INI Aturan Benar Ambulans di JALAN
Semestinya sudah jadi pemahaman umum, bahwa mobil ambulans wajib didahulukan. Namun acap kali, mobil ambulance terlibat kecelakaan. Seperti yang baru saja terjadi, sebuah mobil ambulance terlibat kecelakaan dengan Honda Jazz di perempatan Jalan Pemuda, Semarang (1/11). Terlepas dari kesalahan pengemudi Honda Jazz yang dipengaruhi alkohol, ternyata menurut saksi mata, ambulance yang membawa pasien bayi tersebut tidak menyalakan lampur rotator dan sirine.
ADA Etika
Seperti yang diungkapkan Harun Pranoto (35), seorang saksi mata. “Mobil Honda Jazz dari arah (Jalan) Gajahmada (dari Selatan) dan mobil ambulance dari arah timur (Pasar Johar). Mobil ambulance melaju tanpa menyalakan rotator maupun strobo,” tuturnya, dikutip dari Tribunnews Jateng (2/11).
Ambulans memang mendapatkan prioritas saat melintas di jalan. Hal ini termaktub dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ), No. 22 Tahun 2009, pasal 134. Namun sejatinya, pengemudi ambulance juga harus tahu diri.
“Mobil ambulance memang diprioritaskan. Tapi bukan berarti bisa sewenang-wenang di jalan, harus tahu diri juga. Harus taat aturan lalu lintas dan tahu etika berlalulintas,” ungkap AKBP Budiyanto, Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
Pengertian ‘tahu diri’ tak hanya soal kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Namun mencakup pula kesehatan fisik dan mental pengemudi ambulans, yang juga terkait etika lalu lintas. “Termasuk wajib membunyikan sirene saat kondisi darurat, sehingga pengguna jalan lain tahu dan bisa menyesuaikan adanya ambulans,” lanjut AKBP Budiyanto.
Prosedur Tetap (Protap) pengoperasian ambulance juga sebetulnya sudah ada. Serta telah menjadi pemahaman wajib penyedia layanan kesehatan seluruh Indonesia. Yakni Rumah Sakit, Puskesmas dan layanan kesehatan lainnya. Mencakup soal tata tertib mengemudikan ambulans.
Bahkan mengatur dengan jelas soal penggunaan sirine. Bisa jadi pengemudi ambulance yang terlibat kecelakaan di Semarang, sengaja tidak menyalakan sirine agar pasien bayi tidak cemas atau takut, sehingga dikhawatirkan kondisinya memburuk.
Namun hal ini, semestinya telah dicarikan solusi. Misalnya dengan menyalakan rotatornya saja. Pada Protap pengoperasian ambulance diatur pula solusi alternatif menyesuaikan kondisi sekitar. Sebenarnya, pengemudi ambulance harusnya sudah dilatih menghadapi kondisi darurat apapun. Tinggal menyesuaikan dengan aspek lingkungan sekitar. • Harryt