PILIHAN BARU YANG TERJANGKAU
Perkembangan teknologi yang pesat turut mendorong para pelaku industri otomotif semakin inovatif dalam menciptakan produk terbaru yang disajikan. Di GIIAS 2018, tak hanya inovasi fitur dan mesin kendaraan roda dua atau empat saja yang menjadi perhatian, namun juga interior maupun eksterior kendaraan.
TIDAK BAU & MUDAH PERAWATAN
Salah satu contohnya ada di pelapis jok. Industri ini terus berkembang seiring perkembangan kemewahan, kenyamanan dan juga gaya hidup dari pemilik mobil. Industri pelapis jok ramai memperkenalkan produk dengan inovasi terbarunya, yakni microfiber. Yussanto, Business Development Manager Lederlux Synthetic Leather menerangkan, material produk tersebut merupakan bahan sintetis tipe tertinggi yang juga memiliki kemiripan struktur dengan kulit asli.
Ia menambahkan, nilai tambah dari material tersebut adalah tidak berbau, seratnya kuat dan mudah dalam perawatan. Berbeda dengan kulit asli yang pada dasarnya sudah mempunyai aroma khas dan perlunya perawatan intensif agar kulit tidak mudah rusak ataupun warnanya memudar.
Menariknya, pelapis jok microfiber akan terlihat berpori-pori saat bahan tersebut tertarik. Pori tersebut tidak dimiliki oleh pelapis model sintetis lainnya. Fungsi pori itu sendiri untuk menyerap udara sehingga jok tidak mudah panas saat kendaraan terjemur dibawah terik matahari.
“Euroleder, pelapis jok terbaru dengan microfiber ini kami hadirkan sesuai permintaan pasar dengan kualitas terbaik, bahkan modelnya serupa dengan kulit asli,” ujar Yussanto.
Max Sahusilawane, Marketing Surveyor Accura PT Sempurnaindah Multinusantara menambahkan pada inovasi pelapis jok dengan microfiber ini juga tahan terhadap panas api. Ia mencontohkan, lapisan jok tersebut dipanaskan dengan korek api dan tidak robek ataupun tergores.
Selain itu, warna dan kualitas lapis jok tidak cepat berubah karena telah di lapisi dengan material pelindung dari sinar UV. Sementara kebanyakan kulit sintetis saat terpapar panas rentan mengeluarkan zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Namun ia memastikan bahwa bahan dari microfiber aman dan telah lulus uji standar kesehatan, begitu juga dengan model lainnya dari Accura.
“Ini pertama kali kita hadirkan model Yutaka dan Carbonium dari Accura yang menggunakan microfiber karena permintaan pasar,” papar pria yang akrab disapa Max.
Max menerangkan, harga lapisan jok microfiber jauh lebih murah dibandingkan dengan kulit. Untuk pembelian kulit asli, dibutuhkan kocek yang dalam sebesar Rp 30-an juta. Sedangkan untuk semi kulit hingga belasan juta rupiah.
Ia mendetilkan, untuk Yutaka konsumen cukup merogoh kantong sekitar Rp 5,2 juta untuk dua baris dan Rp 6,5 juta untuk tiga baris. Sedangkan untuk Carbonium, harganya Rp 4 jutaan untuk dua baris dan Rp 5 jutaan untuk tiga baris.
BAGIAN BELAKANG
Bahan microfiber ini dipakai untuk melapis bagian belakang bahan sintetis. Sedangkan untuk bagian atas (yang diduduki, red) tetap menggunakan bahan sintetis biasa.
Ini yang menjadi kerugiannya. Karena dengan perpaduan tersebut, fungsi pelepasan panas sebenarnya tidak berbeda dengan bahan sintetis lainnya. Namun punya harga yang sedikit lebih tinggi dibanding bahan nonmicrofiber. Selain itu, Vision Leather ternyata sudah lebih dulu meluncurkan lapisan jok microfiber dua tahun terakhir. Daniel Jonathan, Sales Marketing Vision menjelaskan microfiber memang sudah membentuk pasar lapisan jok tersendiri. Hal ini dinilai dengan harganya murah dan kualitasnya yang baik. •