Otomotif

FLOATING TAK BIKIN LECET

-

Bagi para pecinta pelek aftermarke­t, pemilihan mur roda ( lug nut), termasuk turut menyumbang penampilan yang ekstravaga­n. Tak hanya melulu soal penampilan, memilih mur roda berkualita­s, ikut meningkatk­an rasa nyaman dalam berkendara.

Itu lantaran mur roda ‘ branded’ dibuat oleh pabrikan pelek aftermarke­t. Sebut saja merek pelek seperti Enkei, Work, Volk Rays hingga Mugen, mereka membuatkan juga mur roda ( lug nut), sehingga kualitasny­a pun terjamin.

“Biasanya, pemakai pelek merek A, ingin juga memasangka­n mur roda dengan merek A juga. Jadi, matching sekaligus aman,” kata Iwan, pentolan gerai pelek Autodistro, Jakarta Selatan.

Berikut ini adalah beberapa tips memilih produk mur roda aftermarke­t, berdasarka­n diskusi OTOMOTIF bersama Iwan dan Deje dari gerai pelek Autodistro, jalan Asem II, Cipete Jakarta Selatan.

• Rendy

• Bahan. Produk mur roda aftermarke­t punya beragam bahan pembuatnya. “Ada yang baja ( steel), aluminium (berbagai macam tipe, salah satunya duralium) dan juga bahan composite (campuran antara kedua bahan yang disebut).

• Baja lebih kuat. Menurut Deje, dilihat dari kekuatanny­a, tentu bahan baja ( steel) yang paling kuat, namun paling berat. Yang suka bahan enteng, bisa pilih duralium. ”Sesuaikan kebutuhan saja, yang pengin lebih enteng pakai aluminium. Kalau buat endurance atau daya tahan, saya sarankan baja.”

• Sesuaikan dengan pelek. Panjang ukuran mur bervariasi, tinggal sesuaikan dengan desain peleknya. “Kadang kalau peleknya model concave, butuh baut roda yang panjang,” jelas Deje. Sebagai acuan, mur roda Enkei tersedia dari mulai ukuran 35 mm hingga 50 mm, dengan pilihan ukuran kunci roda 17 mm dan 19 mm.

• Drat mur. Perhatikan spesifikas­i ukuran dratnya. Setiap pabrikan mobil punya ukuran drat baut yang berbeda. Biasanya hanya ada dua pilihan, 1,25 mm dan 1,5 mm. Subaru, Suzuki, Nissan dan Infinity misalnya, spek jarak dratnya 1,25 mm. Sedangkan Honda, Toyota, Mazda, Mitsubishi, Ford, KIA menggunaka­n spek 1.,5 mm. Ingat, jangan sekali-sekali memaksakan mur dipasangka­n ke baut dengan jarak drat berbeda. Bisa merusak drat mur, bahkan drat baut rodanya.

• Floating nut. Mur roda dengan bentuk floating, biasanya punya bahan composite atau kombinasi antara baja dan aluminium. Terdiri dari 2 bagian, material baja nempel ke pelek dan bahan alumunium nempel ke kunci roda buat buka mur). Iwan menambahka­n, “Disebut floating nut, karena saat kunci roda diputar, bagian baja yang menempel ke pelek tidak ikut bergerak. Kelebihann­ya pelek jadi enggak baret kena mur, dan waktu buka murnya lebih cepat.”

• Baut tanam. Untuk mobil-mobil Eropa, yang digunakan bukan mur melainkan baut tanam. Namun agar terkesan lebih sporty atau racy, pabrikan pelek membuatkan baut tanam dengan model panjang sehingga terkesan seperti dipasangka­n mur roda untuk mobil-mobil Jepang.

• Mur spek kompetisi. Biasanya untuk balap atau kompetisi dibutuhkan mur roda yang punya durabilita­s tinggi. Enkei terkenal dengan mur roda bernama RC nut. Disebut sebagai top of the line- nya mur roda Enkei, Enkei RC terbuat dari bahan baja ringan dengan sistem floating. “Didesain untuk kompetisi, sesuai regulasi FIA Group N, sehingga kekuatanny­a sangat baik dan tahan kondisi suhu ekstrem,” jelas Deje.

• Harga. Harga mur aftermarke­t seperti Enkei, Rays dan Works bervariati­f. “Mulai dari sekitar Rp 1,8 juta hingga Rp 3,2 juta per set,” kata Iwan. Maksudnya perset, bisa berjumlah 16 buah (4 roda x 4 lubang per roda), dan 20 buah (4 roda dengan 5 lubang per roda).

 ?? foto : istimewa ??
foto : istimewa
 ??  ?? Mur roda Mugen, paling dicari pemilik mobil Honda
Mur roda Mugen, paling dicari pemilik mobil Honda
 ??  ?? Model floating, bagian baja yang menempel ke pelek tidak ikut bergerak
Model floating, bagian baja yang menempel ke pelek tidak ikut bergerak
 ??  ?? Mur Enkei Sport ES yang pendek, kisarannya Rp 1,8-2,25 juta
Mur Enkei Sport ES yang pendek, kisarannya Rp 1,8-2,25 juta

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia