ALAM OFF-ROAD
Java Overland 2 Explore Jogjakarta MENGENAL LEWAT
Indonesia punya potensi alam yang sangat luar biasa. Tidak ada yang menampik mengenai hal tersebut. Untuk bisa menikmati dan lebih mengenalnya, sebaiknya lakukan juga sampai ke pelosokpelosok. Hal inilah yang dilakukan oleh para peserta Java Overland (JO) ke-2 (30/8-2/9).
Event ini sudah naik level dibanding gelaran pertama yang digelar pada Maret silam.
PERLUAS AREA
Meski bertemakan JO ‘Explore Jogja’, tapi panitia melebarkan cakupan supaya lebih semangat. Start di Jogja dan finish di Pacitan, Jatim. Hal itu dipertegas oleh Imam Taufik selaku Event Director, “Karena Jogja lokasinya sangat kecil jadi di JO 2 ini kami juga mengajak peserta eksplor ke daerah yang ada di Jateng dan Pacitan”.
Sehari sebelum pelaksanaan, peserta wajib melalui scrutineering yang dilakukan di Waroeng Jeep, Banguntapan, sejak pagi hingga sore hari. Kegiatan JO ini menitikberatkan pada aspek wisata alam maupun budaya, camping, dan sejarah Indonesia. Karena dikemas bersamaan dengan medium adventure off-road, maka winch dan recovery kit lainnya wajib ada.
Kemasan JO 2 sedikit berbeda. Kali ini porsi adventure off-road lebih banyak ketimbang jalur onroad. “Treknya naik level dari JO sebelumnya. Dari fun off-road ke medium off-road. Mulai dari susur sungai sampai rock crawling,” ujar Taufik.
Sebanyak 30 kendaraan peserta dibagi menjadi 3 grup. Berawal dari halaman Hotel Royal Ambarukmo pukul 8.30 pagi menuju base camp (BC) 1 di Bukit Klangon melalui desa Cangkringan. Perjalanan selama satu setengah jam ditempuh dengan suguhan batu dan sungai kecil yang cukup menguras tenaga. Tak sedikit pula yang winching dan mengalami masalah pada as roda maupun tie rod.
Hari kedua menuju BC 2 Pantai Watu Kodok - Gunungkidul via Piyungan, Puncak Bucu, desa Ngliseng, dan desa Wunut. Jalurnya on-road, tanah berbatu dan off-road. Kali ini lebih ekstrem dengan suguhan susur sungai Oyo dan tanjakan yang diselingi rock crawling. Menuntut kehati-hatian peserta supaya bisa mencapai finish.
Selain menikmati keindahan alam, melakukan off-road dan susur sungai, para peserta juga melakukan bakti sosial. Di desa Ngargoharjo, Jatim, peserta memberikan 155 paket sembako dan donasi uang Rp 48 juta. Desa tersebut mengalami kesulitan air bersih sehingga warga harus membeli untuk kebutuhannya.
Letihnya perjalanan, terbayar setelah finish dan menikmati keindahan Pantai Klayar, Jatim. Terlebih ditemani oleh kambing guling pada malam hari.
Ditunggu JO3. •