TAMPIL BEDA DENGAN KAKI MOGE
ANDALKAN UPSIDE DOWN YAMAHA YZF-R6 Yamaha XMAX 2017
Mengejar penampilan yang berbeda tidak hanya melalui ubahan bodi saja. Kaki-kaki yang lebih kekar juga bisa membuat stand out sebuah motor. Hal inilah yang dikerjakan Dream Garage (DG) Modi ed pada Yamaha XMAX milik Ronny Yuniarto.
“Pokoknya dia pengin motornya tampil beda dari XMAX yang lain,” terang Tegas Adi Pradana, owner Dream Garage Modi ed yang terletak di Jl. Abdul Majid Raya No.67, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jaksel.
Kaki-kaki menjadi salah satu porsi yang terbesar. Suspensi depan bawaan skutik bongsor ini dilucuti. Gantinya, tim DG memasang satu set sok depan Yamaha YZF-R6.
Tak puas hanya memasang sok upside down supersport, kaliper beserta cakram Brembo juga dipasang di sisi kiri dan kanan. Perangkat pengurang laju ini disempurnakan dengan pemasangan master rem Brembo RCS 19, selang rem braided lansiran Hel, plus reservoir rem dari Rizoma.
Tak mau kalah, sok belakang juga ikut diganti dengan Ohlins. Redaman pasti lebih yahud nih! Selain yang suspensi, pelek juga ikut dipermak dengan laburan warna bar, gold.
Pelek bawaan XMAX ini dibalut karet bundar Pirelli Diablo Rosso Scooter dengan lebar 120/70 serta 150/70 di depan dan belakang.
Kaki-kaki sudah, giliran bodi yang dieksekusi. Bodi bawaan XMAX dilapis dengan karbon. Meliputi bagian depan, samping, belakang, dek, dashboard sampai sepatbor.
Bodi yang sudah dilapis karbon tentu tak dibiarkan polos begitu saja. “Owner- nya ingin pakai livery 50th Anniversary Yamaha,” ujar Tegas. Jadilah XMAX ini diberi laburan kuning dan hitam khas warna ulang tahun ke-50 pabrikan asal Iwata, Jepang itu.
Lantas bodi yang sudah keren sayang banget apabila tergores jika terjatuh. Untuk itu crash bar buatan DG turut dipasang pada kanan dan kiri motor. Part ini berfungsi ganda, yakni juga sebagai dudukan foglamp.
Tampang keren percuma dong apabila tarikannya lemot. Oleh karena itu CVT ikut dioprek dengan menggunakan kit dari Drake. Rasionya diganti lansiran Yonk Jaya. Selain itu knalpot juga menggunakan Akrapovic, sayang mesin masih standar.
Hasilnya skutik gambot dari Yamaha ini berhasil tampil beda, dan tentu makin asyik buat jalan-jalan harian atau sunmori maupun untuk nongkrong. Keren! • Rangga
Gaya retro Kawasaki W175 membuatnya mudah dimodi kasi. Mulai dari Scrambler, Bobber, Café Racer, Tracker, sampai aliran Klasik. Kawasaki Indonesia pun ingin membuat special order lagi ke Katros Garage dengan aliran yang berbeda.
Kali ini Andi ‘Atenk’ Akbar diberi tantangan untuk membuat W175 versi Chopper. Mudah saja bagi Atenk untuk mengerjakan proyek ini, karena sebelumnya sudah membuat beberapa karya W175.
Ubahan yang dilakukan Atenk tergolong simpel, meskipun harus mengubah sasis. “Kalau motor chopper ubahannya lebih kuat ke detail. Bagian bodi cuma bikin tangki, bodi samping dan sepatbor belakang. Sisanya tinggal ngerombak yang ada saja,” ujar builder yang doyan ngevlog ini.
Di workshop yang terletak di Jl. Cempaka 1 No.2, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini, Atenk beserta kru Katros memulai pengerjaan dengan memotong sasis bagian bawah. Hal ini dilakukan demi mendapat drop seat khas Chopper. Sasis baru dibuat menggunakan pipa berukuran 7/8 inci. Joknya dibuat ulang dan menggunakan kulit sintetis dari Mbtech.
Setelah posisi duduk oke, dilanjutkan bagian kaki-kaki. Pelek bawaan W175 berukuran 17 inci depan-belakang diganti jadi 19 dan 18 inci, sehingga jadi lebih mendongak. Atenk sengaja tidak menggunakan pelek depan 21 inci, seperti yang banyak digunakan Chopper, karena menurutnya W175 ukurannya kecil. Kalau dipaksakan akan kebesaran.
Nah, sebelum memasang ban belakang yang membesar, swing arm standar mesti diperpanjangkan sekitar 5 cm menggunakan besi. Lantas getaran dari roda belakang diredam suspensi Ride It. Sedangkan Rangka standar harus mengalah agar dropseat bisa didapat depan masih setia dengan bawaan pabrik.
Beralih ke bodi, Atenk membuat ulang tangki, sepatbor belakang dan bodi samping menggunakan pelat galvanis tebal 1,2 mm. Dan khas Chopper, Atenk memasang setang model ape hanger yang menjulang, di- custom dari setang motor Honda lawas. Sayang bapak satu anak ini lupa tipe motornya.
Detail-detail lain yang disematkan ada headlamp bulat berukuran 4 inci, juga spidometer aftermarket berukuran lebih lebih kecil dibanding standar. Lalu stoplamp kini bertengger manis di atas dudukan pelat nomor custom, yang terletak di swing arm sebelah kiri.
Mesinnya tak diotak-atik alias standar, hanya dipasang knalpot full system dari Katros Garage dari bahan stainless steel dengan model las ‘cacing’.
“Pengerjaannya memakan waktu sebulan. Melalui Chopper ini Kawasaki pengen ngebuktiin motornya bisa dimodif aliran apa saja,” tutup Atenk.
Iya deh percaya! • Rangga
Para pemilik Royal En eld (RE) Classic rata-rata menambahkan komponen aftermarket untuk menambah aura klasiknya. Tapi beda yang dilakukan Agung Mujiantoro, RE Classic 350 miliknya justru dimodi kasi bergaya Californian.
“Konsepnya Californian, terinspirasi dari lm dan majalah motor jadul,” buka Agung. Untuk mewujudkannya, motor lansiran 2017 ini diboyong ke rumah modi kasi JDM Project yang berada di Jl. Raya Jatiwaringin, Jaktim.
Californian style ini mempunyai beberapa ciri khas, seperti pakai setang yang tinggi, tapi tetap mengedepankan sisi ergonomis yang santai. “Lalu posisi kaki atau footstep tetap standar gak selonjoran. Tapi dibuat sedikit bandel dengan memakai sepatbor pendek depan dan belakangnya, tapi tetap pakai ban classic bukan ban pacul,” rinci Joddy, owner JDM Project.
FOTO: FARIZ
Setelah itu, posisi jok juga diubah dengan sedikit rombakan pada rangka belakang, “Dibuat drop seat, menyesuaikan dudukan jok dan sepatbor, tapi tetap bisa dikembaliin standar kok. Ini salah satu kesulitannya karena motor dibuat semi chopper tanpa ubah rangka. Semua diukur sesuai tinggi badan owner biar dapat posisi riding yang pewe,” sebut Jody yang sedang rajin adventure pakai Honda CRF250 Rally barunya.
Lalu area kaki-kaki menggunakan
Californian style cocok dengan Royal Enfield
pelek custom dengan diameter berbeda, yang depan diameter 19 inci memiliki lebar 3 inci dibalut ban ukuran 3.50-19. Yang belakang diameter 17 inci dengan lebar 4,25 inci berbalut ban berukuran 4.00-17.
“Lalu swing arm dicustom lebih panjang 10 cm supaya bisa tampil ala chopper. Karena pelek dan ban lebar, jok rendah, Californian style semua berawal dari long swing arm,” tambahnya.
Sebagai nishing pakai warna
Jari-jari belakang agak pudar nih
hijau klasik yang menurut Jody diambil dari aliran classic American style, menggunakan warna candy dengan outline back to 60’s. Tapi tetap mengangkat chrome and polish sesuai Californian style.
“Gak lupa ada Mad Frog alias ‘kodok edyan’, Mad Frog ini nama semua kendaraan yang saya pakai,” tutup Agung.
Akan kah aliran ini akan menjamur di kalangan pengguna Royal En eld? Kita lihat saja ya! • Fariz