PUASSETELAH BERULANGKALI
125 2008 Suzuki Thunder
Menerapkan suatu ide atau konsep modi kasi pada sebuah motor, belum tentu sekali jadi, bisa harus beberapa kali baru diperoleh hasil memuaskan. Contohnya ketika Abraham Simatupang merombak Suzuki Thunder 125 miliknya.
“Setelah dua kali menerapkan konsep at tracker sepertinya hasilnya kurang maksimal, jadi diterapkan ide lain yang beralih ke street tracker yang simpel dipakai harian, tapi tetap keren sesuai dengan yang saya inginkan selama ini,” buka Abram, sapaan akrab pria yang juga punggawa bengkel Batak Kastem (BK).
Dalam proses merealisasikan konsep street tracker itu, Abram menggarap bersama kawannya, Asrul Harahap di rumah modi kasi BK yang berada di Pamulang Estate, Jl. Semangka Raya L1/3, Pamulang, Tangsel.
“Rombakan dimulai dari mengubah rangka tengah menjadi double credle dan sub frame jadi lebih datar sesuai konsep tracker,” beber Abram. Jadi oleh Abram rangka bawah yang di depan mesin dipotong, lalu dibuatkan baru yang jadi seakan “memeluk” mesin, kesannya bagian bawah jadi lebih padat.
Baru kemudian jok dibikin
DARI FLAT TRACKER JADI STREET TRACKER
baru yang lebih tipis dan tentu saja mendatar serta pendek. Uniknya tangki tetap pakai standar yang hanya sedikit dirombak, namun jika dilihat tetap klop dan komposisinya pas enak dilihat.
Yang diganti berikutnya suspensi depan serta kemudi pakai milik Yamaha Byson, dengan sedikit penyesuaian pada as komstir. Karena ukurannya lebih besar jadi tampak kekar. Ditunjang juga suspensi belakang keluaran Ride It yang berulir besar dan bertabung, menempel pada lengan ayun bawaan motor.
Makin kekar dan klop dengan konsep street tracker, setelah Asrul Harahap memasang pelek lebar yang dibalut ban berpro l kasar lansiran
FOTO: FAJRIN
Swallow tipe SB212.
Sebagai sentuhan akhir, Abram memberikan aksen warna abu-abu gelap dan hitam pada tangki termasuk sepatbornya yang menurutnya jadi identitas warna rumah modi kasi Batak Kastem.
Sederhana tapi memang keren sih!