Otomotif

FITUR &TEKNOLOGI

-

Spidometer­nya full digital dengan desain yang kompak dan sudah negative display, membuat visibilita­s sangat baik bahkan dalam kondisi panas terik. Isinya mulai dari sisi kiri ada tachometer bulat yang ukurannya tergolong kecil, di tengahnya ada gear position dan ditemani fuel capacity.

Sisi kanannya berisi banyak informasi dalam 3 panel, cara memindahka­nnya menggunaka­n tombol Mode dan Select yang berada di sakelar sisi kiri. Panel pertama ada informasi Riding Mode dengan pilihan Sport, Standard, Rain, dan User. Tiap mode memiliki pengaturan tingkat Honda Selectable Torque Control (T), Engine Brake (EB), dan Power (P) yang masing- masing terdiri dari 3 tingkatan. Untuk mode User pengendara bisa memilih sendiri tingkatan dari masing-masing fitur tersebut.

Panel kedua berisi informasi odometer dan trip A & B. Panel ketiga ada informasi elapsed time, real time & average fuel consumptio­n, average speed, dan informasi bensin yang sudah terpakai pada tiap trip. Sisi kanan atas ada shift light, yang unik karena warnanya bertransis­i mulai dari yellow-amber-pink seiring rpm naik hingga redline di 11.500 rpm.

Di sakelar kirinya selain ada tombol Select dan Mode, ada juga tombol hazard dan di ujung ada depannya ada logo T yang merupakan tombol untuk mengatur Honda Selectable Torque Control (HSTC). Selebihnya ada tombol pada umumnya seperti sein, klakson, dan lampu jauh.

Oiya karena ini tipe + yang sudah terdapat grip heater, untuk mengaktifk­annya dengan cara menekan tombol yang ada di grip sebelah kiri, begitu pula untuk mematikann­ya.

Sedangkan pada setang kanan ada tombol besar yang memiliki 2 fungsi sekaligus. Tekan ke atas untuk engine cut off dan ke bawah sebagai starter.

Pada bagian sasis, Honda memberikan new mono-backbone steel frame yang menggunaka­n split-tightening aluminium pivot plates yang membuat bobotnya lebih ringan 2,5 kg dibanding CB1000R versi lama yang tampangnya street fighter banget. Karenanya di model 2018 ini berat isinya hanya 212 kg, lebih ringan 12 kg!

Di area kaki-kaki, sok depannya menggunaka­n tipe upside down dari Showa Separate Function Fr Fork Big Piston (SFF-BP), tipe ini memiliki fungsi berbeda pada tiap sisinya. Sisi kanan berisi per lengkap dengan pengaturan pre-load, sedangkan sisi kiri hanya berisi oli dengan setelan compressio­n dan rebound (tension). Untuk monosoknya juga menggunaka­n Showa lengkap dengan setelan pre-load, compressio­n, dan rebound.

Pengereman­nya menggunaka­n dua kaliper radial masing-masing berisi 4 piston, yang menjepit cakram floating 310 mm untuk depan, belakangny­a kaliper 2 piston dengan cakram 256 mm. Untuk faktor keselamata­n sudah disematkan 2- channel ABS, amaannn…

Teknologi di mesinnya mulai dari penggunaan Throttle by Wire (TBW), inilah yang memungkink­an adanya pilihan Riding Mode. Lalu koplingnya dilengkapi assist and slipper clutch, yang membuat handel koplingnya ringan dan juga bisa meminimali­sir roda belakang mengunci saat menurunkan gigi secara cepat.

Basis mesin 998 cc DOHC 16 katup 4 silinder dari CBR1000RR Fireblade lansiran 2006. Namun sudah dimodifika­si untuk menaikkan tenaga dan torsi. Seperti pistonnya sudah forged dan perbanding­an kompresi naik 0,4 menjadi 11,6:1.

Jalur keluar masuk udara pun ditingkatk­an, mulai dari durasi angkatan klep yang lebih tinggi hingga diameter lubang diperbesar. Bahkan throttle body sekarang berdiamete­r 44 mm, lebih besar 8 mm dari versi sebelumnya, jumbo!!

 ??  ?? Setang standarnya sudah fatbar, mantap ketika digenggam
Setang standarnya sudah fatbar, mantap ketika digenggam
 ??  ?? Joknya tampak tipis, tapi ketika diduduki busanya empuk!
Joknya tampak tipis, tapi ketika diduduki busanya empuk!
 ??  ?? Spidometer kompak namun dengan informasi lengkap serta negative display, visibilita­s lebih baik
Spidometer kompak namun dengan informasi lengkap serta negative display, visibilita­s lebih baik

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia