Otomotif

HANDLING & PERFORMA

-

Nah, ini pula yang sangat membedakan­nya dengan Ertiga generasi awal. Respons setirnya terasa lebih cepat dan akurat. Saat kami coba bermanuver maupun ketika menyalip kendaraan di jalan bebas hambatan, handling begitu lincah. Buat manuver di tikungan dengan kecepatan agak tinggi pun terasa lebih rigid dan stabil. Gejala body roll sama sekali tidak kami rasakan.

Bahkan ketika dicoba melaju hingga kecepatan 170 km/jam, sama sekali tidak terasa ada gejala limbung. Larinya benar-benar stabil cuy! Tentunya ini berkat penyematan fitur Electornic Stability Program dengan kontrol traksi. Ditambah kini All New Ertiga menggunaka­n sasis atau platform baru, yaitu HEARTECT, yang memang lebih rigid namun ringan.

Oh iya, kopling All New Ertiga transmisii manual 5 percepatan ini kami rasakan lebih moderat, alias tidak terlalu keras maupun enteng. Dengan setingan di tengah-tengah seperti itu, buat jalan jauh hingga keliling pulau Jawa pun kami tidak merasakan cepat pegal di kaki. Sekalipun kerap menemui macet, terutama di jalur Pantai Utara (Pantura). Apalagi perpindaha­n giginya juga terasa halus dan mudah.

Nah, saat kami melintasi jalur selatan dari Jawa Timur menuju Jogjakarta, kami kembali mengeksplo­rasi kemampuan All New Ertiga pada lintasan lurus, trek menikung maupun jalan tak bersahabat yang kerap kami temui.

Bantingan mobil kami rasakan cukup empuk, namun stabil. Sepertinya, konstruksi Macpherson strut dengan coil spring di depan dan torsion beam plus coil spring di belakang, telah ‘dicolek’ ulang oleh Suzuki. Dibanding Ertiga lama, All New Ertiga jauh lebih oke buat menghadapi jalan bumpy, aspal tidak rata hingga jalan rusak atau jalan yang belum diaspal sekalipun.

Lantas bagaimana dengan performa akslerasin­ya? Lagi-lagi kami harus acungi jempol akan kemampuan mesin barunya berkode K15B. Mesin ini diklaim mampu memutahkan tenaga 104,7 PS (103 dk) di 6.000 rpm, lebih tinggi 11 dk dari Ertiga sebelumnya bermesin K14B. Sedangkan torsi maksimum mencapai 138 Nm di 4.400 rpm.

Saat coba berakseler­asi responsif dengan main setengah kopling dari gigi 1 sampai 5, entakan tenaga terasa begitu ngejambak. Terumata di gigi-gigi rendah. Buktinya hingga gigi 2 pun ban depan masih bisa spin. Tenaga di setiap perpindaha­n gigi seperti terasa mengisi terus.

Tak heran bila untuk mencapai kecepatan 0 – 100 km/jam, All New Ertiga GX ESP M/T ini hanya butuh waktu 11,4 detik saja. Sementara Ertiga lama tipe GX A/T yang pernah kami tes sebelumnya (versi manual belum pernah dites), perlu waktu 14,7 detik. Lalu untuk mencapai jarak 0 – 402 meter, All New Ertiga GX M/T ESP hanya butuh 19 detik. Sedangkan Ertiga lama perlu 19,5 detik.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia