ISOM TANTANGAN BALAP MALAM
Balap malam memang baru pertama digelar di Indonesia. Sirkuit Sentul, Jabar dengan ajang balap mobilnya, Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) menggelar balap malam untuk pertama kalinya dalam rangka merayakan ultahnya yang ke-25 dan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73 (18/8).
Ajang Super Touring Car Championship (STCC) Divisi 1 (21003600 cc) menjadi pembuka dari balapan-balapan yang diselenggarakan pada malam hari. Dari segi teknis dan gaya balap, jelas ada perubahan yang menyesuaikan dengan cahaya yang minim di sirkuit sepanjang 3,9 km itu.
Seperti dilakukan oleh Gerhard Lukita (ABM Motorsport) yang lebih mengandalkan intuisi daripada lampu tambahan. “Saya coba maksimalkan saja lampu standarnya buat meminimalisir bobot tambahan dan biaya tambahan. Lagian, saya sudah cukup hafal dengan bentuk sirkuit dan titik pengereman. Jadi tinggal andalkan hafalan itu saya saja untuk berbelok,” tutur Gerhard. Menurutnya, titik pengereman dan kerb untuk berbelok yang sudah dikenal sangat membantunya ketika balap malam hari tersebut.
Setelah satu ronde terlewat dalam balapan malam, diharapkan akan ada lagi balap turing malam di sirkuit Sentul. Hal ini karena ada tantangan tersendiri saat menjalani balapan malam.
“Kalau saya suka ada balap malam karena lebih adem. Seru juga jadi ada suasanya baru, tapi penerangannya masih kurang. Wajar sih namanya juga masih pertama kali. Saya penginnya nanti digelar lagi dan dengan pencahayaan yang lebih optimal,” ungkap Benny Santoso dari ZAVCORP.