SAFETY CAR PENYELAMAT
Menjadi kelas paling akhir dihelat di ISSOM putaran 4 di sirkuit Sentul (17-18/8) tak membuat persaingan di ETCC 3000 mengendur. Pada night race pertama di sirkuit Sentul ini, para pembalap yang menggunakan mobil keluaran Eropa tersebut start sekitar pukul 23.00.
Benny Santoso dari ZAVCORP berhasil menguasai lomba, meski tak meraih podium utama. Pada awal lomba, dirinya berada di posisi 5. Tertinggal lumayan jauh dibanding grup di depan.
Tak lama berselang, safety car masuk lintasan karena ada kecelakaan. Ini jadi penyelamat bagi pengguna BMW tersebut. Sebab, jarak dengan posisi di depan bisa lebih mendekat dan rapat.
Sayang, dirinya kurang cermat memanfaatkan keadaan tersebut. “Sesuai aturan, pas ada safety car dan bendera kuning tidak menyusul. Ternyata mobil di depan ada masalah, gue nunggu sampai dia kepinggir dan tertinggal dengan rombongan depan. Pas sudah gas lagi, ternyata safety car sudah keluar dari trek dan peserta depan sudah terlalu jauh, apalagi posisi paling depan,” ungkap Benny.
Meski sempat tertinggal, tapi pembalap yang menyerahkan garapan mobilnya ke bengkel Sigma Speed tersebut terus mendekat ke posisi depan. Tak menunggu lama, dua pembalap di depannya yang menggunakan Porsche berhasil disusul.
Namun, karena posisi pembalap terdepan yang berada di tangan Ahmad Fadillah sudah terlalu jauh, Benny tak bisa mendekat sampai bendera finish dikibarkan. “Pokoknya selalu berusaha tidak bikin kesalahan karena sudah posisi dua. Mempertahankan posisi, sambil berusaha ke depan yang ternyata cukup sulit,” sebutnya.
Walaupun sudah podium dua, tapi dirinya mengaku masih kurang puas. Karena berdasar perhitungannya, untuk mendekat ke posisi satu sangat mungkin dilakukan. “Apalagi kalau tidak tertinggal jauh pas ada safety car, pasti bisa lebih rapat lagi. Tapi inilah balap, semua diterima dengan sangat baik,” ungkap pengguna nomor 56 ini.