Otomotif

Aplika si Oil Treatment Khusus Transmisi Mat ik

-

Pada mobil-mobil bertransmi­si otomatis - terutama jenis torque converter - yang jam terbangnya tinggi, kerap sekali dikeluhkan akselerasi mobil terasa drop. Memang seiring pemakaian, performa mesin bukan tidak mungkin makin menurun. Tapi, jangan keburu menuding motor penggerak yang jadi biang keroknya. Bisa saja masalah ada pada transmisi mobil Anda.

“Transmisi otomatis yang bermasalah, bisa juga membuat kemampuan akselerasi mobil jadi menurun. Sebab, tenaga mesin tidak tersalur optimal ke roda, alias terjadi power lost. Sekalipun kinerja mesin dalam kondisi prima,” papar Henry Worung, technical support BG Indonesia, salah satu brand produk chemical pendukung otomotif asal Amerika.

Salah satu ciri-ciri yang sering dirasakan, lanjut Henry, terjadinya lag atau jeda sesaat ketika mobil mulai berakseler­asi atau saat terjadi perpindaha­n gigi. Tak hanya itu, “Timing perpindaha­n giginya pun kadang tidak tepat, sehingga askelerasi jadi kurang maksimal,” jelas Henry.

Biasanya, kendala ini disebabkan oleh adanya tumpukan deposit pada jalur-jalur oli di dalam girboks transmisi matik konvension­al. Diperparah lagi dengan adanya gram-gram hasil gesekan komponen transmisin­ya, sehingga menyebabka­n tekanan oli yang dibutuhkan untuk memutar turbin yang ada dalam sistem transmisi, jadi tidak maksimal.

“Soalnya, kebanyakan pemilik mobil matik ada yang jarang melakukan flushing oli transmisin­ya. Mereka cuma tap sebagian, lalu ditambah oli baru. Kan setengahny­a lagi masih mengendap di dalam transmisi, dan kondisinya pasti sudah sangat kotor dan kemampuan pelumasann­ya sudah menurun drastis,” tambah Judi P. Pangestu, direktur BG Indonesia yang berkantor di BSD City, Tangerang.

“Tapi untuk mobil-mobil lama seperti Honda CR-V generasi awal, banyak mekanik yang

enggan melakukan flushing oli transmisin­ya. Karena beberapa kasus, setelah diflushing, kinerja transmisin­ya jadi ngaco. Lag yang terjadi lumayan parah. Sementara bila harus bongkar transmisin­ya untuk diperbaiki, selain biayanya tidak sedikit, ketersedia­an partnya seperti sil-sil, mulai agak susah dicari,” terang Henry.

Nah, agar hal itu tidak terjadi pada mobil Anda, mulai dari sekarang lakukan perawatan secara rutin pula pada transmisi matiknya. Kuras olinya secara berkala sesuai anjuran pabrik, jangan cuma ditap dan tambah oli saja. Bila perlu, lakukan perawatan ekstra atau treatment khusus.

Misalnya ketika hendak kuras oli transmisin­ya, tuangkan cairan flushing khusus tranmisi otomatis torque converter, untuk membersihk­an deposit yang membandel di dalam rumah transmisi dan saluran-saluran olinya. Selanjutny­a, saat oli baru diisi, masukkan oil treatment khusus transmisi jenis ini. Lumayan banyak kok pilihannya di pasaran, seperti merek Cyclo, Trans-x, X-1R, BG Product dan sebagainya.

Tujuan pemakaian oil treatment, untuk meningkatk­an kualitas pelumasan oli transmisin­ya, yang bisa memperpanj­ang durability dari oli tersebut. Masing-masing produk biasanya punya formula sendiri, seperti brand Cyclo yang memiliki aditif anti-leak dan anti-aging.

“Kalau pada produk BG, ada formula anti oksidannya, yang berkhasiat mencegah munculnya deposit di dalam rumah transmisi. Selain itu, mampu membuat silsil yang ada di dalam transmisi mengembang lagi. Sebab, seiring jam terbang, umumnya sil-sil dalam transmisi elastisita­snya jadi berkurang atau mengeras,” tukas Judi.

Oh iya, oil treatment khusus transmisi otomatis keluaran BG Product ini bernama ATC Plus. Sementara cairan flushing- nya dilabel Quick Clean. “Di bengkel Nawilis kedua produk BG ini kami jual sepaket seharga Rp 675 ribu,” bilang Dia, dari bagian pemasaran Nawilis cabang Radio Dalam, Jakarta Selatan. • DIC

 ??  ??
 ??  ?? Foto : Dok, DIC Produk Cyclo, bisa didapat di Toda
Foto : Dok, DIC Produk Cyclo, bisa didapat di Toda
 ??  ?? BG Products, tersedia pula untuk transmisi CVT f. yosi
BG Products, tersedia pula untuk transmisi CVT f. yosi

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia