TIDAK SUKA MOTOGP DAN F1
Kebanyakan pembalap menyukai ajang balap tertinggi di dunia seperti F1 atau Motogp, tapi berbeda dengan Ferrel Fadhil. Pembalap turing di Kejurnas Indonesia Touring Car Championship (ITCC) kategori 1500 cc ini tidak menyukai F1 atau Motogp.
Jika tidak suka Motogp masih masuk akal karena Fadhil ada di balap mobil, sehingga ia tidak memperhatikan perkembangan dan jalannya balapan di Motogp. Tapi F1 kan juga balap mobil? “Wah kalau bagi saya F1 tuh bukan balap mobil. Itu mesin balap yang dipasangi di sebuah bodi yang memang khusus untuk balap,” sahut pembalap di tim Watch Studio Racing Team tersebut.
“Balap mobil sesungguhnya itu di WTCC ( World Touring Car Championship), sebab semua pesertanya bisa adu ketat dan saling senggol di tiap tikungan. Kalau F1 kan sekali senggolan saja sudah dan yang ditabrak atau menabrak pasti langsung berhenti balapan,” sambung Ferrel.
Meski demikian, bukan berarti ia tidak menghormati rekan atau seniornya yang berkiprah di balap Formula seperti Keanon Santoso, David Sitanala, atau Sean Gelael. Hanya saja, ia memilih jalur yang berbeda untuk masa depannya.
“Saya juga kan juara nasional Kejurnas gokart kelas Junior. Saya tahu ketatnya balapan
cuma untuk masa depan, saya akan lebih memilih balap turing internasional karena lebih ketat persaingannya,” tutur remaja 17 tahun tersebut.
Maka dari itu, kabar rencana WTCC yang akan digelar di Indonesia sekitar 2018 atau 2019 mendatang sangat dinantikannya. Ia akan menyiapkan mobil yang matang agar mampu bersaing dengan pembalap-pembalap turing kelas dunia.
“WTCC kalau jadi Indonesia, mungkin akan jadi balapan internasional tertinggi saya yang pertama. Kadang, ada kepikiran juga pengin mencoba reli sih, kayanya seru,” pungkas pembalap yang berdomisili di Jakarta tersebut.
DAB