Otomotif

MANA YANG AKAN MANJAKAN KELUARGAMU? DESAIN

-

Bukan rahasia lagi kalau pada akhir tahun, hampir semua merek menawarkan program menarik pembelian mobil. Tak terkecuali mobil keluarga macam low MPV. Nah, mumpung sebentar lagi masuk libur akhir tahun, persiapkan deh budget Anda dari sekarang untuk berlibur bersama keluarga. Termasuk jika ingin menebus kendaraan untuk menemani anda

Honda New Mobilio RS coba tawarkan tampilan yang segar dan sporty. Berbeda dengan Mobilio RS versi sebelumnya, aksen-aksen krom sedikit dikurangi dengan mengejar tampilan yang lebih sporty.

Gantinya, nuansa hitam hadir di bagian gril serta pelindung foglamp. Satu set body kit juga menjadi ciri khas versi RS. Kini desain lampunya pun dibikin lebih tipis mirip Accord atau Civic. Namun sayang, Mobilio tak lagi menggunaka­n lampu proyektor.

Masuk kabin, terlihat seperti model facelift sebelumnya, desain dasbor lebih menarik dan sudah mirip BR-V. Panel AC digital menambah nilai lebih dari Mobilio RS dengan layar besar yang mudah dibaca dan dioperasik­an.

Model jok lebih dinamis dengan model headrest yang terpisah. Penambahan busa jok yang lebih tebal meningkatk­an kenyamanan pengemudi maupun penumpang depan. Sayang, bagian panel pintu saja yang menggunaka­n bahan plastik, yang bikin terlihat murah. dan keluarga salama liburan, hingga beraktivit­as kembali.

Tapi, karena kini pilihan low MPV makin bertambah, pastinya Anda bingung mau pilih yang mana. Nah, di edisi ini OTOMOTIF akan coba mengkompar­asai 6 LMPV pada kasta tertinggin­ya yang sudah beredar di Tanah Air.

Langsung saja check it out! • TIM OTOMOTIF

Gagah dan kokoh, itu kesan pertama saat melihat sosok Great New Daihatsu Xenia tipe R Sporty. Desain kap mesin dengan aksen yang sedikit mengembung di bagian pinggir kiri dan kanan, serta gril depan yang tampak lebar seperti orang tersenyum, ditambah aksen krom, membuat Great New Xenia (GNX) terkesan elegan bagi sebagian orang.

Desain bumper depan dengan berhias foglamp bulat ditambah daytime running light (DRL), serta stoplamp kombinasi di bagain belakang, menciptaka­n ciri khas tersendiri. Belum lagi tambahan bumper guard berkelir hitam, yang membuatnya terlihat beda.

Duduk di dalam kabinnya, jok berkelir cokelat gelap menimbulka­n kesan mewah. Apalagi di bagian dasbor yang sudah two tone plus aksen krom dan silver. Eksterior dan interior merupakan salah satu dari selling point dari Great New Xenia, yakni lebih stylish.

Ertiga Dreza sebagai varian tertinggi sekaligus diberi tambahan aksesori, lebih banyak pertahanka­n desain awalnya.

Penampilan­nya tetap elegan berkat gril serta bingkai air dam besar berlapis krom. Kesan modern disumbang dari lampu kota yang desainnya seperti DRL LED.

Suasana hangat terasa saat masuk kabinnya, kombinasi dua warna alias two tone, berikan kesan mewah. Lay out dasbor tetap sama dengan sebelumnya, kini ada head unit layar sentuh dimensi besar yang menambah kesan mewah dalam kabin.

Paling mencolok dan jadi daya tarik konsumen saat meminang Xpander, selain tampilanny­a yang gagah dan beda dari kebanyakan LMPV yang ada.

Paling terlihat beda adalah tampang depan. Mitsubishi menyematka­n daytime running lights (DRL) jenis LED pada kap mesin. Sementara lampu utama justru didorong ke bawah, satu area dengan bumper. Sekilas gaya ini memang nampak gaya lampu utama di Nissan Juke. Di bagian belakang, lampu dipasang lebih tinggi dari mobil-mobil kebanyakan. Pun dengan lampu rem tambahan di spoiler atap.

Low MPV Mitsbishi ini hadir dari kepraktisa­n kabin yang tinggi. Tercermin dari penyimpana­n yang tersebar mulai dari dasbor hingga jok baris ketiga.

Kelebihan lain sang ‘Baby Pajero’ ini ialah memiliki ground clearance 205 mm, dan jarak sumbu roda yaitu 1.700 mm. Membuatnya lebih fleksibel melintasi medan jalan yang beragam tanpa mengorbank­an kenyamanan.

Desain Low MPV Wuling Confero cukup menarik, lantaran bodinya termasuk besar seakan mirip MPV medium. Memiliki tampilan yang cukup elegan. Ini berkat penggunaan lampu depan model proyektor dengan fog lamp dan DRL yang bergaris tegas. Aksen chrome yang ada hampir di seluruh bagian sisi, sukses membuat tampilanny­a lebih mewah.

Masuk ke kabin, kesan luas yang didapat juga didukung dari interior dengan dominan warna beige. Posisi berkendara masih nyaman, indikator panel MID pada spidometer juga dapat terlihat dengan jelas. Nuansa beige yang dipadu warna abu-abu dan piano black yang ada di seluruh ruang kabin.

Jok tengah model captain seat dan semua bangku telah dibungkus pelapis kulit semisintet­is. Di tipe Lux (8 seater) dimana bangku tengah nyambung (bukan captain seat) pun sudah dilapisi bahan sama.

Akhir tahun, saat yang tepat untuk menebus mobil keluarga

Kami menyukai desain kabin Mobilio RS, yang mampu memberikan kelegaan tanpa mesti berkesan besar pada bagian eksterior. Akomodasi bangku baris kedua dan ketiga punya leg room yang cukup lega. Untuk masuk baris ketiga, jok baris keduanya punya pengaturan tumbler-type fall yang simpel.

Jok baris kedua Ertiga dapat disetel tingkat kerebahan sandaranny­a dan luas ruang kaki yang diinginkan berkat hadirnya fitur reclining juga sliding. Akses masuk ke baris ketiga juga mudah dengan sistem one touch tumble di kedua mobil ini.

Ruang kepala dan kaki yang tersedia dari Ertiga masih cukup lega untuk orang dewasa. Busa jok milik Suzuki Ertiga cukip tebal, sehingga guncangan jalan selain diredam oleh suspensi juga ikut diredam oleh tebalnya busa jok.

Walaupun sudah banyak melakukan revisi sejak Avanza generasi pertama, dari segi akomodasi kurang lebih masih sama. Baris keduanya termasuk nyaman, baik legroom maupun headroom. Baris ketiga akan lebih nyaman kalau penumpang punya tinggi badan di bawah 170 cm.

Untuk masuk ke baris ketiga, cukup tekan touch tumble. Kursi baris ketiga juga sudah memiliki konfiguras­i split 50:50 sehingga memberikan kenyamanan untuk akomodasi barang maupun penumpang bila diperlukan.

Jok baris terdepan mengakomod­asi punggung pengemudi dengan baik. Lalu jok baris kedua, sandaranny­a dapat dimajumund­urkan dan punya fitur touch tumble, yang membuat jok terlipat sehingga memudahkan penumpang baris ketiga masuk kabin belakang. Jok baris kedua juga memiliki fungsi seat slide.

Namun sedikit ganjalan, di ruang tengah terdapat gundukan persis di bawah kaki penumpang tengah jok baris kedua. Ini tentu mengurangi kenyamanan, ditambah jok tengahnya tidak terdapat head rest. Sementara pada jok baris ketiga, terbilang cukup untuk menampung 2 penumpang dewasa. Namun bagi penumpang bertinggi 170 cm, memang terasa pas-pasan.

Sandaran jok baris ketiga ini juga dapat dimundurka­n untuk memberi sudut yang nyaman untuk penumpang di belakang. Nah, untuk jok terbuncit ini, head rest di sandaran memiiki fungsi yang krusial. Sebab bantalan sederhanan ini sangat bermanfaat untuk menopang bahu. Tanpanya, bersandar di jok belakang terasa ada yang kurang. Menariknya, akomodasi barang bawaan tergolong baik berkat porsi pelipatan jok 50:50.

Urusan fitur dan teknologi, semua pabrikan yang memproduks­i LMPV, Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda, Mitsubishi hingga pendatang baru, Wuling Motors mengaplika­sikan teknologi yang hampir sama. Misal di sektor safety, sama-sama mengaplika­sikan sistem pengereman Anti Lock Braking System (ABS), EBD, Dual SRS Airbag untuk penumpang depan dan pengemudi sebagai standar, hingga ISOFIX. Kecuali Xenia R Sporty, belum mengaplika­si ABS dan EBD.

Nah, tentunya ada beberapa fitur tembahan lain yang jadi unggulan masing-masing. Antara lain seperti Hill Start Assist (HSA) dan Active Stabilty Control (ASC) seperti yang diaplikasi­kan Xpander Ultimate. Meski sebenarnya kedua fitur ini sudah lebih dulu diaplikasi oleh Honda pada Mobilio RS.

Fitur HAS dan ASC ini terbilang cukup membantu memberikan pengemudi rasa aman saat mengangkut penuh penumpang di tanjakan. Karena sistem ini akan menahan mobil selama 3 detik, memberikan waktu luang pengemudi memindahka­n kaki kanan dari rem ke pedal akselerasi.

Satu lagi kelebihan Xpander, ukuran pelek sudah mengusung lingkar 16”. Ditambah setirnya bisa diatur tilt dan teleskopik, serta ada fitur Emergency Stop Signal System, dimana ketika driver menginjak rem di suatu darurat, hazard akan menyala secara otomatis untuk memperinga­tkan kendaraan di belakang.

Sementara Wuling cukup bangga dengan fitur leveling headlight di Confero S-nya, yang bisa diatur lewat tombol yang ada di dasbor (sebelah kanan stir). Meski belum auto leveling, lumayan membantu saat berada di jalan tidak rata. Ditambah, kaca jendela bisa dibuka semua lewat remote, sebelum penumpang masuk ke dalam kabin. Lalu sistem pengereman belakangny­a juga sudah menganut disc brake.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia