Otomotif

PERFORMA

-

Seperti yang sudah dibahas dalam fitur dan teknologi, basis mesinnya milik CBR100RR Fireblade 2006 yang sudah di- tuned sehingga peak power naik hingga 16% di atas 10.000 rpm dan kenaikan torsi 5% pada putaran tengah, memiliki tenaga puncak 143,4 dk di 10.500 rpm dan torsi 104 Nm di 7.750 rpm.

Mesinnya memiliki suara yang halus dengan minimnya getaran yang dirasakan sejak di- starter. Dan karena sudah menggunaka­n assist dan slipper clutch, masuk gigi 1 rasanya enteng meskipun tetap dengan khas suara ‘cletak’.

Tipe + ini sudah dibekali quick shifter untuk menaikkan dan menurunkan gigi, tak heran perpindaha­n giginya halus kendati tak dibarengi menarik kopling ataupun menurunkan gas. Ditambah perbanding­an gigi rasionya 4% lebih pendek, membuat akselerasi semakin halus dan cepat. Bahkan klaimnya di 3 gigi awal mencapai 130 km/jam, atau lebih beringas dibanding CBR1000RR di tarikan awal sampai menengahny­a. Wuusshhhh…

Punya 3 pilihan riding mode ditambah 1 user mode, hambar rasanya kalau gak dicoba. Mulai dari Rain mode yang punya setingan Power paling rendah cuma 1 bar, Engine Brake 2 bar, dan HSTC 3 bar atau paling tinggi. Pada mode ini responnya benar-benar halus dan malah terasa delay, maklum mode Rain ditujukan agar berkendara tetap aman kendati jalan licin.

Kemudian Standard mode, semua setingan berada di middle alias 2 bar. Mode ini memiliki respon mesin yang lebih cepat, namun masih terasa sedikit delay pada bukaan awal, karena memang torsi agak dikurangi agar tidak mengagetka­n.

Untuk yang suka kecepatan pasti suka dengan Sport mode, karena Power ada di tingkat maksimum, sedangkan HSTC dan Engine Brake hanya 1 bar. Tenaga yang dihasilkan mulai dari putaran rendah sampai mentok di limiter di 12.000 rpm dahsyat banget!

Traction 1 bar ini akan membiarkan roda belakang selip dan roda depan bisa sedikit terangkat. Lalu Engine Brake 1 bar bagi yang belum terbiasa akan kagok, karena saat gas ditutup terasa ngeloyor akibat minimnya engine brake seperti motor 2 tak.

Lebih ringan 12 kg membuat power to weight ratio CB1000R naik membaik sebanyak 20%. Ditambah kuatnya torsi di kisaran 6.000–8.000 rpm, rasanya akan sangat cocok untuk jalan perkotaan maupun turing. Pasalnya untuk stop and go ataupun melahap tanjakan bukan masalah besar, untuk menyalip kendaraan pun hanya cukup pelintir gas maka motor akan langsung melaju.

Jadi CB1000R 2018 ini bukan cuma tampilan keren, tapi juga nikmat banget dikendarai!

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia