Otomotif

KETIKA MINIBI IS JADI PIKAP

Berawal dari rongsokan, sekarang jadi harta

- Tomo

Sekitar dua tahun lalu, Wahyu Cross menemukan rongsokan VW Kombi Brazil yang sudah dipangkas kabin belakangny­a, teronggok tak terurus. Saat itu terbersit di pikirannya, untuk membangun pikap VW single cabin dari bahan tersebut.

Wahyu Cross, pemilik workshop Classic Han’s Room sekaligus builder spesialis VW dan Porsche yang berdiri sejak 2012 ini, memang ingin bikin proyek pikap dengan konsep mengangkut motor klasik.

“Terinspira­si lihat pikap VW zaman dulu yang dipakai sebagai sales and service car motor,” jelasnya. Kebetulan ia sudah memiliki motor klasik yang langka bikinan Rusia, Ural tahun 1930-an.

WAJAH KOMBI JERMAN

Jadinya, VW Kombi Brasil yang aslinya minibus, ia sulap menjadi pikap dengan wajah VW Kombi ‘Jerman’ Type 2 keluaran tahun 1969.

Semua bagian bodi dikuliti, dibentuk baru dari nol. Ya, dibikin baru dengan tukang ketok workshop- nya di Bekasi, mulai wajah, atap hingga buritan.

Kebetulan Wahyu memiliki VW Kombi Jerman single cab asli, “Jadinya saya berani untuk bikin replika, karena ada acuan mobil aslinya,” jelas pria ramah bertato ini.

Ketingggia­n lantai bak memang disesuaika­n dengan lantai Kombi Jerman, juga dibikinkan ruang bagasi di bawahnya. Namun pintu 3 way- nya ia modifikasi lantas ditambahi panel kayu mirip kayu jati.

Ini bikin aksen vintage custom lebih terasa. “Ketinggian pintu bak juga diatur untuk mengejar estetika,” katanya. Aksen kayu juga terlihat di bagian lantai. Nat atau lekukan dek lantai dibikin agar bisa diselipkan bilah kayu di antaranya,” cerita Wahyu.

Pemilihan warna juga dibikin aura vintage- nya makin mencuat. Menurut Wahyu, warnanya pakai abu-abu Porsche 356 atau sama dengan abu-abu mobil polisi.

Sama dengan eksterior, bagian kabin juga dibikin sama persis detailnya dengan Kombi Jerman 1969, “Untuk bagian dasbor dan setir saya beli,” tambahnya.

BIKIN AMBLAS

Setelah bodi sudah jadi, mulailah urusan kaki-kaki. Mengejar kesan ‘melata’, Wahyu juga melakukan ‘ body drop’, yakni mencoak bodi bagian bawah jok, dan memberi ruang lebih pada ruang tambahan agar roda bisa lebih amblas lagi. “Saya juga pasang drop spindle agar lebih turun 6,5 inci. Lalu adjuster dan as roda dipotong ( narrow beam) 2,5 cm di bagian kiri dan kanan,” katanya. Dengan usahanya ini, penampilan mobil bisa disetel sangat amblas, bahkan jarak antara bodi dan lantai hanya terpaut 3 inci saja. Weww..! Untuk pelek dibikin secara custom juga. “Pakai pelek kaleng, namun direkayasa jadi mirip pelek Porsche 356. Lubangluba­ngnya saja yang dibedakan jumlahnya, hehehe..,” kekeh Wahyu. Ukuran pelek 16x5,5 inci pcd 5x112 yang dibalut alas karet bundar Achilles. Karena mengejar acara Jogja VW Festival 2017 lalu, pengerjaan dikebut dan selesai hanya 6 bulan saja. “Syukur, ketika di acara tersebut, mobil ini dapat Best Pick dari majalah Australia,” kata warga Bekasi ini. Keren! • Rendy

Pemilik Toyota Camry 2.4G dengan tampilan yang sudah keren ini adalah R. Raka Andika Jagad Nata. Gaya seperti ini didapat setelah berdiskusi dengan Harpit, punggawa rumah modifikasi Creative Automodifi­ed di Pekanbaru, Riau.

“Sejak saya pakai Camry ini, tema elegan yang selalu terpikir untuk konsep modifikasi­nya. Sebab bodinya yang bongsor kalau dibikin gaya sporty, agak kurang mengena menurut saya,” ujar Raka, sapaan akrabnya. Ia pun langsung menghubung­i Harpit demi mewujudkan idenya yang sudah di ubun-ubun itu.

ATAP DILUBANGI

Tak pakai lama, sang Camry langsung dikirim ke Pekanbaru dari Palembang. Sembari menunggu mobil datang, Harpit sudah membuatkan desain body kit yang cocok, serta pilihan pelek yang pas untuk Camry Raka. “Jadi begitu mobil datang, tinggal bikin body kit- nya dan fitment pelek,” bilang Harpit.

Kelar body kit bergaya elegan berikut sideskirt dan fender customnya jadi, langsung segera dipasang. Kemudian berlanjut melubangi bagian atap untuk pasang sunroof eks Honda Odyssey RB1. Wide body sepatbor sebanyak 5-6 cm juga dilakukan karena mau pakai pelek lebar. “Setelah itu baru diguyur cat Navy Blue dari Spies Hecker,” ujar Harpit.

O iya, peleknya pakai Kranze Borphes ukuran 19x11+12 inci. “Modelnya oke dan sepertinya jarang yang pakai,” ucap Raka. Biar makin maksimal, air suspension Airgen ditanam di kaki-kakinya. Pemakaian air sus ini membuat pelek dan ban bisa aman masuk ke dalam sepatbor. Kandass..!

Masuk ke interior, aura elegan makin kental terlihat di sana. Seluruh jok dilapis dengan bahan Mbtech Carrera coklat, hingga ke setir dan juga plafon. Tak lupa wood panel dicustom jadi black woood, agar terlihat mewah.

Di bagasinya pun ditata tak kalah mewah. Di sana sudah terpasang rapi tabung dan kompresor air sus, berikut piranti audio subwoofer Vox 12 inci. Mbtech Carrera dengan warna yang sama juga terlihat membalut ruang bagasi Camry pria 20 tahun ini. • Kyn

Setelah mengulas modifikasi Jeep Wrangler JK Rubicon milik Irsan beberapa waktu lalu, kini kami berhadapan dengan penggila Jeep lainnya yang tak kalah fanatik melakukan modifikasi pada Wrangler JK kesayangan­nya.

Namanya Yudhi. Meski tergolong masih berusia muda, namun sudah familiar dengan Jeep bermesin V6 Pentastar ini. Yudhi memilih model Sport Unlimited keluaran 2013.

Baginya, Wrangler JK Sport Unlimited merupakan kombinasi paling cocok untuk dibuat sebagai mobil off-road, transporta­si harian sekaligus mobil tamasya atau liburan bersama keluarga kecilnya.

Otomatis, modifikasi yang dilakukan juga lebih fokus kepada kemampuan off-road sekaligus kenyamanan saat diajak on-road. “Makanya enggak mau terlalu ekstrem modifikasi­nya. Cukup terlihat lebih sangar dan bisa diajak main offroad sama teman-teman. Tapi, juga nyaman untuk harian,” ujar pemukim di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur ini.

KAKI-KAKI JANGKUNG

Meski sepintas terlihat minimalis, namun ternyata ubahan yang dilakukan bisa dibilang hampir menyeluruh. Pada sektor kaki-kaki, Yudhi mengaplika­si lift kit AEV untuk menambah ketinggian­nya sekitar 4,5 inci. Itu demi mengakomod­ir pemakaian ban berukuran 35 inci.

Lalu suspensi diracik ulang, dengan menggabung­kan per AEV dengan King Suspension 2,5 mm. Spesifikas­i ubahan ini menurutnya sudah paling oke buat off-road maupun membelah aspal di jalanan Jakarta.

O iya, agar tetap stabil dan nyaman ketika digunakan harian, Yudhi menambahka­n adjustable control arm dari JKS, lengkap dengan adjustable track bar- nya. Selain itu, kontrol setir pun lebih terjaga dengan steering stabilizer dari Fox ATS. Biar makin pede ketika harus cruising kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan.

Lalu karena pakai ban gambot, bagian eksterior disesuaika­n. Pertama yang menjadi perhatian adalah bagian fender. Soalnya fender standar milik Rubicon tak lagi bisa mengakomod­ir, terlebih ketika suspensi aktif saat bermain off-road.

Setelah tukar pikiran antar sesama pengguna Wrangler JK, pilihan Yudhi pun jatuh pada fender AEV. Brand asal Amerika ini memang salah satu spesialis pembuat fender khusus offroad Wrangler JK, untuk pemakaian ban ukuran lebih besar. Namun dengan desain yang menyerupai fender asli Wrangler JK, sehingga terkesan lebih minimalis.

TAMPILAN AGRESIF Sementara bagian wajah, dibikin lebih agresif dengan bumper yang juga dipilih dari AEV. Selain lebih sangar, kombinasi wajah baru ini juga mengejar aspek fungsional­itas. Hal itu lantaran di balik bumper tersembul winch Warn 9.5ti, yang perannya sangat vital sebagai alat recovery ketika diajak membelah trek ekstrem. Pemilihan AEV juga merembet hingga ke bumper belakang dan tire hanger. “Gue suka desainnya yang enggak macem-macem,” sahut Yudhi. Namun untuk perlindung­an ketika mobil ‘nyender’ saat main off-road, dipasang rock slider keluaran Poison Spyder. Selain berfungsi melindungi bodi samping, rock slider ini juga berfungsi sebagai foot step. Biar tampilan makin sangar lagi, Yudhi memilih menanggalk­an hard top bawaan Wrangler JK, terus diganti soft top model Off-road Heros tipe Cargo Top. Selain terlihat beda, aplikasi soft top model Cargo Top ini juga memiliki material laminated polymer fabric berkualita­s. “Enggak berisik pas dibawa kencang di tol. Selain itu, pemasangan­nya juga gampang banget, karena menganut sistem two way soft top,” pungkas Yudhi. Hasilnya, yaman buat harian, namun cukup bertaji diajak off-road bareng komunitas Dirty Jeep. Mantap!•

 ??  ?? Rendy Karena bumper yang panjangnya sampai ke bagian samping (pintu) disebut Kombi Kumis Biaya sekitar 175 juta bikin dari Kombi Brazil hingga menjadi pikap seperti ini, waktu pengerjaan 1 tahun Mesin tak banyak ubahan, bore up saja dari 1.600 menjadi 1.772 cc FOTO: Randy Bak dengan lantai kayu. Pernah dapat Best Pick di acara JVWF 2017 di Jogja Jok dibikin menyambung dan tipis, dengan dasbor klimis Lampu custom tambahan di atap berkesan ‘jambul’
Rendy Karena bumper yang panjangnya sampai ke bagian samping (pintu) disebut Kombi Kumis Biaya sekitar 175 juta bikin dari Kombi Brazil hingga menjadi pikap seperti ini, waktu pengerjaan 1 tahun Mesin tak banyak ubahan, bore up saja dari 1.600 menjadi 1.772 cc FOTO: Randy Bak dengan lantai kayu. Pernah dapat Best Pick di acara JVWF 2017 di Jogja Jok dibikin menyambung dan tipis, dengan dasbor klimis Lampu custom tambahan di atap berkesan ‘jambul’
 ??  ??
 ??  ?? Walau mesin masih standar, namun dijaga selalu resik
Walau mesin masih standar, namun dijaga selalu resik
 ??  ??
 ??  ?? Bagasi juga berbalut bahan yang sama untuk interior
Bagasi juga berbalut bahan yang sama untuk interior
 ??  ?? Pelek Kranze Borphes 19 inci, ekstra lebar bikin harus wide body
Pelek Kranze Borphes 19 inci, ekstra lebar bikin harus wide body
 ??  ?? Interior mewah berkat balutan Mbtech Carrera
Interior mewah berkat balutan Mbtech Carrera
 ??  ?? Air sus Airgen, jadi syarat wajib untuk modif suspensi
Air sus Airgen, jadi syarat wajib untuk modif suspensi
 ??  ?? Lampu sorot LED jenis cree dari Rigid Industries, ampuh memecah kegelapan
Lampu sorot LED jenis cree dari Rigid Industries, ampuh memecah kegelapan
 ??  ?? Kalau buat harian, pakai pelek Hutchinson Beadlock 17x8,5 inci dibalut ban Bfgoodrich Mud-terrain KM2 35x12.5r18. Sedangkan buat off-road, Yudhi memilih pelek custom beadlock ukuran 16x8 inci dipadu ban Simex Extreme Trekker 36x12,5 R16
Kalau buat harian, pakai pelek Hutchinson Beadlock 17x8,5 inci dibalut ban Bfgoodrich Mud-terrain KM2 35x12.5r18. Sedangkan buat off-road, Yudhi memilih pelek custom beadlock ukuran 16x8 inci dipadu ban Simex Extreme Trekker 36x12,5 R16
 ??  ?? as 3.600 cc berkapasit Pentastar Mesin V6 performan ya standar karena dibiarkan mumpuni masih
as 3.600 cc berkapasit Pentastar Mesin V6 performan ya standar karena dibiarkan mumpuni masih
 ??  ?? sok King 4,5 inci AEV, lift kit Selain kaki juga n 2,5 inci, kaki- adjustable Suspensio JKS untuk kan merek sway mengguna serta track bar belakang, depan arm Antirock dari Currie bar
sok King 4,5 inci AEV, lift kit Selain kaki juga n 2,5 inci, kaki- adjustable Suspensio JKS untuk kan merek sway mengguna serta track bar belakang, depan arm Antirock dari Currie bar
 ??  ?? model Cargo Offroad Heroes Soft top polymer fabric, laminated l bermateria cuaca tahan terhadap nyaman dan ekstrem
model Cargo Offroad Heroes Soft top polymer fabric, laminated l bermateria cuaca tahan terhadap nyaman dan ekstrem
 ??  ?? final gear off-road, kebutuhan Untuk 4,88:1, dengan rasio gunakan Yukon ‘sakti’ agar makin air locker plus ARB berat melahap medan
final gear off-road, kebutuhan Untuk 4,88:1, dengan rasio gunakan Yukon ‘sakti’ agar makin air locker plus ARB berat melahap medan
 ??  ?? Interior hanya berhias dengan panel switch yang dari Spod, bertugas membagi untuk arus listrik aksesori kebutuhan serta dengan aman model jok kulit dari Rubicon
Interior hanya berhias dengan panel switch yang dari Spod, bertugas membagi untuk arus listrik aksesori kebutuhan serta dengan aman model jok kulit dari Rubicon

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia