RRIDE 2233
New Yamaha YZF-R25 THE ANYTIME WORLD PREMIERE DILAKUKAN DI INDONESIA DAN AMERIKA
Setelah sebelumnya sempat tercium kedatangannya via spy shoot saat pengetesan, wujud nyata Yamaha YZF-R25 terbaru akhirnya hadir pada Kamis (11/10) lalu.
Bertempat di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing ( YIMM) meluncurkan secara serentak New Yamaha YZF-R25 dan YZF-R3 di Indonesia dan Amerika serta disiarkan secara live di beberapa negara.
Pada New R25 terdapat tiga point ubahan utama, Styling, Fitur, dan Sport Riding Feeling. Seperti yang disebutkan oleh Project Leader YZF, Michiharu Hasegawa, R25 hadir dengan semangat, “Ride the R Anytime”.
Sport bike seperempat liter ini sudah mulai diproduksi bulan ini, serta dapat dipesan bulan depan dengan banderol Rp 58,6 juta OTR Jakarta. Tersedia dalam tiga pilihan warna, Matte Red, Racing Blue, dan Matte Black.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai detailnya, simak ulasan first impression dari motor yang diproduksi di Indonesia dan dijual ke seluruh dunia ini. • Rangga
Setelah melalui proses penilaian oleh para juri lokal maupun international yang sangat ketat, Best Custom Bike Show pada Kustomfest 2018 diraih Harley-davidson Softail Evolution lansiran 2015 beraliran cafe racer milik CEO Cleveland Cyclewerks, Donny Gouw.
Keberhasilan tersebut ternyata hasil karya rumah modifikasi Krom Works yang diberi julukan ‘ The Twenty Nine’ sebagai simbol umur sang builder Andika Pratama yang menginjak 29 tahun.
Karya Andika dari Krom Works ini sangat khas seperti yang pernah dibuatnya, serba custom dan pakai bahan stainless steel yang perlakuannya lebih susah jika dibanding besi atau aluminium. Yang tentu saja ini jadi salah satu pertimbangan juri memberi nilai lebih, selain konsep dan finishing sempurna.
Bagian pertama yang dibuat tentu frame, “Semua komponen bodywork hasil custom, menggunakan bahan stainless steel dengan ketebalan 6 mm, tanpa sambungan di dalamnya sehingga lebih kuat dalam menopang beban mesin dan pengendara,” buka Andika. Bentuk frame melengkung memeluk mesin.
Semakin kental aura cafe racer dengan pemasangan setang yang rendah dan dibuat lebar, membuat rider akan lebih merunduk. Di depannya terpasang headlamp LED dengan batok custom yang lagi-lagi berbahan stainless steel.
Beralih ke tangki bahan bakar, tentu juga berbahan stainless steel tapi dibikin membulat dengan ukuran mungil, bahkan kalah lebar dari mesinnya. Di belakangnya terpasang single seater berbalut kulit sintetis cokelat yang menonjolkan nuansa klasik. Ujungnya tentu ada buntut tawon khas cafe racer tapi dengan ukuran mungil.
Urusan kaki-kaki, Andika sengaja menyematkan pelek aluminium custom dengan ukuran
depan dan belakang sama 3.50x21, yang dibalut ban Shinko tipe 57S. Teromolnya sangat besar dengan disc brake di dalamnya milik Honda CBX550F.
“Cafe racer identik dengan penggunaan ban yang lebar, pakai suspensi sport dan fairing. Tapi saya ingin yang menunjukkan sesuatu yang berbeda dari café racer pada umumnya,” beber pria yang bermarkas Jl. Duta Permai 8 Blok C0 No.16, Pondok Hijau, Ciputat, Tangerang Selatan.
Roda depan ditopang garpu dengan konsep girder suspension, tampak mirip konstruksi double wishbone dengan sebuah sokbreker di tengahnya.
Sedangkan suspensi belakang dibikin model link dari lengan ayun ke sasis dengan 2 sokbreker yang terpasang di bawah jok. “Pada sektor suspensi saya memang sudah mengubah mekanisme suspensinya, tetapi cara kerja suspensi tetap sama seperti pada umumnya,” ungkap pria kelahiran 12 November 1988 itu.
Soal sistem penggerak dari dapur pacunya berbasis HD Softail Evolution buatan S&S 96 Cubic atau sekitar 1.500 cc ini telah berubah. Yang pada umumnya menggunakan belt, kini berubah pakai rantai dan gir.
“Sistem penggerak akhir memang sengaja kita pakai sistem rantai, karena lebih efisien, dan paling efektif dalam mentransfer power mesin ke roda belakang, serta tentunya menambahkan nilai klasiknya,” tutup Andika yang memasang knalpot sangat pendek, bisa dibilang cuma leher tanpa silencer!
Siap ngeblar dan selamat ya untuk gelarnya!