ANTI AIR SUS
Honda Odyssey 2004 Mardi
“Saya kurang senang pakai air sus, karena menurut saya agak ribet malah, hehehe..,” alasan Mardi. Oleh sebab itu lah ia tetap setia dengan modifikasi suspensi statis. “Depan pakai custom, belakangnya pakai coil over Tein,” jelas pria 34 tahun ini.
Untuk pelek, pria asli Minang ini memilih produk Work Euroline ukuran 19x9+10 inci, yang kemudian dibalut ban Accelera PHI 225/35 R19 dibagian depan dan 235/35 R19 di belakang. “Saya sudah 2 tahun pakai pelek ini, modelnya elegan,” bilangnya.
Sementara di eksterior, bumper belakang diganti pakai produk custom. “Tadinya depan juga pakai body kit custom, cuma kemarin sempat pecah, akhirnya balik lagi ke orisinalnya,” tutur Mardi. Selanjutnya seluruh emblem-emblem dicat hitam.
Masuk ke interior, hanya audio yang dimodifikasi. Head unit pakai single CD keluaran Pioneer tipe DEH-X8650BT. Dipadu speaker 2 way Firland dan power 4 channel Audiostage. Sedangkan di kabin belakang, terlihat power monoblock Performa ZD-2400 dengan subwoofer Rockford Fosgate P2 ukuran 12 inci.
Desain pelek terus berkembang seiring desain mobil yang diproduksi. Pabrikan mobil juga semakin serius merancang desain pelek, sesuai penampilan dan gaya produk mobil yang dijualnya. Ini yang kemudian menjadikan desain pelek-pelek OEM (Original Equipment Manufacturer) atau standar mobil semakin menarik.
Imbasnya, membuat penjualan pelek-pelek OEM seken tersebut kian ramai. Sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pelek-pelek OEM ini punya pasar tersendiri. Soal ini, OTOMOTIF dibantu Ferry Ach, pedagang pelek OEM yang juga admin grup di akun sosial media Facebook, dengan nama “Bursa Velg Oem/original dan Ban Baru/ Bekas”.
Ia menjelaskan beberapa alasan pemilihan pelek OEM seken, sekaligus menjelaskan beberapa pilihan pelek OEM yang saat ini jadi favorit dicari di pasaran pelek bekas. • Rendy