PERBEDAAN JADI GAGASAN
Indonesian Kustom Kulture Festival (Kustomfest) kembali digelar, kali ini mengambil tempat di Jogja Expo Center, D.I Yogyakarta (6-7/10). Gelaran tahun ke-7 ini mengangkat tema ‘Color of Difference’. Dihadiri para petinggi TNI AU, dan Kepolisian Daerah DIY serta tamu undangan dari Kementrian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Perwakilan Kementrian Pariwisata RI, Iqbal Alamsyah turut menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Kustomfest yang dapat membangkitkan gairah pariwisata minat khusus di Yogyakarta.
“Kegiatan ini sangat dinantikan insan kustom di Indonesia. Dampaknya cukup positif karena bisa mendatangkan wisatawan lokal hingga mancanegara. Ini luar biasa dan kami mendukung sekaligus menyampaikan selamat pada Kustomfest 2018,” ungkap Iqbal Alamsyah.
Harapan besar juga diutarakan Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest. Terutama tentang kekuatan tema ‘warna perbedaan’ yang mampu menginspirasi banyak anak muda Indonesia untuk lebih bisa berkreasi, sekaligus memaknai lebih dalam arti perbedaan.
“Kita ingin ingatkan, Indonesia adalah bangsa besar yang dibangun atas dasar perbedaan dan kami ingin mengingatkan mulai dari lingkungan kustom, bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi hal indah yang harus disyukuri,” bebernya.
Lulut juga menyampaikan keputusannya menghadirkan pesawat pertama buatan anak Indonesia RI-X WEL. Hal tersebut dilakukan ternyata bukan hanya untuk mendekatkan diri dengan TNI, namun lebih pada apresiasi karya kustom anak bangsa yang ternyata sudah dimulai sejak masa lampau.
Gelaran tahun ini, antusias peserta meningkat. Hadir sebanyak 155 motor kustom dan 28 mobil dipamerkan dengan berbagai model yang seluruhnya adalah karya anak-anak bangsa Indonesia.
Selain itu juga diumumkan pemenang motor kustom. Best Custom Bike Show yang merupakan award untuk kontestan yang dipilih para juri secara umum, termasuk direktur Kustomfest.
Kategori ini dimenangkan oleh Kromworks dengan motornya yang berjuluk ‘ Twenty Nine’ berbasis HarleyDavidson Softail Evolution lansiran 2015 yang diubah kealiran neo cafe racer.
Motor garapan KickassChoppers menjadi juara 1 Motor Plus Show Bike Fighting 2017 di gelaran 18th Otobursa Tumplek Blek 2017 akhirnya berangkat menuju AMD World Championship of Custom Bike Building di Koelnmesse, Jerman. Event dua tahunan ini berlangsung bersamaan dengan pameran motor terbesar di Jerman, Intermot (3-7/10).
Dengan point tertinggi di kelas AMD Harley-davidson Panmhead 1948, Veroland sang builder berangkat ke Jerman dari Jakarta tanggal 30 September 2018 menuju Koln Jerman hingga 10 Oktober 2018.
Keberangkatan motor pemenang seminggu lebih awal diberangkatkan dengan menggunakan pesawat. “Dipilih menggunakan pesawat karena motor lebih aman, cepat dan pemilihan forwarding yang terpercaya,” ujar Pius Anom, Business Manager OTOMOTIF Group.
Sebelum motor dikirim Neil Blaber, Competition Director AMD World Championship of Custom Bike meminta
Veroland yang turun di kelas Freestyle ini harus membuat video tentang motornya, Dalam video tersebut harus menggambarkan bahwa motor tersebut bisa jalan, bisa belok dan bisa berhenti. “Di lokasi akan sulit dilakukan scrut sehingga kita membutuhkan videonya dan akan dipresentasikan ke semua builder untuk menilai,” ujar Neil Blaber yang asli Inggris.
Sistem penjurian, peserta wajib memilih motor terbaik versi sendiri dan tidak boleh memilih motor sendiri harus peserta lainnya. Ada 5 kelas yaitu Kelas Freestyle, Kelas Café Racer, Kelas Street Performance, Kelas Harley-davison Modified dan Kelas Retro Modified.
Dari masing masing peserta di kelasnya wajib memilih motor favorit di kelas yang diikutinya. Veroland wajib memilih 12 motor terbaik dikelasnya dan memilih 3 motor dikelas lainnya. Jadi harus memilih 24 motor terbaik dari total 98 motor, 85 peserta dari 30 negara.
“Motornya semua bagus dan mempunyai teknologi terbaru” ujar Veroland punggawa Kick Ass Chopper. “Tapi ada yang paling gue demen motornya bergaya American Style basic Harley Davidson Knuckle Head,” ujar modifikator yang bermarkas di bilangan Mampang Jakarta Selatan ini.
Sungguh sayang ternyata Pantastico (nama motor modifikasi Veroland) kurang beruntung, sehingga tidak dapat nominasi. “Terima kasih buat OTOMOTIF Group yang sudah memberangkatkan gue untuk mengikuti Kontes AMD di Jerman. Memang belum dapat nominasi tapi disini bisa belajar banyak teknologi baru yang ada di motor modifikasi ini,” ujar Veroland.
Semoga bisa menularkan virusvirus modifikasi dari luar negeri dan membawa kembali peserta asal Indonesia ke kancah dunia.