Do & Don’t
• Jaga Jarak Aman Atur jarak dengan kendaraan di depan. Saat kondisi hujan, idealnya adalah 6 detik dengan jarak kendaraan di depan. • Jaga Kecepatan Saat hujan turun, air akan bercampur dengan kotoran dan minyak. Hal tersebut membuat jalan menjadi licin yang menyebabkan mobil mudah tergelincir. Sesuaikan kecepatan sewajarnya. • Aktifkan Foglamp Belakang (Jika dilengkapi) Gunanya agar pengemudi di belakang Anda dapat mengetahui keberadaan mobil Anda. • Hidupkan Lampu Besar Ketika hujan sangat lebat, hidupkan lampu utama. Secara pengendara mungkin tidak ada pengaruhnya, tapi bagi pengguna lalu lintas sekitar akan sangat besar manfaatnya. Karena kendaraan kita jadi lebih mudah terdeteksi keberadaannya. Tidak sedikit terjadi kecelakaan, karena pengendara tidak menghidupkan lampu sehingga mobil atau motor di depannya tak bisa tahu. • Menyalakan Lampu Hazard Banyak pengemudi yang menyalakan lampu hazard sambil melaju saat tiba-tiba turun hujan lebat. “Cara ini sangat salah dan justru membuat bingung pengemudi di belakang. Lampu hazard hanya boleh digunakan saat berhenti dalam keadaan darurat di tepi jalan saja,” ujar Erreza Hardian KJ dari IMI DKI Jakarta Bidang Keselamatan Berkendara. • Rem Mendadak Jangan menginjak rem secara tiba-tiba. Selain membahayakan pengendara di belakang, bisa menyebabkan gejala slip ketika hujan atau jalanan basah. Sebaiknya injak secara perlahan dan arahkan kemudi dengan benar. Melewati Genangan Air Hindari menerjang genangan air atau banjir. Karena bisa jadi ada lubang yang menyebabkan kendaraan terperosok. Sebaiknya cari alternatif jalan lain.