FIRST IMPRESSION
TRIUMPH TIGER XCX 800
Rabu (15/8) lalu, PT. GAS Triumph Motorcycles Jakarta selaku authorized dealer Triumph di Indonesia meluncurkan versi terbaru Triumph Tiger berlabel XCX 800. Motor adventure asal Inggris ini dibanderol Rp 475 juta off the road Jakarta.
Sebelum meminang kompetitor dari BMW F 850 GS ini, terlebih dahulu kami ajak Anda lebih dekat dengan motor yang digunakan oleh Ilsa Faust dalam film Mission: Impossible Fallout ini!
Desain
Triumph Tiger memiliki 2 model XC dan XR. Tiger XC lebih fokus ke medan off-road, sedangkan XR condong ke on-road. XC terbagi lagi menjadi 2 versi, XCX dan XCA dengan perbedaan pada fitur yang diusung. Namun untuk pasar Indonesia, PT. GAS hanya memasukan versi XCX saja.
“Terus terang kalau XCA pasti harganya lebih tinggi. Kemudian karena birokrasinya sulit, karena satu masing-masing harus uji tipe meskipun basicnya sama. Karena itu kita ambil varian tengahtengah,” terang Harry Triadji, Presiden Direktur PT. GAS.
Secara desain, Tiger XCX 800 masih mengusung konsep yang sama dengan predesesornya. Headlamp kembar mendominasi fascia depan, dengan DRL ( Daytime Running Light) bersembunyi di tengahnya. Berbeda dengan XCA yang melintang horizontal pada headlamp. Versi XCX juga masih menggunakan bohlam halogen, sedangkan XCA sudah LED. Tapi selain headlamp, seluruh lampu-lampu sudah LED.
Kemudian di bawah lampu utama terdapat ‘moncong bebek’, sebuah fitur yang nampaknya menjadi kewajiban bagi motor ADV ( adventure) saat ini. Pengendara juga terlindung dari empasan angin selama perjalanan dengan windshield yang memiliki 5 tingkat ketinggian.
Bodi samping alias shroud berbentuk menyudut memberikan kesan dinamis pada Tiger. Bagian ini juga siap untuk dipasang crash bar yang dijual terpisah sebagai part opsional.
Beralih ke belakang, buritan didominasi subframe telanjang yang menciptakan kesan tangguh. Lalu tersedia juga hand rail yang besar sebagai pegangan penumpang serta dudukan side
Fitur & Teknologi
Tiger XCX 800 dibekali sederet teknologi canggih oleh Triumph untuk menunjang berkendara di berbagai medan. Kita ulas satu per satu.
Mulai dari suspensi, pabrikan asal Inggris ini menyematkan peredam kejut berlabel WP di depan dan belakang. Sok depan upside down 43 mm adjustable. Setelan compression ada di sebelah kanan dan rebound di sebelah kiri. Sedangkan sok belakang hanya dapat disetel pre-load- nya saja.
Lanjut ke perangkat pengereman, Tiger XCX 800 dikengkapi dengan kaliper Brembo 2 piston di depan dengan cakram ganda berdiameter 305 mm. Rem belakang menggunakan Nissin single piston dengan cakram 255 mm. Kedua rem sudah mengusung perangkat ABS ( Anti-lock Braking System) yang dapat dimatikan untuk penggunaan di medan offroad.
Pelek depan dan belakang menggunakan jarijari, dengan diameter 21 inci di depan dan 17 inci di belakang. Agak sedikit ganjil karena biasanya pelek 21 ditemani dengan diameter 18 inci di belakangnya.
Lantas kedua pelek dibalut karet bundar Bridgestone Battle Wing lebar 90/90-21 untuk depan serta 150/70-17 di belakang.
Triumph Tiger XCX 800 dilengkapi lima mode berkendara, Road, Sport, Track, Off-road, dan Off-road Pro. Agak unik kenapa ada mode Track pada sebuah motor Adventure. Masing-masing Riding Mode akan mempengaruhi pengaturan mesin, traction control, serta ABS.
Pada mode Off-road Pro, beberapa fitur seperti ABS akan dimatikan oleh onboard computer sehingga lebih ideal untuk berkendara di medan off-road. Tentu saja harus disertai dengan skill yang ‘Pro’ juga.
Riding mode dan semua parameter mesin dapat dipantau melalui display TFT 5 inci full colour. Pengaturannya melalui joystick berbentuk kotak di sebelah kiri setang. Selain itu, sudah tersedia cruise control dan handgrip warmer, jadi lebih nyaman ketika turing jarak jauh.
Sebagai sumber tenaga, Tiger XCX dibekali mesin triple dengan kapasitas 800 cc. Menghasilkan tenaga puncak 94 dk atau sama dengan pendahulunya, tapi diklaim lebih responsif. Tenaga mesin disalurkan melalui transmisi 6 percepatan via rantai ke roda belakang. Oh ya, mesinnya sudah dilengkapi skidplate sebagai perlengkapan standar.
Selain fitur-fitur tersebut, Triumph juga menyediakan aksesori tambahan seperti pannier dan foglight yang dapat dibeli secara terpisah.
Riding Position
Tinggi jok dapat disesuaikan antara 840-860 mm. Ketika duduk, rider dengan tinggi 170 cm akan sedikit jinjit apabila kedua kaki turun. Sedangkan jika menggunakan satu kaki dapat menapak sempurna.
Kami sempat mencoba versi low seat yang memiliki jok setinggi 825 mm. Hasilnya lebih nyaman karena kedua kaki dapat menapak secara maksimal. Low seat ini dijual sebagai aksesori terpisah.
Riding positionnya nyaman, badan tegak saat tangan menggapai setang, sedang posisi footstepnya netral. Tangki berkapasitas 19 liternya menyempit di bagian bawah, jadi kaki tidak terlalu mengangkang. Setangnya lebar sehingga badan akan membuka. Semua tombol dan sakelar dapat dioperasikan dengan mudah oleh jari.
Overall rasanya akan enak banget buat dipakai perjalanan jauh! Tunggu hasil tesnya di edisi mendatang ya!