Otomotif

MARQUEZ BISA JUARA DUNIA LEBIH AWAL

-

Motogp 2018 sudah memasuki paruh musim pertama dan para pembalap Motogp sedang menikmati 2 minggu libur panjangnya. Sambil mengisi kekosongan dari Motogp, mari simak peta persaingan dan prediksi untuk paruh musim yang kedua.

Marc Marquez (Repsol Honda Team) jelas menjadi pembalap paling konsisten tahun ini. Di paruh musim pertama ini, ia sudah mengantong­i 5 kemenangan. Jumlah tersebut lebih banyak dari pada paruh musim pertama 2017 saat Marquez hanya meraih 2 kemenangan.

Beberapa sirkuit yang notabene menjadi ‘milik’yamaha, justru ia menangkan, seperti saat di Le Mans (Perancis) dan Assen (Belanda). Sirkuitsir­kuit di paruh musim kedua justru menjadi lebih mudah bagi Marquez yang memang punya rekam jejak bagus di beberapa sirkuit tersebut.

FLUKTUASI RIVAL

Jika ia konsisten meraih kemenangan, maka bisa saja ia lebih cepat mengunci gelar juara dunia. “Saya punya catatan bagus di penghujung zona Eropa dan sebelum masuk ke Asia. Tinggal menjaga fokus dan tetap berada di atas untuk bisa mempertaha­nkan gelar juara dunia,” tutur Marquez. Sementara Andrea Dovizioso (Ducati Team) yang menjadi rivalnya tahun lalu, justru melempem di beberapa ronde terakhir. Bahkan, kemenangan Dovizioso di ronde pembuka, Losail, Qatar Maret lalu seperti gertak sambal saja. Demikian juga dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo yang kembali keluar

dari 5 besar dalam beberapa ronde terakhir. Masalah pengereman menjadi problema kubu tim yang bermarkas di Bologna, Italia tersebut. Jika tidak segera dibenahi di awal paruh musim kedua, akan sulit bagi mereka melawan keperkasaa­n Marquez dengan Honda RC213V miliknya. Pun dengan Yamaha yang punya masalah pengereman. Namun, masalah tersebut bak menemui titik terang usai hasil podium ganda duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Sachsenrin­g, Jerman (15/7). “Secepatnya masalah pengereman itu akan selesai saat kami kembali balapan di Brno (Republik Ceko). Tim bekerja dengan sangat baik dan kami evaluasi sangat keras untuk bisa meraih kemenangan lagi,” ujar Rossi.

Kans bagi Yamaha bisa menang adalah di sirkuit Misano, Italia. Namun tahun lalu saja Marquez bisa menang di sirkuit yang menjadi ‘rumah’ bagi Valentino Rossi tersebut. Jika performa para rivalnya masih uktuatif atau belum stabil, bisa saja pembalap berjuluk ‘The Spanish Rodeo’ ini meraih gelar juara dunia lebih awal.

Selisih 46 point antara Marquez dan Rossi di klasemen sementara menjadi keuntungan bagi Marquez. Jika kita hitung performany­a tetap di atas dan stabil, maka pembalap 25 tahun itu bisa mengukuhka­n juara dunia di Buriram, Thailand atau bahkan lebih awal lagi, semisal pembalap Ducati dan Yamaha masih berada dalam performa yang uktuatif.

Nah, jika Marquez bisa terus meraih kemenangan tanpa henti, maka perjuangan berat bagi Valentino Rossi. Pembalap 39 tahun itu terbilang konsisten, meski di podium kedua atau ketiga. Jika ia terus meraih podium kedua dan Marquez terus podium satu jelas selisih tersebut akan melebar 5 angka setiap rondenya. Satu kemenangan dari Rossi tentu akan bisa menghambat jalan Marquez untuk meraih gelar juara dunia lebih awal.

Sekarang kita tunggu pembuktian­mu, Yamaha. •

 ?? REPSOL YPF ??
REPSOL YPF
 ?? DUCATI CORSE ?? Saat Lorenzo sudah lebih baik, Dovizioso malah kehilangan kesempatan untuk kembali bertarung di papan atas dengan Marquez
DUCATI CORSE Saat Lorenzo sudah lebih baik, Dovizioso malah kehilangan kesempatan untuk kembali bertarung di papan atas dengan Marquez
 ??  ?? Perbaiki sektor pengereman, Yamaha targetkan kemenangan di awal paruh musim kedua.
Perbaiki sektor pengereman, Yamaha targetkan kemenangan di awal paruh musim kedua.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia