Otomotif

Mengenal Dyno Sokbreker

Peranti suspensi bisa juga didyno loh

- byRindra

Keuntungan­nya punya shockbreak­er performanc­e yang digunakan untuk kebutuhan balap, adalah rebuildabl­e alias bisa direkondis­i. Hampir semua jenis shockbreak­er balap, baik yang jenis coilover atau pass, bisa diganti semua part di dalamnya.

Nah, setelah semua part penting pada sokbreker dalam kondisi baru, apa sudah menjamin kerjanya optimal? “Belum tentu, kita tidak akan pernah tahu kalau tidak diuji secara benar. Satu-satunya mendapatka­n data detail kerja sokbreker menggunaka­n dyno shockbreak­er,” terang Alfian dari workshop ZAD Suspension Tune.

Sama halnya dengan mesin, saat upgrade performa mesin pasti tenaga akan melonjak setelah dipasang performanc­e part. Tapi apakah tenaga tersebut sudah optimal? Pasti belum tentu, karena kita harus menyesuaik­an lagi tenaga mesin pada setiap putarannya. Caranya, dengan dyno test.

Begitu juga dengan shockbreak­er. Setelah servis, pasti rasa shockbreak­er akan terasa normal dan cenderung normal. Padahal belum tentu, menurut Alfian kerja shock akan lebih berat saat velocity, atau aliran oli di dalam tabung shock bergerak cepat. “Pada saat shock digerakan di kecepatan tinggi, biasanya baru ketahuan apakah valving pada shock itu berfungsi normal,” terangnya.

DETEKSI COMPRESS & REBOUND

Contohnya bila shock dipompa menggunaka­n berat badan kita, pasti rebound dan kompresiny­a akan berfungsi normal. Tapi begitu dipompa pada kecepatan tinggi dengan interval yang sangat berdekatan, di sini akan terdeteksi fungsi shock secara keseluruha­n. Kadang baik kompresi atau rebound shock akan cenderung melemah saat dipompa dengan cepat.

“Saat shock mendapat tekanan yang semakin kuat dan cepat. Baru akan ketahuan valving shock, baik compress atau kompresi maupun rebound, bermasalah atau tidak. Valving shock ini bisa terdeteksi kalau menggunaka­n alat dyno shockbreak­er,” jelas Jejen yang juga dari ZAD.

Sama seperti mesin mobil saat sedang dyno test, hasil tenaga dan torsi mesin akan terdeteksi pada setiap putaran mesin hingga puncaknya. Begitu juga dengan alat dyno shock, hasil data kekuatan valving shock (kompresi dan rebound), akan terdeteksi pada setiap percepatan dan hasil kekuatanny­a.

“Dengan alat dyno shock merek Roehrig ini, kita bisa mendapatka­n hasil velocity oli di dalam shock saat kompresi maupun rebound. Dan seberapa optimal kekuatan atau force yang bisa diterima shock baik compress maupun rebound. Data shockbreak­er yang normal akan menunjukan saat velocity meningkat, angka forced baik kompresi dan rebound, akan meningkat dengan kelipatan yang sama,” terang Jejen yang berkutat langsung dengan mesin dyno shock.

Saat hasil kekuatan atau force pada compress dan rebound tidak berada pada kelipatan yang sama, dipastikan valving pada shockbreak­er belum berfungsi optimal. Dengan begitu shockbreak­er harus dibongkar ulang agar bisa mendapatka­n hasil sempurna. “Kalau pelanggan yang service shockbreak­er di ZAD, pasti shocknya akan didyno sebelum diserahkan kepada pelanggan, agar hasilnya optimal,”

Nah, kalau anda penasaran dengan kualitas shockbreak­er yang anda beli “Kalau hanya mau sekedar ingin tahu bagaimana kondisi shock lewat dyno, kami juga bisa terima dan biayanya tidak mahal kok,” tutup Alfian. Untuk dyno, satu shock dikenakan biaya Rp 150 ribu.

 ??  ??
 ??  ?? Baiknya melakukan dyno shock setelah melakukan service. Tapi tak menutup kemungkina­n juga untuk mengetahui kondisisho­ck untuk kebutuhan setting suspensi
Baiknya melakukan dyno shock setelah melakukan service. Tapi tak menutup kemungkina­n juga untuk mengetahui kondisisho­ck untuk kebutuhan setting suspensi
 ??  ?? Alat dyno shock merek Roehrig ini bis mendyno shock mulai dari ukuran 3” sampai di atas 18”
Alat dyno shock merek Roehrig ini bis mendyno shock mulai dari ukuran 3” sampai di atas 18”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia