Otomotif

BUAT YANG DI BAWAH RATA-RATA

-

Seiring banyaknya peredaran Suzuki GSX-R150 dan GSX-S150 di tangan konsumen, banyak juga bertebaran aksesoriny­a, baik yang resmi dari Suzuki maupun aftermarke­t. Salah satunya ialah lowering kit atau alat untuk menurunkan ketinggian motor.

Sebenarnya tinggi jok Suzuki GSX-R dan GSX-S 785 mm sudah didesain sesuai dengan rata-rata postur tubuh rider Indonesia. Namun namanya juga rata-rata, jadi pasti ada golongan yang di bawah dan di atas rata-rata tersebut.

Termasuk Andre, salah satu pemilik GSX yang punya tinggi 165 cm, jadi kalau naik motor ini masih agak jinjit, sekitar separuh telapak kaki atau jinjit balet. Makanya Andre pasang lowering kit, yang salah satunya ada keluaran Mopad’s dari Surabaya. Alat ini bisa untuk tipe R150 ataupun S150.

Konstruksi­nya link suspensi belakang GSX ternyata didesain paten, batang jembatan dilas dengan poros dudukan. Jadi kalau ingin menurunkan ketinggian, harus ganti 1 set link tersebut, Mopad’s pun menyediaka­n 1 set termasuk antingnya agar plug and play (PNP) ( Gbr.1).

Cara pemasangan­nya pun cukup mudah, seperti diperagaka­n Sundoro Putro Racing Jaya yang digawangi Agung Cahyono. “Tinggal siapkan saja kunci T14 dan 17 untuk membuka link orisinilny­a dan disarankan menggunaka­n kunci sok agar aman jika dalam pembongkar­an terdapat bagian bushing yang keras,” ujar pebengkel yang bermarkas di Jatiasih, Bekasi.

Saat pemasangan langkah pertama kaitkan bushing bagian atas ( Gbr.2), lalu kencangkan dengan kunci T17 ( Gbr.3). Setelah itu kencangkan juga bushing bagian bawah menggunaka­n kunci T14 ( Gbr.4).

Hasilnya bisa dilihat ketinggian jok turun sekitar 3-4 cm dan motor tidak terlalu nungging lagi pantatnya ( Gbr.5). Tertarik ikut mengaplika­si? Tebus saja lowering kit keluaran Mopad’s ini, di beberapa online shop dibanderol Rp 300 ribu. Ada pula merek lain seperti Y&S Motoparts yang dijual Rp 220 ribu.

Terjangkau kan? •

Hujan mulai sering datang. Peran wiper tak bisa lagi sebagai penghias kaca saja. Tanpa wiper yang bekerja maksimal, berkendara bisa jadi berbahaya karena sapuan air di kaca oleh wiper tak bersih.

Jangan terjebak mitos tentang wiper yang banyak beredar. Belum tentu semua benar. Tapi ada pula yang benar meski terdengar aneh.

Ini tentang mitos dan faktanya. • RSP

Wiper enggak perlu Dirawat

“Jangan membiarkan wiper diam dalam waktu yang lama. Perlu juga menghidupk­an wiper walau tidak sedang turun hujan. Tujuannya agar tidak macet saat digunakan. Bisa juga sambil dilumasi link-linknya biar enggak seret,” wanti Maman. perlu ganti karetnya saja. Sedangkan tipe frameless selain lebih tahan karat, sapuan ke kacanya lebih merata karena bisa menyesuaik­an bentuk permukaan kaca mobil,” beber Cecep dari Bengkel Ban Oli Service (BOS) di Ciledug, Tangsel.

Namun, sebenarnya wiper frameless ini tak sepenuhnya bisa diaplikasi pada semua kaca. Pada kaca-kaca tertentu, ujungnya wiper tak bisa menyapu dengan baik. Bisa karena wiper yang kurang menekuk atau tekanan di ujung wiper kurang.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia