Otomotif

MARQUEZ RAJA SACHSENRIN­G

Motogp Putaran 9, Jerman OTOSPORT

-

Sejarah Motogp kembali didobrak oleh Marc Marquez di sirkuit Sachsenrin­g, Jerman (15/7). Pembalap Repsol Honda Team itu meraih kemenangan di hadapan masyarakat Jerman untuk ke sembilan kalinya dalam karier balapnya.

Yups, Marquez menjadi pembalap pertama yang meraih 9 kemenangan secara beruntun di sebuah sirkuit (dalam hal ini Sachsenrin­g) di 3 kelas berbeda. Kemenangan pertama ia raih pada 2010 (GP125), 2011-2012 di Moto2, dan 2013-2018 di Motogp.

Hal ini yang membuatnya mendapatka­n julukan ‘Sachsenkin­g’ atau raja Sachsenrin­g. “Yang menjadi berat adalah banyak pertanyaan mengenai peluang saya menang di Sachsenrin­g. Itu cukup membebani pikiran. Namun saya berusaha tetap tenang di Minggu pagi dan kembali fokus untuk mendapatka­n yang terbaik,” ujar Marquez yang start dari pole position.

“Selepas start, saya tahu kalau Jorge Lorenzo (Ducati Team) akan mendahului saya. Dia selalu melakukan start yang bagus, namun saya tidak menduga kalau Danilo Petrucci (Alma Pramac Racing) juga bagus. Tidak mudah untuk bisa mendahului keduanya,” ujar pembalap berjuluk ‘The Spanish Rodeo’ itu.

Setelah Marquez berada di posisi pertama, ia lebih nyaman karena sudah mendahului kedua pembalap Ducati yang kokoh sejak sesi latihan bebas. Namun itu tidak berlangsun­g lama setelah Valentino Rossi (Movistar Yamaha Motogp) memburunya dari posisi kedua.

“Lap board kerap menunjukan jarak saya dan Rossi makin dekat di setiap lapnya. Saya tidak bisa tinggal diam dan meningkatk­an gaya balap. Rossi selalu punya kejutan, jika saya menganggap­nya enteng, bisa saja dia akan mendahului saya di beberapa lap terakhir,” papar pembalap 25 tahun tersebut.

SEPARUH MUSIM BERLALU

Performa Rossi memang dinilai cukup stabil dalam beberapa ronde belakangan ini. Meskipun ia dan Yamaha belum bisa meraih satu kemenangan pun, hasil podium ganda yang ia raih bersama rekan setimnya, Maverick Vinales di Sachsenrin­g Minggu lalu merupakan podium ganda pertama tahun ini bagi tim pabrikan berlogo garpu tala itu.

“Sachsenrin­g selalu menjadi sirkuit yang sulit bagi Yamaha YZR-M1, namun jika melihat balapan tahun lalu, Jonas Folger (eks pembalap Monster Yamaha Tech3) bisa meraih hasil yang bagus, mengapa kami tidak? Saya mencoba settingan yang mirip dengan motornya kala itu dan terbukti kami berhasil meraih podium ganda untuk pertama kalinya tahun ini,” tutur Rossi.

Bagi Vinales dan Rossi, masalah pengereman masih menjadi pembahasan utama dalam kubu tim teknis. Namun, Yamaha mengisyara­tkan masalah tersebut akan segera teratasi di sirkuit Brno, Republik Ceko (5/8) mendatang untuk memulai paruh musim kedua dengan lebih baik.

Performa duet Rossi dan Vinales yang rajin nish di 10 besar memang menjadi keuntungan bagi Yamaha. Kini tim dengan warna biru yang khas itu bercokol di peringkat pertama klasemen sementara tim dengan 228 point.

Sedangkan dari persaingan gelar juara dunia pembalap, jelas dimiliki oleh Marc Marquez yang sudah menang di separuh musim pertama punya kans besar untuk amankan gelar ketujuhnya tahun ini. • DAB

Dua ronde terahir Formula E musim 2017/2018 resmi diselesaik­an di Brooklyn Street Circuit, New York, Amerika Serikat (14-15/7). Memang sudah menjad tradisi bagi Formula E untuk menggenapk­an 2 ronde terakhir dalam 2 hari di akhir pekan yang sama.

Saat tiba di New York, nama Jean Eric Vergne ( Techeetah) sudah berada ‘satu kaki’ dalam persaingan perebutan gelar juara dunia. Selisih 41 point dari Sam Bird (DS Virgin Racing) membuat persaingan lebih mudah bagi Vergne.

Namun pada balapan di Sabtu (14/7), bukanlah balapan yang mudah baginya. Pembalap asal Perancis itu nish di posisi lima. “Kami masih optimis dalam mengamanka­n gelar juara dunia, sebab saya hanya kehilangan fokus pada beberapa lap pertama dan membuat para rival tangguh sudah berada di depan saya,” tutur Vergne.

“Tapi setelah saya menyadari kalau Sam Bird nish cukup jauh di belakang saya, itu menandakan saya menjadi juara dunia di Sabtu. Rasanya luar biasa! Karena saya bisa menjadi yang terhebat musim ini, namun itu belum puas karena saya belum bisa menang di Amerika,” sambungnya dengan

semangat.

Balapan Sabtu dimenangka­n oleh Lucas di Grassi. Pembalap tim Audi Sport ABR Schae er ini gagal mempertaha­nkan gelar juara dunia yang ia raih musim lalu. Tak pelak meraih posisi runner up menjadi upaya terakhir yang bisa mempertaha­nkan gengsinya.

Beruntung, menang pada Sabtu membuat ia kian dekat dengan upaya menggusur posisi Sam Bird di peringkat 2 klasemen. “Balapan sangat sulit dan bisa kembali menang rasanya menyenangk­an! Cara terakhir saya adalah agar bisa meraih posisi kedua dan itu menjadi target terakhir musim ini,” tutur di Grassi.

Pada balapan di Minggu, pembalap asal Brazil ini hanya mengamanka­n podium kedua setelah tak kuasa mengejar Vergne yang menang di ronde pamungkas. Alhasil, posisi runner up pun direngkuh Lucas di Grassi dengan point keseluruha­n 144, hanya 1 angka lebih unggul untuk menggusur Sam Bird.

Dengan titel yang diraih Vergne, ia menjadi pembalap ke-4 yang menjadi juara dunia Formula E di musim ke-4. Ronde pembuka musim 2018/2019 akan dimulai pada Desember mendatang, mobil Formula E spesi kasi dan desain terbaru akan langsung digunakan. Jadi tidak sabar! • DAB

Mas Aant, saya punya BEAT FI tahun 2013 dengan odometer 29 ribuan. Yang ingin saya tanyakan, akhir-akhir ini sering muncul bunyi cetek-cetek di area CVT, tapi bunyinya tidak terusmener­us. Ini yang bikin bingung orang bengkel, karena saat dicek justru tidak bunyi. Kalau saya perhatikan bunyinya muncul saat berbonceng­an, jalan pelan dan sedikit menanjak.

Dan satu lagi, saat jalan pelan terasa tidak stabil, seperti ndut-ndutan, tapi bukan dari mesinnya, apa mungkin roller- nya peang? Saya ganti v-belt set saat odometer 20 ribuan di bengkel resmi, apa mungkin roller- nya gak ikut diganti ya?

Atas pencerahan­nya, saya ucapkan terima kasih, dan mohon maaf jika masalah ini sudah pernah diulas sebelumnya. Anto Jl. Banjarsari Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430

Halo juga Mas Anto, bagaimana kabarnya? Semoga dalam kondisi sehat selalu.

Bunyi cetek- cetek di area CVT penyebabny­a bisa dari beberapa hal, tapi coba cek dahulu bagian puli primer atau

yang depan, periksa kondisi slide piece, yaitu komponen kecil yang sesuai namanya dia sebagai bantalan ketika drive face maju mundur karena dorongan roller. Biasanya nih, lama-lama jadi aus sehingga timbul celah, akibatnya ketika drive face bergerak menimbulka­n bunyi cetek- cetek seperti yang sering terdengar. Solusinya tentu ganti saja dengan yang baru.

Mumpung CVT dibongkar, periksa juga kondisi roller, kalau memang tampak jelas peang jangan ragu ganti yang baru, agar gejala ndut-ndutan seperti yang dirasakan bisa hilang.

Selain itu, periksa juga kondisi driven pulley alias puli belakang. Di dalamnya ada 2 titik yang bisa berperan terjadi ndut-ndutan. Pertama dari 3 buah karet peredam sepatu kopling, yang seiring pemakaian bisa mengeras dan peang. Ganti saja jika memang tak normal lagi. Yang kedua periksa pin guide dari movable driven face, itu loh alur miring yang membuat puli belakang bisa membuka dan menutup. Kondisinya harus terlumasi atau ada grease, jika kering kasih lagi agar gerakan lancar sehingga tak lagi ndut-ndutan.

Demikian jawaban saya, semoga bisa membantu.

 ??  ??
 ?? REPSOL YPF ??
REPSOL YPF
 ??  ??
 ??  ?? Performa makin baik, Rossi dan Vinales optimis di paruh musim kedua.
Performa makin baik, Rossi dan Vinales optimis di paruh musim kedua.
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia