­s di dalam kabin pun luas ke segala sisi, dengan posisi bangku yang tinggi. Ditambah lagi dengan kabin yang terasa cukup senyap, hanya ada suara sedikit dari fender belakang.

Selain itu, untuk pemakaian off-road, sobat mesti pertimbang­kan ground clearance Jimny Wide ini agak turun drastis. Sebagai mobil yang punya kapabilita­s off-road, kolong Jimny Wide terlihat sangat rendah dengan tinggi hanya 190 mm. Tak heran kalau “perut” Jimny terbaru ini sangat gampang mentok saat melewati gundukan cukup tinggi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia