Otomotif

Konsumsi bbm KENYAMANAN & HANDLING

Confero S 1.5L Lux+ Xpander Ultimate A/T - 19,7 km/liter

-

Item ini juga pasti jadi pertimbang­an Anda dalam memilih sebuah mobil keluarga yang dapat diandalkan. Nah, dari hasil pengujian konsumsi bahan bakar, baik di dalam kota, luar kota hingga konstan 100 km/jam.

Dalam parameter pengujian dalam kota, Honda Mobilio RS masih yang paling irit. Lalu disusul pendatang baru dari negeri Tirai Bambu, Tiongkok, yaitu Wuling Confero S 1.5L dan Suzuki Ertiga Dreza.

Sementara untuk pemakaian luar kota, masih dipegang Eriga Dreza dengan keiritan mencapai 19,4 km/liter. Disusul Wuling Confero S 1.5L dengan catatan terbaiknya 15,83 km/liter. Sedangkan pada kecepatan konstan 100 km/jam, Honda Mobilio RS masih merajai, dengan raihan 20,5 km/liter, diikuti pendatang baru Mitsubihi Xpander Ultimate dengan perolehan 19,7 km/liter.

Salah satu cara untuk meminimali­sir body roll di SUV dan D-cab, bisa ditempuh dengan mengaplika­si balance arm. Alat ini terpasang pada bagian gardan belakang. Fungsinya untuk membuat gerakan gardan dan arm agar lebih stabil pergerakan­nya saat bermanuver jalan raya.

Balance arm hanya tersedia untuk SUV dan D-cab dengan ladder frame

ICEseperti Toyota Fortuner dan Hilux, Mitsubishi Pajero Sport dan Triton serta Ford Ranger. Pemasangan­nya sendiri mudah, lantaran sudah menganut konstruksi bolt on dengan kaki-kaki SUV ladder frame.

Cara kerjanya, yakni dengan mengikat gardan belakang, arm suspensi dan gardan belakang. Sehingga, gerakan dari ketiga komponen tersebut bisa lebih terkontrol, dan membuat kaki-kaki SUV dan D-cab lebih stabil dalam meredam guncangan di jalan buruk atau saat bermanuver.

Selain itu, “Umumnya tersedia untuk SUV dan D-cab dengan penggerak dua roda atau 2WD, karena konstruksi suspensi belakang lebih tak hanya sebagai penopang beban, tapi juga penopang gardan sebagai penggerak,” sahut Andri Purba, dari bengkel spesialis suspensi jip Setia Jaya di Jatiwaring­in, Pondok Gede, Bekasi.

Aplikasi balance arm ini, hanya untuk suspensi belakang. Langkah ini tak lantas membuat bantingan suspensi jadi lebih keras. “Balance arm bukan chassis reinforcem­ent yang membatasi gerakan sasis dan suspensi. Karena dia hanya membuat gerakan arm belakang dan gardan menjadi lebih terkontrol, sehingga membuat kerja suspensi belakang menjadi optimal,” ujar Arif Sugiharto, salah satu punggawa workshop Banteng Mas yang terletak di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.

Jadi, jangan khawatir SUV atau D-cab Anda akan berubah karakter suspensi menjadi lebih keras setelah pasang balance arm. Selama suspensi bawaan seperti per dan sokbreker masih menggunaka­n bawaan pabrik. “Untuk SUV atau D-cab, selama tidak pasang per heavy duty atau tipe hard, karakter bantingan suspensi masih nyaman untuk harian,” tambah Andri.

Di pasaran tersendiri, mulai banyak tersedia balance arm untuk SUV dan D-cab. Salah satunya merek asal Thailand, Australia dan Jepang seperti JS Work, TDC, H-tune atau INGGC. Satu setnya dibanderol sekitar Rp 3,3 juta. Pemasangan­nya pun mudah dan cepat, hanya sekitar 2 jam.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia