HAMILTON TIDAK TERBENDUNG
F1 JEPANG
Lewis Hamilton selalu meraih podium di 5 tahun terakhir dirinya lomba di F1 Jepang. Itulah yang membuat dirinya sangat diunggulkan ketika berlaga di sirkuit Suzuka (7/10). Pembalap Mercedes AMG Petronas Motorsport ini terus memimpin selama 53 lap tanpa cacat sama sekali.
Ini memang sudah diperkirakan oleh Hamilton kalau ia akan tampil dominan di Jepang. Pembalap Inggris tersebut menyukai karakter sirkuit Suzuka yang naik-turun, diwarnai tikungan cepat dan trek lurus yang cukup panjang membuatnya terlena di setiap lapnya.
“Saya menikmati setiap lap tanpa melakukan kesalahan. Keseimbangan mobil sangat baik dan juga durabilitas yang sangat baik, sehingga saya bisa menyelesaikan balapan tanpa masalah sama sekali. Perhitungan tim untuk melakukan pit stop pun sangat tepat,” kata peraih juara dunia 4 kali tersebut.
Hal ini yang membuatnya bisa unggul telak 12 detik lebih dari rekan setimnya, Valtteri Bottas. Pembalap berusia 29 tahun yang berperan sebagai ‘wingman’ untuk Hamilton di penghujung musim ini mengakui tidak bisa menempel ketat rekannya itu.
Padahal ia harus menempel ketat Hamilton untuk tetap ‘mengawasi’ Hamilton agar tidak didahului pembalap lain. “Ia (Hamilton) sangat bagus di sini. Saya sendiri tidak terlalu suka dengan karakter sirkuit Suzuka, sehingga podium kedua adalah hal yang sangat baik,” ungkapnya.
“Sebab itu saya sangat menuruti apa yang diperintahkan tim, mereka bekerja dengan sangat baik sehingga membuat saya meraih podium kedua. Ini juga podium pertama yang saya dapatkan untuk balapan di Jepang,” sambung pemilik nomor 77 tersebut.
Kedua pembalap Mercedes AMG Petronas Motorsport yang sangat mendominasi di 2 posisi terdepan ini bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada pembalap tim rival utamaya, Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel dari Scuderia Ferrari F1 Team.
Mereka merasa tidak biasa saat tidak ada perlawanan dari kubu Ferrari dan tidak ada pembalapnya yang naik podium. Mereka baru tahu Vettel dan Raikkonen terlibat insiden dengan Max Verstappen (Aston Martin Red Bull Racing) setelah selesai balapan.
Yups, Vettel dan Raikkonen sama-sama terlibat masalah dengan Verstappen. Raikkonen dan Verstappen mengalami kontak fisik di tikungan terakhir, tindakannya yang dinilai terlalu agresif membuat Verstappen dijatuhi sanksi 5 detik penalti.
Di Sochi, Rusia pekan lalu ia juga baru saja dikenai sanksi penalti. “Saya hanya mengerem lebih lambat, tapi Raikkonen memilih racing line yang salah dan tabrakan tak bisa dihindari. Sedikit aneh, karena hanya saya saja yang diberikan penalti,” Verstappen berkilah.
Insiden masih berlanjut di lap ke- 8, kini giliran Vettel yang jadi ‘korban’. Insiden terjadi di spoon corner sirkuit Suzuka. Vettel mengambil sisi dalam tikungan dan dilanjutkan dengan gerakan agresif dari Verstappen. Tabrakan terjadi, Vettel melintir di lintasan dan Verstappen tetap berhasil melaju meski kehilangan waktu.
Atas insiden ini, Racing Director tidak menjatuhi hukuman pada keduanya dan dianggap sebagai insiden yang lumrah dalam balapan. “Dari sisi ini, saya yang dirugikan sebab saya sudah memulai balapan dengan baik tapi harus berakhir konyol karena ulah pembalap yang selalu minim perhitungan,” kata Vettel kesal.
Pembalap asal Jerman tersebut harus puas menyelesaikan balap di posisi 6. Ia kehilangan selisih angka yang banyak dari Hamilton di klasemen sementara yang kini mencapai 67 point. Skenario perebutan gelar juara akan lebih mudah bagi Hamilton. Ia hanya butuh menang dan Vettel di posisi ketiga untuk amankan gelar.
Perhitungan lainnya adalah jika Hamilton tidak menang, minimal Vettel finish 4 posisi di belakangnya. Bisakah?
Tiga tahun berkompetisi di CEV Moto2, Dimas Ekky Pratama akan melenggang ke kancah Moto2 World Championship di 2019. Ia akan berkompetisi penuh bersama Honda Team Asia dan Somkiat Chantra, pembalap Thailand sebagai rekan setimnya.
Meski tahun depan Triumph akan menjadi pemasok mesin utama, Dimas tetap mendapatkan dukungan di sektor lain dari Honda. Ini pun menggugurkan isu kalau Honda tidak akan menurunkan tim balap di 2019.
“Tentunya tantangan yang dihadapi akan sangat berbeda baik dari segi mesin, motor, maupun persaingan ketat kompetisinya. Sekuat tenaga saya akan berusaha memberikan prestasi terbaik demi nama harum bangsa Indonesia,” ujar pembalap 25 tahun itu.
Ia menjadi pembalap pertama yang masuk ke kancah dunia lewat penjenjangan PT. Astra Honda Motor (AHM). “Kami berharap Dimas dapat terus berjuang maksimal dengan mental juara, untuk selalu menciptakan masterpiece, dan konsisten menginspirasi pembalap muda Indonesia lainnya untuk meraih mimpi berlaga di ajang kelas dunia,” kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM.
Mantap Dim, habis lahir putri pertama, Ishana, bapaknya langsung resmi ke Moto2 tahun depan. Rezeki anak deh. • DAB