Otomotif

Test Ride BMW F 850 GS

2222 Sasis, mesin dan fitur semuanya baru test ride

-

Ketika peluncuran F 850 GS di Indonesia, tepatnya di event GIIAS 2018 awal Agustus lalu, Joe Frans, CEO Maxindo Moto (APM Motorrad Indonesia) bercerita jika varian ini jauh lebih enak dibanding yang digantikan, F 800 GS. “Sasis, mesin dan fitursemua­nya baru,” ungkapnya. Penasaran dong, apa iya sih? Untungnya tak berselang lama OTOMOTIF bisa dapat unit tesnya kendati hanya dikasih waktu 3 hari. Guna menuntaska­n rasa penasaran, langsung dites menaklukka­n berbagai kondisi jalan lebih dari 350 km, tepatnya menyusuri pinggiran Bogor Jawa Barat, seperti daerah Rumpin, Ciseeng dan sekitarnya serta diselingi untuk mobilitas harian di jalanan Ibu Kota. Bagaimana hasilnya? Yuk simak! • Tim OTOMOTIF

wheelie. foto: rizky ngesot

Kendati besutan adventure, performa yang ditawarkan tergolong besar dan larinya ngacir banget. Terlihat dari hasil tes pakai Racelogic. Untuk meraih kecepatan 0-100 km/jam cuma 4,5 detik saja! Bahkan jarak 0-201 meter hanya 8,3 detik.

Maka jangan heran, buat adventure jelajah desa dan pinggiran kota sangat jarang buka gas lebih dari setengah. Itu pun lebih sering cuma pakai gigi 3-4, karena tiap gigi napasnya terasa panjang. Maka jangan kaget lari 100 km/jam di gigi 6 cuma 3.500 rpm saja!

Untuk data tes lengkapnya bisa disimak di tabel. Oiya suara mesinnya cenderung berisik, terutama saat stasioner yang mirip keteng kendor, yang mengingatk­an pada suara BMW G 310 R, tapi getarannya sangat halus. Dan jika digeber suara knalpotnya yang dominan, rooaarrr...

Suhu mesin tergolong sedang, enggak terlalu panas. Saat jalan lancar di kisaran 84-89° C, terasa hangat cuma di sekitar lutut. Tapi jika jalan macet, suhu naik jadi kisaran 99° C dan kipas menyala, maka tulang kering kaki kiri ikut merasakan semburan hawa hangat.

Tren custom culture ternyata juga menjangkit­i motor kecil, salah satunya Kawasaki Z125 Pro yang aslinya bertampang sangar khas keluarga Z dari Kawasaki. Adalah Utama Januar yang melakukann­ya dengan bantuan bengkel The Bangors Kustomwork yang bermarkas di Jl. Haji Saleh 2, Pangkalan Jati, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

“Ketika menyambang­i workshop kami, Utama membawa acuan Honda Grom 50 Scrambler Concept yang dipamerkan di ajang Tokyo Motor Show 2015,” buka Sutarja Suhadmapra­ja, punggawa The Bangors.

Ubahan diawali dari menanggalk­an bodi bawaan pabrik, dan langsung bikin ulang menggunaka­n pelat galvanis 1,2 mm. “Pengerjaan agak sulit, karena diminta persis Grom Scrambler yang punya lekukan-lekukan tajam,” beber Jaja, sapaan akrabnya. Tangki juga disamakan, bedanya pakai bahan pelat galvanis 2 mm.

Ubahan berikutnya ke sektor kaki-kaki. Posisi monosok dipindah, yang sebelumnya berada di samping atau offset laydown rear suspension, kini jadi di tengah dengan bikin dudukan baru. Alasannya tentu saja agar persis Grom 50 Scrambler, yang di sampinya kanan ada knalpot yang menjulang khas aliran scrambler, menariknya silencer seakan menyatu bodi.

Selanjutny­a Jaja bikin skid plate custom yang lagi-lagi persis punya Grom 50

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia