Otomotif

DI JEPANG BERKUASA, TUMBANG DI AUSTRALIA

-

Sudah tiga kali Marc Marquez mengunci gelar juara dunia Motogp di sirkuit Motegi, Jepang (2014, 2016, 2018). Sudah dua kali juga ia tumbang di Phillip Island, Australia (2016 dan 2018) setiap satu pekan setelah amankan gelar juara.

Hal itu pun terulang tahun ini, saat pembalap Repsol Honda Team itu mengalami kontak fisik dengan Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3) di lap ke-6. Keduanya sama-sama sedang berada di kecepatan lebih dari 300 km/jam sebelum memasuki tikungan pertama.

Zarco yang hendak mengerem lebih telat dari sisi luar malah menyentuh ban dan bagian belakang Marquez sehingga tabrakan keras pun terjadi. Zarco keluar lintasan dengan kondisi motor hancur. Marquez memutuskan untuk keluar dari sirkuit usai merasa kondisi motornya tidak stabil lagi.

“Awalnya saya kesal karena ada yang menabrak saya, sampai jok saya sudah tidak stabil lagi. Benar saja sub frame sudah patah dan tidak mungkin untuk melanjutka­n balapan. Tapi setelah saya melihat videonya, saya paham kalau itu hanyalah kecelakaan biasa pada balapan. Bukan kesalahan Zarco, ia pun sudah meminta maaf,” tutur Marquez.

“Mungkin saya harus melakukan ritual khusus semisal saya juara dunia lagi di Jepang. Setiap saya juara dunia di Jepang, pasti satu pekan setelahnya di Australia saya selalu mengalami musibah dan tidak menyelesai­kan lomba. Atau mungkin harus ada perubahan urutan jadwal tahun depan,” seloroh pemilik julukan The Spanish Rodeo tersebut.

Gelar juara dunia sudah direngkuh, target awal Marquez adalah mengalahka­n rekor pribadinya dalam total point. Jumlah point terbanyak yang diraih Marquez adalah 362 point di 2014, kini ia sudah mendapatka­n 296 point. Usai gagal finish di Australia dan tersisa 2 ronde, upaya pemecahan rekor pribadi ini pun sudah pupus baginya. ∫ DAB

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia