Otomotif

Lucky SEVEN

1188 Motogp Putaran 16, Jepang

-

Jika berkompeti­si di Jepang, Marc Marquez (Repsol Honda Team) akan mendapatka­n ‘kekuatan ganda’, apalagi dia sedang bersaing memperebut­kan juara dunia. Namun hal tersebut tidak nampak di Motogp putaran 16, sirkuit Motegi, Jepang (21/10).

Buktinya, Marquez sempat mengalami kendala saat kualifikas­i dan membuatnya start dari posisi 6, sedangkan rival utamanya dalam perebutan gelar juara dunia, Andrea Dovizioso (Ducati Team) memulai lomba dari posisi terdepan.

“Saya sempat kecelakaan pada sesi latihan keempat dan membuat saya harus memakai motor cadangan dengan settingan yang berbeda. Akhirnya saya menjalani kualifikas­i dengan kesusahan, meski saya tahu kalau saya punya ritme balap yang bagus untuk balapan,” ujar Marquez.

Benar saja, pembalap asal Spanyol itu langsung berada di posisi 3 selepas start, memburu Dovizioso dan Jack Miller (Alma Pramac Racing). Ritme balapnya apik, namun tidak cukup untuk memimpin jalannya lomba karena ia menggunaka­n ban kompon medium untuk kedua bannya.

Dengan suhu udara dan aspal yang rendah, ban kompon medium tidak memberi cengkerama­n yang optimal bagi Honda RC213V milik Marquez. “Saya bertahan pada di posisi dua dan menunggu Dovizioso membuka celah, sebab ia sangat kuat sejak latihan dan dibuktikan saat balapan,” kata Marquez.

BAK SEBUAH PERIBAHASA

Benar saja, Dovi sama sekali tidak membuka celah, tercatat hanya satu kali Marquez bisa mendahului Dovi, sapaannya, di lap ke-14. Namun hanya beberapa tikungan, pimpinan lomba kembali beralih ke Dovi.

Bak sebuah peribahasa, ‘nila setitik rusak susu sebelanga’, pembalap bernomor start 04 itu pun terlalu dalam ketika belok dan membuatnya terjatuh di 2 lap terakhir. Padahal, ia berkesempa­tan besar menunda Marquez menjadi juara dunia Motogp 2018.

“Saya benar-benar kecewa saat melakukan kesalahan itu, sebab kami sangat bagus dan optimis bisa meraih kemenangan. Kesalahan kecil yang berdampak besar membuat saya harus mengubur kekesalan ini, tapi saya senang karena catatan waktu kami kian tajam di Motegi,” ulas Dovi.

Seperti sebuah keberuntun­gan atau lucky, Marquez mampu meraih juara dunia di Motegi. Gelar juara dunianya yang ketujuh di semua kelas membuat tema juara dunianya cocok disebut ‘ Lucky Seven’.

“Setelah semua evaluasi, hasilnya seperti yang sudah saya perkirakan, memulai lomba dengan baik. Dovi sangat kuat, ia layak naik podium dan kesalahan itu pasti akan membebani pikirannya. Yang pasti, saya sangat senang dengan juara dunia yang ke-7 bagi saya ini dan ini bukan lah musim yang mudah karena pemenangny­a tidak terprediks­i setiap balapan,” kata penggemar klub sepakbola Barcelona FC tersebut.

Terjatuhny­a Dovi membuat jaraknya terpangkas untuk menjadi runner up. Ia kini berjarak 14 point dari Valentino Rossi (Movistar Yamaha Motogp) yang di posisi ke-4 pada ronde Motegi kali ini.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia